"Tidak pernah dibenarkan suatu pengkhianatan dalam sebuah hubungan. Hanya orang bodoh yang melakukannya, mereka adalah golongan yang tidak pernah bersyukur memiliki berlian seperti kamu, mereka malah memunguti sampah yang sama sekali tidak berharga"
-GABI-
Gauri bersandar didinding toilet, tangannya meremas baju seragamnya berharap mendapat kekuatan.
"Sakit .." lirihnya
Dok dok
Suara gedoran dari pintu toilet membuat gauri merasakan sesak yang luar biasa. Ia kesulitan untuk bernafas.
"Gabek buka pintunya!" Teriak sachi dari luar toilet.
"Bek gue tau lo lagi sedih, plis bukain pintunya ya!!" Teriak Daren memohon.
Jourdy hanya diam saja, ia tak tahu harus berbuat apa.
"Gabek pliss bukain pintunya, kita tau lo kuat plis ya bukain pintunya" Teriaknya lagi yang tak mendapat respon dari gauri.
"Daren jourdy plis dobrak pintunya gue yakin gabek ngk baik2 aja didalem" ucap sachi parau.
Daren mendobrak pintu toilet menggunakan lengannya, dobrak an pertama gagal, dobrak
an kedua gagal dan dobrakan ketiga kali ini lebih kencang dan terbuka.."Gabek" sachi langsung memeluk gauri.
"Bek" panggil daren lirih.
"Sabar ya, gue yakin lo kuat ngadepin ini semua, lo kebanggaan kita" lanjutnya lalu mengusap usap puncak kepala gauri.
"Gue harus cari bian, gue harus minta kejelasan gue gak boleh gini terus. Bian harus kasih kejelasan ke gue" ucap Gauri dalam hati
Gauri melepaskan pelukan sachi lalu berlari meninggalkan ketiganya, jourdy mengejar gauri tanpa memperdulikan teriakan sachi dan daren.
"Gabek..." Daren menarik sachi kedalam pelukannya.
"Sachi, hei jangan nangis ya gue sayang sama lo, kita sama-sama kuatin gabek ya"
Gauri berlari menyusuri koridor menuju kelas bian, gauri yakin bian pasti ada dikelasnya.
Sesampainya gauri didepan kelas bian, gauri langsung masuk kedalam dan menemukan zavia yang tengah tertawa bersama bian.
Gauri berdehem yang sontak membuat kedua insan itu menoleh bersamaan.
"Boleh keluar sebentar zav?gue mau ngomong sama bian" Pintanya yang diangguki oleh zavia.
Zavia keluar kelas, lalu gauri menghampiri bian yang masih duduk di kursinya.
"Bian, aku mau ngomong sama kamu" bian hanya menatap gauri datar, tatapannya matanya kosong seperti tak ada kehidupan di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
GABI (KETULUSAN DAN PENGKHIANATAN✓)
Teen Fiction"Apapun alasannya, perselingkuhan tidak dibenarkan" Story pendek guys:) jangan samakan sama kehidupan asli mereka ya. ini murni dari imajinasiku sendiri.