GABI|04

338 138 92
                                    

"Bersukur itu saat aku kehilangan orang yang ga baik buat aku dan diganti dengan banyak orang yang baik buat aku"

-GAURI HASYA BETANIA-

"Sachi, marea gak masuk ya?" Tanya gauri yang masih celingak-celinguk mencari keberadaan marea.

"Nggak tau cari aja yuk" Ajak sachi.

"kemana chi?" Gauri berjalan kesana kemari yang membuat sachi geram.

"Lo ngapain sih bek?" Tanya sachi.

"Nyari marea lah" Ujar gauri tanpa menoleh sedikitpun.

"Nyari ya ayo jangan mondar mandir gak jelas gitu ntar kalau ada yang lihat obat lo dikira habis" perkataan sachi sontak langsung membuat gauri kesal.

"Obat lo yang habis" balas Gauri ketus lalu pergi meninggalkan sachi yang masih diam dibangkunya.

Gauri berkeliling koridor sekolah untuk mencari keberadaan marea.

Sampai ia tanyakan pada satpam penjaga gerbang pun tetap saja tak ada yang melihatnya.

"Marea.. lo kemana sih" geram gauri.

Bian dan jourdy yang sehabis mengantar beberapa buku paket melihat gauri yang sedang melamun didepan ruang musik.

"Gabek" panggil jourdy yang masih tak menyadarkan lamunan nya gauri.

"Sayang" panggil bian kemudian.

"Woy gabek " panggil jourdy sedikit lebih keras.

"Haa.." gauri menoleh kaget."gue kira siapa, kalian ngapain disini gak masuk atau jangan-jangan kalian bolos?" Tanyanya beruntun.

"Justru aku yang tanya, kamu ngapain keluyuran di jam pelajaran pertama" Tanya bian yang dibalas anggukan oleh jourdy.

"Emang udah mulai jam pertamanya?" Tanya gauri tak tau apa-apa.

"Udah, coba lihat jam tangan kamu" Gauri melihat jam tangannya dan benar jam menunjukkan pukul setengah 8 lebih yang artinya mapel pertama sudah dimulai.

"Astaga" ucapnya menepuk jidat.

"Ada masalah? kok bisa telat gini?" Tanya bian menenangkan gauri.

"Enggak kok sayang, aku cuma sedikit kepikiran sama marea, dia gak biasanya gak masuk sekolah. gak ada surat keterangannya lagi"

"Loh Rea gak masuk? kok sama kayak pangeran? apa jangan-jangan mereka janjian lagi?" Tebak jourdy yang langsung mendapat jitakan dari bian."aduh sakit njing" adunya yang merasa kesakitan.

"Lo kalau ngomong jangan kayak sachi gak bisa difilter banget sih" ucap bian yang membuat gauri tersenyum.

"Sayang jangan-jangan mereka jodoh lagi" Ujar gauri yang langsung mendapat ciuman pipi dari bian.

Cupp

"Eh,kok aku kamu cium sih?" gauri kaget lalu memegang pipi nya.

"Mulut kamu juga gak bisa difilter sayang daripada aku jitak kayak jourdy yah mending aku cium pipi kamu" kata bian menaik turunkan kedua alisnya.

Jourdy hanya diam melihatnya, ada rasa tak biasa yang menjalar dihatinya.

"Iyaudah aku masuk ya" gauri pamit lalu pergi meninggalkan bian dan jourdy.

"Iya, belajar yang bener sayang nya bian" Ujar bian yang masih bisa didengar gauri.

"Yuk kita masuk" Ajak bian pada jourdy yang masih diam ditempat.

GABI (KETULUSAN DAN PENGKHIANATAN✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang