17

476 62 0
                                    

KEPASTIAN

***

Sesudah tangisan (Name) reda pintu Rooftop terbuka menampakkan Takemichi dengan style norak.

Mata Takemichi dan (Name) bertemu sejenak.
"(Name-san)"

"Hahahaha apa yang kau pakai Hanamichi itu sangat norak hahahaha" tawa (Name) mengelegar membuat Mikey yang matanya tepejam terpaksa terbuka melihat apa yang terjadi.

"Hahaha huh perutku sakit sudah-sudah kau mau apa kesini? Berbicara dengan Mikey? Kalo iya aku pergi dulu babay" pamit (Name) tak tau malu karena habis nangis menertawakan orang dan pergi begitu saja emang dasar keturunan.

Sebenarnya (Name) tidak ingin pulang karena ia ingin berbicara sesuatu dengan Takemichi.

"Kenchin kemana Eichi?" Tanya (Name) saat memasuki ruang rawat Draken.

"kau lama jadi dia pulang"

"Oh hehe sepertinya dia ngambek"🥲

"Salah siapa"

***

"BAA"
"UWAAA" Takemichi hampir berlari karena kaget tapi tangannya ditahan oleh (Name) lebih dahulu.

"Kenapa kau lari Hanamichi?"

"Ha? Itu tadi kaget , lagian ini dirumah sakit" cibir Takemichi.

"Apa? aku tidak dengar Hanamichi" ucap (Name) meninggikan suaranya.

"(Name-san)" kesal Takemichi dan membungkam mulut (Name) refleks.

"Oy apa yang kau lakukan" marah (Name).

"Ah maaf (Name-san)"

"Hanamichi kau mau kemana?"
"Kerumahnya Hina?"

"Bagaimana kau tau kau cenayang ya?" Heran Takemichi.

"Firasat saja─oh iya Hanamichi aku ingin berbicara denganmu kita berbicara sambil jalan saja, kebetulan rumahku satu arah dengan apartemen (?) Hina" ucap (Name) dengan sedikit jeda diawal.

"Bicara soal apa?"

"Kenapa saat Kenchin ditusuk kau seperti mengetahui kalau hal itu akan terjadi? Kenapa sifatmu berbeda setiap saat dan tentang pertengkaran Kenchin dengan Mikey kau seperti berpikir itu akhir dari segalanya? Kenapa Hanamichi?" Ucapan (Name) yang tentunya benar adanya membuat Takemichi membelalakkan matanya karena kaget dengan gadis yang sedang disampingnya itu menyadari kelakuanya selama ini.

"Umm─"

"Kau dari masa depan kan Hanamichi?" Sontak Takemichi menatap (Name) yang terlihat sedang menunduk sedih (?).

"A─apa yang kau bicarakan (Name-san) hahaha jangan bercanda deh"

"Aku tidak bercanda Hanamichi" protes (Name) menatap Takemichi tajam.

"Jujur saja aku pernah ke masa depan" lanjutnya dengan enteng.

"Maksudmu apa (Name-san)?"

"Kenapa? Kau pasti berpikir aku gila? Tapi terserah kau percaya atau tidak"

"Kenapa kau dengan entengnya berbicara dengan orang sepertiku (Name-san)?"

"Entahlah aku merasa jika aku berbicara denganmu aku sedikit tenang"

"Lalu apa masa depan yang kau lihat (Name-san)?" Sepertinya Takemichi sedikit kepo.

"Aku menjadi salah satu budak kisaki" geram (Name).

"Budak?"

"Iya, diingatanku yang terakhir aku disuruh untuk membunuh seseorang yang memiliki ciri sepertimu tapi memiliki rambut berwarna hitam"

" Sepertiku dan berabut hi-hitam?" Beo Takemichi dan langsung terbelalak untuk kesekian kalinya.

"A─apa seseorang itu bekerja ditoko rental?" Tanya Takemichi dengan gugup.

"Umm seingatku iya tapi pemiliknya bilang dia sudah tidak masuk bekerja selama beberapa hari atau Minggu aku lupa"

"(Name-san) seseorang itu aku" refleks (Name) berhenti dari jalannya dan menutup mulutnya kaget.

"K─kau benar dari masa depan?" Tanya (Name) antara senang ada juga sedikit ketakutan.

(つ✧ω✧)つ


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
 WEEPING || Tokyo Revengers X Reader (卍)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang