"Apakah ini tempatnya?" Tanya (Name) karena yang ia lihat hanya bangunan bekas game center yang terkunci dan memang jika didepannya terdapat sebuah gambar malaikat tanpa kepala.
"Ya jika masih bisa ditempati kenapa tidak" Kazutora berucap dan mendahului berjalan.
Tak terpikirkan ternyata didalam ada banyak orang yang memakai jaket milik vallhala tentunya.
'Mereka' atau lebih tepatnya (Name) mendapatkan tatapan beragam dari para anggota vallhala itu seperti heran kenapa ada gadi disitu, seperti mendapat mangsa dll tapi tidak ada yang berani menyusul atau apalah itu.
"Apa liat-liat"
***
Setelah mereka masuk sedikit kedalam tempat itu mereka berhenti, didepan mereka ternyata ada Baji yang sedang menghabisi seseorang dengan seragam Touman.
"Apa yang kau lakukan Kenichi" teriak (Name) karena tidak tega melihat orang yang dipikul oleh Baji.
"Ha?" "Apa yang kau lakukan disini (Name)?" Heran Baji.
"Harusnya aku yang tanya begitu" (apa? Haha (Name) lupa kali soal yang waktu itu).
Name berjalan menuju Baji tapi hal yang tak terduga terjadi.
Plak
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Maaf kalo gambarku ngejelekin fantasi kalian:')
Bugh bruk
Baji menampar, menendang dan memukul perut (Name), tentu (Name) yang belum siap apaun itu ambruk.
"(Name-san)" kaget Takemichi.
"Jadi bagaimana? Kau setuju kan Hanma-kun?"
Setelahnya Baji berbalik menghadap tempat yang paling tinggi (kayak singgasana mungkin hahaha) dengan membuka ikatan rambutnya.
"Setujui lah aku menjadi anggota vallhala"lanjut Baji dan hanya dibalas smirk oleh Hanma.
"Orang ini sangat bersemangat, kau benar-benar melakukan seekstrim itu huh? Bahkan menghajar perempuan itu tanpa pandang bulu" " 'orang itu' selalu disisinya selama ini kan?" Begitulah komentar para anggota.
"Apa-apaan aku tidak datang kesini untuk menerima ceramah" protes Baji.
"Ne Baji, kau melakukan ini demi semua kan?"ucap (Name) lirih bahkan tidak terdengar.
"Kazutora" hanya teriakan Hanma yang terakhir (Name) dengar sebelum kesadarannya menghilang.
