Episode 3

41 10 0
                                    

Back to Highschool time

....

Hari pertama yang sangat chaotic. Semua orang yang penasaran akan dirinya langsung mendatanginya, mengerumuninya, dan mempertanyakan banyak hal padanya.

Juyeon merasakan perutnya seperti diremas, memaksanya untuk memuntahkan semua isinya.

Semua ini mengingatkan dirinya akan memori buruk.

....

"Juju, mau ke festival bersama?" Juyeon yang baru saja pulang dari latihan menarinya menoleh malas ke arah kedua orangtuanya yang telah bersiap pergi.

"Tidak. Kalian saja" katanya kemudian dan berniat berbalik hingga suara ayahnya menginterupsi.

"Lee Juyeon, cepat bersiap"

Juyeon sungguh lelah saat ini. Kontes menari yang akan dia ikuti bersama temannya yang lain akan diadakan dua minggu lagi, namun dia sama sekali belum mendapatkan kemajuan dan semakin merasa tertinggal dibanding temannya yang lain.

Dia benci ini.

Sentuhan lembut ibunya menyadarkan dia. "Tidak apa. Istirahat saja, tapi tidak usah banyak memikirkannya. Semakin kamu memikirkannya, maka semakin menjauh hal itu" nasihat ibunya tenang.

Namun Juyeon yang terlalu disulut emosi justru membanting tasnya. "Memangnya ibu tau apa?" tanyanya dengan nada kejam.

"Lee Juyeon!"

Juyeon mendengus, berbalik masuk menuju kamarnya.

Dan itulah saat terakhir dia melihat kedua orangtuanya. Sebelum dia sempat meminta maaf, sebelum dia menyadari kesalahannya dan betapa dangkalnya pikiran dia.

Tidak ada yang menyalahkannya, karena itu murni kecelakaan mobil. Namun Juyeon tetap merasa bahwa dia bersalah atas ini semua.

Waktunya berhenti saat itu juga.

Dia berhenti melanjutkan hobi menarinya, keluar dari tim dan menimbulkan banyak keributan hingga akhirnya dia memilih ikut sepupunya. Pindah dan memulai kehidupan baru.

....

"Hei, tidak lihatkah kalian bahwa dia tidak nyaman?" komentar Eunseo mendorong semua orang yang menghalanginya hingga dia berhasil sampai di samping Juyeon dan menarik murid baru itu pergi.

Mereka sampai di pinggir lapangan basket outdoor, di bawah pohon besar. Eunseo mendorong satu botol minuman tanpa mengatakan apapun.

Juyeon menerimanya, menghabiskan seluruh isinya dengan cepat dan berantakan. Eunseo masih tidak mengatakan apapun, dia memperhatikan raut wajah Juyeon yang masih pucat dan menghela nafas.

"Kau sepupu Soobin?"

"...." Juyeon hanya mengangguk pelan. Dia tau sepupunya itu terkenal, karena dia memiliki wajah tampan dan sudah aktif menjadi anggota ekskul drama sekolah. Juyeon tidak ingin mengakui ini, tapi dia juga terkenal di sekolah lamanya.

Hah, dia sama sekali tidak menginginkan sebuah perhatian saat ini.

Eunseo menyadari perubahan raut wajah Juyeon kemudian menghela nafas. "Kau tau? Istirahatlah di sini hingga bel berbunyi. Biar aku menjelaskan semuanya pada mereka"

Sebelum Juyeon sempat menanggapinya, Eunseo sudah mengeluarkan hp nya dan mengunggah sebuah pengumuman di media sosialnya.

Juyeon_Son
Berhenti mengganggu murid baru, dia mengalami gangguan kepanikan.

Eunseo membaca beberapa respon, lalu menaruh kembali hp nya. Dia melihat Juyeon tampak tidak terlalu peduli dengan apa yang dia lakukan, maka Eunseo tidak menunjukkan hp nya. Mungkin nanti Soobin atau siapa akan memberitahunya.

"Nama kita sama, ini lucu" kata Eunseo berusaha mencairkan suasana.

Dia menunggu. Dia tau Juyeon sedang berpikir harus memberikan respon. Berulang kali Juyeon membuka dan menutup mulutnya, kemudian menggigit bibir bawahnya hingga akhirnya suara dia yang jarang terdengar keluar dari mulutnya.

"Tapi kepribadian kita berbeda"

"Jauh berbeda" tambah Eunseo melihat Juyeon tersenyum pahit. "Atau sebenarnya tidak?" tambah perempuan itu membuat Juyeon menatapnya bingung.

"Karena aku, meskipun aku sering menjadi pusat perhatian, namun sebenarnya aku tidak pernah ingin menjadi pusat perhatian. Aku hanya... mungkin membutuhkan cinta mereka. Meski sejenak, meski palsu"

Juyeon terdiam mendengarkan Eunseo menceritakan dirinya. Perempuan yang selalu ceria di mata semua orang, yang selalu menjadi idaman mereka, justru hanyalah seorang perempuan rapuh yang tidak mengerti apa keinginannya.

.

.

.

To be continue...

Soobin, leader TXT yang menurutku vibe dia sama Juyeon hampir mirip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin, leader TXT yang menurutku vibe dia sama Juyeon hampir mirip. Cuma dia lebih ekspresif sih.

Ini menurut aku yha....

[✓] Juyeon | WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang