Dayoung mengambil jus jeruknya, mengamati atmosfir di sekitarnya dengan mulutnya tidak berhenti menyedot jus. Disikutnya Hyunjae di sampingnya, dan pria itu tampak juga ingin mengatakan sesuatu.
"Suasana apa ini?" tanya Dayoung, sengaja dengan suara lumayan kuat agar semua yang ada di meja mendengar.
"Iya. Seperti kencan buta saja" balas Hyunjae lalu tertawa melihat Younghoon mengumpat padanya di balik senyuman tipisnya.
"Jika itu Juyeon-Eunseo, aku percaya saja ini kencan buta. Tapi hey, Younghoon, Daeun, ini bukan pertama kalinya kalian bertemu" kata Dayoung lalu menyatukan dua tangannya, memberikan permintaan maaf pada Daeun karena perempuan itu tampak ingin mengatakan sesuatu pada Dayoung.
"Younghoon menyukai Daeun?" tanya Eunseo tiba-tiba. Namun dia hanya menggunakan suara kecil, dan hanya bisa didengar Juyeon.
Juyeon melirik Younghoon yang tampak ragu-ragu memulai obrolan dengan Daeun. Berbanding terbalik dengan kejadian di drama. Jika di drama, Daeun lah yang akan bertingkah malu-malu seperti ini.
"Ya. Tapi sepertinya Daeun tidak begitu menyukainya" balas Juyeon, juga dengan suara pelan. Ini baru pertama kali dia melihat Daeun secara langsung, dan pertama kali juga melihat betapa menggemaskannya Younghoon saat ini.
Eunseo tersenyum simpul mendengarnya. "Aku baru kenal Daeun, jadi tidak bisa berkata banyak" katanya kemudian.
"Oh, ya" kata Eunseo kemudian. "Aku lupa memberi nomorku" katanya.
"Bukankah ada di kartu nama?"
Eunseo mengulum senyum. "Itu khusus untuk pekerjaan. Atau kau tidak perlu?"
"Perlu" Eunseo menahan tawanya melihat Juyeon yang menjawab terlalu semangat. Dia menerima ponsel Juyeon dan mengetikkan nomornya di sana.
Hyunjae tersenyum kecil melihat interaksi manis Juyeon dan Eunseo. Bisa dilihatnya bagaimana bahagianya Juyeon saat ini, meski ekspresi yang diberikan pria itu tampak biasa-biasa saja. Tapi, percayalah. Jika kalian mengenal Juyeon lebih dalam, maka kalian akan memahami dengan baik pria sederhana itu.
Dan Hyunjae pikir Eunseo memahami dengan baik Juyeon, dan mengerti apa yang ingin dikatakan oleh pria itu, maka dari itu dia berinisiatif duluan memberikan nomor ponselnya pada Juyeon.
Jika Hyunjae mengamati Juyeon, maka Dayoung bertugas mengamati Younghoon yang hanya berani melirik perempuan di sampingnya.
Daeun terlihat sangat manis malam ini. Well, bahkan selalu manis di mata Younghoon. Hanya saja, perempuan itu menunjukkan ekspresi tidak senang dan membuat Younghoon kebingungan harus melakukan apa.
"Kau marah?"
Dan hanya pertanyaan konyol yang mengundang emosi saja yang bisa dilontarkan pria jangkung itu. Dayoung yang sejak tadi memperhatikan hanya bisa geleng-geleng kepala melihatnya. Younghoon benar-benar tidak bisa diselamatkan.
Daeun melirik Younghoon yang memasang wajah polosnya, lantas menghela nafas panjang. Dia memang harus selalu ekstra sabar terhadap pria bernama Younghoon itu.
"Ya. Harusnya ini adalah malam menyenangkan para perempuan" katanya dengan nada sarkas.
Younghoon tersenyum. Tau sekali jika sebenarnya Daeun tidak begitu suka jika Younghoon mendekatinya. Tidak tau karena apa. Ketika dia tanya Dayoung, perempuan itu hanya berkata, "Kalian berdua itu konyol"
"Maaf" katanya pelan. Dia melirik Juyeon dan Eunseo yang sudah mulai nyaman mengobrol bersama, lalu pada Hyunjae yang sudah sibuk dengan makanan di hadapannya, kemudian terakhir pada Dayoung yang masih mengawasinya dan Daeun.
"Tapi aku juga sedang membantu Juyeon" kata Younghoon kemudian. Dalam hati dia mengatakan beribu maaf pada Juyeon. Tapi memang tujuannya malam ini juga untuk membantu Juyeon bukan?
"Juyeon?" tanya Daeun lantas melirik Juyeon dan Eunseo yang sibuk mengobrol bersama. Dia juga menangkap suasana berbeda dari keduanya. "Ahhh..." katanya.
"Jadi, aku dimaafkan?"
"Jika kau mengatakan akan berhenti mendekatiku, maka aku akan memaafkanmu"
"Maaf sekali, itu tidak bisa" balas Younghoon dengan senyum lebar yang membuat Daeun hanya mendengus.
.
.
.
To be continue...
Btw, sebenernya aku shipper mereka. Sayang aja cerita mereka gak berlanjut di drama, Kyungwoo terlalu buaya sih 🤭
.
.
.
JUYEON ARTIST OF THE MONTH STUDIO CHOOM
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Juyeon | Waktu
AcakWaktu di tempatnya seakan berhenti. Di antara kerumunan orang itu, dia hanya berdiri memberikan tatapan kehampaan