Episode 9

46 10 0
                                    

Eunseo tertidur setelah menangis cukup lama dan mengeluarkan semua tangisnya. Dan Juyeon menggendongnya, membawanya kembali ke tempat mereka makan karena Hyunjae dan Younghoon ada di sana, tentunya bersama Dayoung dan Daeun.

Sebelum Hyunjae mengatakan apapun, Dayoung menahannya. Perempuan itu mendekati Juyeon dan Eunseo, melihat keadaan Eunseo dan berkata pada Juyeon. "Aku akan mengantarnya pulang"

"Kami bisa mengantar kalian pulang" kata Hyunjae kemudian.

"Baiklah" namun Juyeon sengaja mengalah. Dayoung mengangguk, mengatakan terima kasih tanpa suara dan menuntun Juyeon menuju mobilnya.

"Terima kasih untuk hari ini" bisik Juyeon. Dayoung tersenyum, memberikan pukulan kecil di pundak pria itu.

"Terima kasih juga untuk hari ini" katanya dan pamit pulang bersama Daeun.

"Aku tidak akan bertanya apa masalahnya. Tapi, semua baik-baik saja?" tanya Hyunjae ketika hanya mereka bertiga.

"Ya, semua baik-baik saja" kata Juyeon melihat lama mobil Dayoung.

Masih banyak hal yang harus mereka bahas, masih banyak kata yang harus mereka katakan. Semakin melihat Eunseo sekarang, semakin Juyeon penasaran dengan apa saja yang telah dialami perempuan itu.

....

Eunseo duduk termenung di kamarnya. Memikirkan apa saja yang dia lakukan semalam membuat perasaannya tidak begitu baik, namun tidak begitu buruk juga karena akhirnya beban yang selama ini dia pendam sendiri menguap begitu saja.

"Aku sudah meminta izin" kata Dayoung membawakan satu gelas air hangat untuk Eunseo.

"Terima kasih" Eunseo menghabiskan air hangat tersebut lantas menempelkan gelas bekasnya yang masih terasa hangat di kelopak matanya yang masih sembab.

"Tidurlah lagi, aku akan menyiapkan kompres untuk matamu" bujuk Dayoung mengambil gelas kosong dari tangan Eunseo. Teman kuliahnya itu menurut saja apa yang dikatakannya. Dia sepertinya masih membutuhkan tidur yang cukup lama untuk mengembalikan kondisi tubuhnya seperti semula.

"Ah, aku hampir lupa. Juyeon bilang, hubungi dia jika kau sudah siap" kata Dayoung yang sudah kembali membawa kompres untuk mata Eunseo.

"...besok aku akan menemuinya" kata Eunseo berniat meminta izin cuti lebih awal karena dia yakin dia dan Juyeon membutuhkan banyak waktu untuk mengembalikan masa singkat SMA mereka.

"Baiklah" balas Dayoung mengusap puncak kepala Eunseo pelan. "Panggil saja jika butuh sesuatu. Aku ada di sini seharian, Luda akan datang nanti malam"

Eunseo tersenyum tipis. Merasa sangat berterima kasih karena dia masih dipertemukan dengan orang baik dan peduli padanya di saat terpuruknya.

....

Eunseo duduk lemas bersandar pada dinding di belakangnya. Dilihatnya orang-orang berdatangan memberikan penghormatan terakhir pada ayahnya, namun tidak dia temukan orang yang dia paling butuhkan.

Luda dan Dayoung datang, diikuti Wonwoo serta Mingyu, namun kedua pria itu menjaga jarak mereka sedangkan Luda dan Dayoung menghampiri Eunseo.

Tanpa banyak kata, mereka memeluk erat Eunseo dari kedua sisi. Menggantikan posisi Eunseo untuk menangis sementara waktu.

Sedangkan Eunseo hanya diam menerima pelukan mereka. Airmatanya tidak dapat keluar lagi. Dia sudah jatuh terlalu dalam.

Di saat itu, sebuah pesan masuk datang. Namun Eunseo tidak membacanya kala itu, karena dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal lain.

Ibu
Berhenti menghubungi anakku. Dia sudah bertunangan dengan Bona

.

.

.

To be continue...

[✓] Juyeon | WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang