Juyeon duduk dengan posisi tegap di hadapan Eunseo, seolah saat ini dia tengah wawancara kerja. Melihat gelagat aneh Juyeon, Eunseo dengan gemas bertanya.
"Ada hal yang ingin kau katakan?"
Juyeon menatap Eunseo dengan ekspresi terkejut. Dia lalu dengan gugup mengangguk.
"Katakanlah"
"...maafkan aku"
....
Bona berhenti melangkah menuju kamar hotel tempat dia menginap saat melihat Jaehyun berdiri canggung di depan pintu kamarnya.
"Jaehyun?"
Pria yang tadinya tampak gugup kini semakin gugup melihat Bona menghampirinya. "Sedang apa kau di sini?"
"Bona..."
....
Eunseo setengah berlari menggunakan dress putih di bawah lutut dan tanpa menggunakan alas kaki di lorong sebuah gereja. Rambut panjangnya yang sudah tertata rapi kini mulai tidak beraturan karena perbuatannya.
Perempuan itu membuka salah satu pintu yang ada di sana dan menerima keluhan demi keluhan dari sahabatnya.
Daeun dan Dayoung langsung menariknya di kursi di hadapan sebuah cermin. Tangan kedua sahabatnya itu bergerak dengan cepat merapikan penampilan Eunseo sementara Luda membantu Eunseo membersihkan kakinya dan mengenakan sepatu heels putih padanya.
"Padahal ini bukan pernikahanku" kata Eunseo setelah mereka bertiga selesai dengan pekerjaan mereka dan tampak puas dengan hasil yang mereka kerjakan.
"Tapi kau bridesmaid nya bodoh" balas Dayoung.
"Aku awalnya sedih saat Bona pergi. Kupikir pasangan idola ku akan berakhir begitu saja" kata Luda.
"Tak kusangka Jaehyun akan mengejar Bona tidak lama setelahnya" tambah Dayoung mengangguk. Dia sepertinya tampak puas dengan apa yang dilakukan Jaehyun.
Meski mereka tidak dekat dengan Bona dan awalnya merasa Bona penyebab hilangnya kebahagiaan Eunseo, tapi mereka tidak bisa membenci Bona setelah tau jika Jaehyun masih mencintai Eunseo dan Bona diam saja meskipun dia tau.
"Dan lucu sekali dia memintamu, mantan pacar suaminya ini untuk menjadi bridesmaid" tambah Dayoung. Eunseo hanya tersenyum geli mendengarnya.
Suara ketukan membuat empat perempuan di dalam sana. "Daeun, apa kalian sudah siap?" tanya Younghoon dari luar sana.
Daeun, Dayoung, dan Luda sama-sama memeriksa penampilan Eunseo sekali lagi kemudian berteriak. "Kami siap!"
.
.
.
"Aku tidak ingin menyakitimu lebih dari ini. Tapi aku tidak mungkin memaksakan perasaanku di saat aku masih ragu seperti ini"
Eunseo diam melihat ketulusan di wajah Juyeon. Sejujurnya, ini terasa aneh.
Dulu, hanya Juyeon yang memiliki perasaan terhadapnya dan Eunseo hanya merasakan ketenangan dan kenyaman dari pria itu.
Mereka berpisah cukup lama, mengalami banyak hal dan merasakan perubahan dari diri masing-masing. Lalu bertemu kembali dan memutuskan untuk bersama?
Di saat Jaehyun baru saja melepaskannya pergi dan berusaha menata ulang perasaaannya demi Bona?
"Ya, perasaan tidak bisa dipaksakan" kata Eunseo tenang. Dia meraih tangan Juyeon. "Kita ambil waktu kita, tidak perlu terlalu memaksakan hubungan. Jika sudah merasa nyaman, ya maka itu akan mengalir begitu saja"
.
.
.
Setelah itu, Juyeon dan Eunseo menjalin hubungan terlalu dekat untuk teman namun terlalu jauh dikatakan sebagai pasangan. Tapi jika ditanya status hubungan, maka mereka akan dengan kompak menjawab mereka menjalin hubungan serius.
Jaehyun dan Bona perlahan menjadi pasangan tunangan sungguhan. Jaehyun seringkali memberikan cinta dan perhatiannya pada Bona sebagai balasan apa yang telah dia lakukan selama ini.
Dan akhirnya, hubungan mereka berakhir di pelaminan hari ini.
Daeun dan Younghoon baru menjalin hubungan dua bulan lalu. Dengan penuh perjuangan Younghoon berusaha meyakinkan Daeun akan perasaannya yang tidak akan goyah dan akhirnya Daeun luluh juga.
Terakhir, Luda dan Wonwoo yang berpacaran sejak jaman kuliah juga sudah menikah tahun lalu.
Semuanya berakhir bahagia dan Eunseo merasa ini cukup untuk saat ini.
Juyeon mengulurkan tangannya untuk digenggam Eunseo. Sambil memberikan senyuman terbaiknya, Eunseo meraih tangan itu. Bersama keduanya melangkah menuju altar dengan Juyeon membawa kotak cincin dan Eunseo membawakan satu buket bunga mawar putih yang sesuai dengan dress yang dia kenakan.
Setelah sampai di altar, keduanya berdiri bersebelahan dan menyambut kedatangan pasangan pengantin yang tampak sangat serasi.
Pernikahan Bona dan Jaehyun berlangsung lancar. Ketika acara melempar buket, entah disengaja atau tidak, namun semua menghindar hingga Eunseo yang mendapatkannya.
Lampu mendadak padam. Juyeon yang tadi pamit pergi kini kembali dengan membawa satu kotak cincin.
"Hubungan kita selama ini memang bukanlah bisa dikatakan hubungan sepasang kekasih, tapi menurutku, kaulah belahan jiwaku. Sejak dulu, hingga kini, dan di kemudian hari" kata Juyeon.
"Son Juyeon, menikahlah denganku"
"...dengan senang hati"
Semua bersorak memberikan semangat dan ucapan selamat mereka sementara Eunseo jatuh ke dalam pelukan Juyeon. Di jari manisnya sudah terselip cincin lamaran dari Juyeon.
.
.
.
-END-
Akhirnya hutangku yang ini selesai juga. Maafkan aku jika endingnya kurang bagus, dan terima kasih atas dukungan kalian selama ini.
Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Juyeon | Waktu
RandomWaktu di tempatnya seakan berhenti. Di antara kerumunan orang itu, dia hanya berdiri memberikan tatapan kehampaan