*HALIM POV*
Matahari sangat terik saat aku pulang sholat dari masjid. aku sengaja jalan kaki. Pas aku lagi asyik-asyiknya melamun sambil jalan sebuah mobil yang berhenti membuyarkannya.
"Hi, Halim kamu baru pulang sholat?"
"Oh, hai Pak Brian. Iya Pak, ini mau pulang"
"Ikut kami yuk nak" sebuah suara lain membuat ku tersadar Pak Brian sedang bersama keluarganya.
"Terimakasih Pak, Bu, saya gapapa jalan aja"
"Udah nak, matahari panas banget ini. Gak boleh nolak. ayo, kalo gamau lain kali ibu gamau Lo kamu antarin juga" Ibunya Pak Brian membuatku tidak tau harus gimana.
"Gapapa, ayo aja"
"Ba baik Pak"Aku dengan tidak enak hati terpaksa naik. Mobilnya sangat bagus dan besar. Saat aku naik baru sadar rupanya wanita itu juga ada. Sarah. Ini pertama kali kami bertemu lagi setelah mobil mogok waktu itu.
"Geser dong Sarah" pinta Brian
Tanpa berkata apa-apa Sarah, menggeser duduknya. Perjalanan yang seharusnya singkat terasa sangat lama. AC mobil juga terasa panas. Saat aku mengambil tissue buat lap keringat, dia juga melakukan hal yang sama. Dia menatapku tajam dan buru buru menarik tangannya."Oh ya, Halim sebenarnya usia berapa sekarang?"
"17 tahun jalan 18 tahun Bu"
"Wah, masih sangat muda rupanya. Masih baru tamat tahun ini dong"
"Iya Bu,"
"Ga melanjut ke perguruan tinggi?"
"Rencana nanti aja Bu, tahun depan, masih malas buat belajar"
"Pendidikan jangan terlewat Lo, mumpung kamu masih muda"
"Hehehe iya iya Bu, makasih masukannya"Samar samar aku mendengar percakapan si aneh itu dengan mami. Mau gimana lagi, tak ada cara menghindari situasi ini selain berusaha tidur. Lagipula beberapa hari ini aku memang kurang tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosa Kebahagiaan
RomanceDua orang beda kepribadian, beda keyakinan, beda hobby, beda gaya hidup, beda penampilan, beda makanan kesukaan, dan tidak saling mengomentari satu sama lain. begitu awalnya. hingga suatu hari ada sebuah keadaan yang menjungkirbalikkan dunia keduan...