Bab 15

653 55 21
                                    


(2 minggu telah berlalu...)

Saat ini anaya dan para sahabatnya sedang menikmati somay di kantin.

Brak...

"Heh cewe sok polos" kata sela

Anaya yang tidak merasa pun memakan kembali somaynya.

"Gua ngomong ke lu anjing" bentak sela

"Kenapa?" Tanya anaya

"Engga usah sok polos jijik gua, lu berani-beraninya ngedeketin cowo gua, maksud lu apa?" Tunjuk sela kepada anaya

"Cowok ka sela yang mana?" Tanya anaya bingung

"Jangan di bantuin dulu, biarin si naya aja yang ngehadepin mak lampir, biar dia belajar ngelawan" bisik aleta pada bela dan dara

"ALTEZA cowo gua, lu engga usah so keganjenan sama cowo gua" kata sela

"Oke" ucap anaya

"Nyebelin banget sih lu, dasar cewe sok polos padahal dalemnya lebih liar dari lonte, apa orangtuanya juga 11 12 sama dia" kata sela mencela

Brak...

"Saya udah tanggepin omongan kaka dengan baik-baik yah, ko kaka malah ngatain orang tua saya, lagian kata bunda saya yang suka ngaku-ngaku itu bukan orang baik" jelas anaya

"Maksud lu apa hah" bentak sela sambil mendorong bahu anaya

"Maksud naya ka sela bukan orang baik"

"Sialan" maki sela

Anaya langsung pergi dari kantin.

"Itu baru temen gua" kata aleta bangga

"Keren juga naya" ucap bela kagum

"Gila engga nyangka gua naya kalau marah serem juga" kata dara

Keributan tadi tidak luput dari mata orang-orang yang di kantin.

"Naya kalau udah marah keren banget" kata dapi

"Nambah cinta" kagum danil

Sedangkan alteza langsung melayangkan tatapan tajamnya ke danil.

"Anjing bercanda doang gua al" kata danil

"Mampus ahaha..." ledek elang

Bel masuk kelas berbunyi.

Semua murid langsung memasuki kelasnnya.

"Fino escup" teriak dara

"Apaan?" Tanya fino

"Eh lu liat buku gua engga?" Tanya dara

"Kaga anjing" kata fino yang asik ngegame

"Ck, tadi kan di pinjem lu uun" ucap dara

"Tuh di si riki" tunjuk fino ke riki

"Riki balikin pulpen naya" ucap anaya

"Riki mana buku gua" pinta dara

"Njir lah nanti dulu apa gua lagi pinjem, lu berdua duduk aja yang manis" kata riki

"Balikin yah" ucap anaya

"Iyah nay" kata riki

"WEY, TADI PAK BAHRUDIN BILANG KALAU GURU LAGI PADA RAPAT JADI KITA SEKARANG JAMKOS" teriak dimas

"YEEEYYY" sorak anak kelas

"Nih buku sama pulpen lu" kata riki sambil ngasih buku dan pulpen kepada anaya dan dara

"Udah nulisnya?" Tanya anaya

"Belum, lagian guru kan pada rapat" kata riki

"Dasar ketua kelas sedeng" ucap dara

ALNAYA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang