Bab 18

514 46 18
                                    

Pagi hari anaya bangun dari tidurnnya tanpa alteza di sampingnnya.

"Ka al" ucap anaya di depan kamar mandi

Karena tidak ada jawaban anaya membuka pintu kamar mandi tersebut.

"Engga ada, ka al ke mana sih" ucap anaya pada dirinnya sendiri

Anaya pun memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Selesai mandi anaya menuju meja rias.

Di saat anaya mengaca terdapat kertas yang menempel di cermin itu.

Morning naya
Aku ada urusan jadi kamu berangkat sendiri dulu yah
jangan cari aku di sekolah karena aku engga ada di sekolah hari ini
Jangan lupa sarapan.
I love you.

Anaya membaca pesan itu pun senyum-senyum sendiri.

Anaya menuju sekolahan dengan  ojol.

Sesampainnya di kelas anaya langsung di serbu oleh teman-temanya.

"Naya lu tau engga" heboh dara

"Nay gawat nay" kata aleta

"Kalian berdua gua masukin sumur yah, teriak di kuping gua" omel bela

"Naya engga tau dan naya engga paham apa yang kalian maksud" ucap anaya

"Masa lu engga tau, ini kan deket apartemen lu kejadianya" kata dara

"Nay kalau mau keluar atau kemanapun itu harus bilang kita apa engga bilang ke bang al" ucap aleta

"Kalau bisa lu jangan keluar pas malem" kata bela

"Kenapa engga boleh keluar malem?" Tanya anaya bingung

"Ck, deket apartemen lu tadi malem ada yang kena bacok tanganya,  katannya sih langsung di bawa ke rumah sakit tapi engga tau deh selamet apa engga" jelas aleta

"Gua engga ngerti deh ko kasus ini langsung di tutup yah engga di perpanjang, padahal kan bisa bahaya kalau penjahatnya masih berkeliaran" ucap bela

"Gua juga bingung" saut dara

"Ih serem banget sih, naya jadi takut, tapi kenapa kejadianya di deket apartemen naya?" Tanya anaya kepada teman-temannya

"Mana kita tau nay" kata dara

"Kemaren penjahatnya engga bilang ke kita soalnya" ucap aleta greget

"Ehehehhe oh iyah yah" kata anaya sambil nyengir

Tiba-tiba guru pun memasuki kelas mereka.

^^^

Saat ini alteza bersama geng nya sedang menuju suatu tempat yang sudah di rencanakan.

Sesampainya di tempat tujuan alteza dan gengnya langsung menuju gedung tua.

"Cih si penghianat udah di sinih ternyata" kata elang

"Yang penghianat itu lo anjing" ucap vano penuh dengan emosi

"Lu yang terlalu di butakan wanita sialan" kata danil

"Dan lu yang nusuk gua dari belakang anjing" tunjuk vano kepada danil

"GUA BILANG LU YANG SALAH PAHAM BANGSAT" bentak alteza

ALNAYA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang