"Assalamualaikum."
"Waalaikumusallam, siapa?" Jawab Salu sembari berusaha untuk duduk.
"Eeh lo mau ngapain? Tiduran aja, ga usah bertingkah deh!" Reyno masuk keruang sembari memarahi Salu.
"Ih lo ngeselin mulu heran!" Timpal Salu.
Sedangkan Ardi udah rebahan di sofa rs dengan santainya.
"Lo pada ga cape berantem mulu?" Tanyanya.
"Kaga." Jawaban Kompak yang sngkat, jelas, padat.
"Owh sok lanjutin, Gue mau makan." Kata Ardi sambil mengupas apel yang ada di meja.
Tiba-tiba Ayah Salu masuk ke ruangan dengan membawa makan siang untuk Salu, sebab Ia tahu makanan rs tidak enak sama sekali.
"Eh ada Reyno sama Ardi disini, kebetulan banget. Ok titip Lulu yaa, om ada rapat. Saya ini makanannya Ayah pergi dulu ya nakk.." ucap Ayah Salu sembari mencium kening putrinya itu.
"Okeyy om." Jawab Ardi bersemangat.
Tak lama Ayahnya meninggalkan mereka, perut Salu mulai berbunyi.
"Lo udah laper tu, makan bego!" Kata Reyno sambil beranjak membuka bekal yang tadi di bawa Ayah Salu.
"Ntar lagi ah ga selera.." Salu menjawabnya dengan sedikit nada manja.
"Lo kaga mau ikutan Osis? Kalau gue si pengen." Sambung Reyno.
"Ihh mauu!" Bentak Salu.
"Yauda makan biar cepet sembuh." Balas Reyno cuek.
"Yauda sini."
Salu pun menghabiskan makanannya dengan lahapnya.
****
"Udah sore ni, Ayah lo belom balik lu? Kita mau balik ni." Ujar Ardi.
"Yauda pulang aja, ntar ada Art gue kesini kok." Jawab Salu lesu.
"Trus Sekarang ART lo mana?" Kali ini Reyno yang bertanya.
"Ga tau."
"Yauda, Ar. Lo pulang duluan aja, gue nunggu Art anak baru ini dulu." Jelas Reyno pada Ardi.
"Ga usah Re ntar lo kena marah Mama lo lagi." Salu khawatir.
"Nyokap gue paling lagi di rumah selingkuhan nya, Bokap gue lagi main sama Baby sugarnya. Sans aja mereka lupa kalau pernah buat gue." Santai Reyno.
"Ee-eh Rey sorry."
"Santai aja kali"
Reyno merebahkan badannya ke sofa sambil mengganti channel TV.
"Yauda guys, gue balik duluan yaa. Babay." Kata Ari segera berpamitan.
Setelah Ardi pulang, terasa Salu ingin buang air kecil.
"Em-m Rey!"
"Apa?!"
"Duh gimana ini."
"Gimana apa?!"
"Eem-hm ini Rey.."
"Apaan si."
"G-gue kebelet huaaa buruan!!!"
"Haa?! Y-yaa yaudah deh ayok."
"Tapi lo jangan ngintip anj!"
"Gak bakal, lagian ga napsu liat lo. Tepos!"
"Reyno lo anjim yaa!"
"Yauda buruan ayok, lo jadi pipis ga?"
"Ya jadilah, tapi gimana?"
"Gue pegangin impus lo, gue ga bakal ngintip janji, tapi kalau ga sengaja berarti rezeki."
"REYNOO!!!"
"BECANDAA!"
Reyno menggendong Salu ke kamar mandi lalu mendudukkannya ke toilet duduk.
"Anjir lo berat juga, encot gue."
"Rey lo kok gitu si huaaa." Salu merengek bagai bayi minta duit eh susu.
"Yauda buruan, gue merem dulu."
Hafqywgwksbxggsvsjqjsvsywgwjsbshgsysgskqoahsgwuhwoowkbzhsvshwvshzvshshwjxvjshsjzbsksbksnsnsnsnsnsmsmmsmsmxmxnxjejwhwhsvajkwbdhdhdbfhhfbfbfhfhfhbf
"Reyno, udah." Katanya Manja dengan raut wajah gemesin.
"Peluk leher gue, biar ga jatoh."
Salu memeluk leher Reyno tanpa sengaja mata mereka bertemu dan saling pandang, menatap dalam satu sama lain dengab penuh arti yang berbeda.
"Gue tau gue ganteng." Tiba-tiba Reyno nyeplos gitu aja membuat sadar lamunan Salu.
Salu yang kesal langsung mengalihkan pandangannya.
"Pede kali lo, gue liatin lo karena ada belek di mata lo!"
"Iyain" jawab Reyno cuek.
****
"Maaf non mbak telat, tadi macet banget." Akhirnya Art nya pun tiba membuat Reyno sedikit bernapas lega.
"Yauda mbak, jagain Ya. Anak baru gue balik dulu." Pamitnya.
"Iya ati-ati."
"Oke ginjal-ginjal." Balasnya lucu.
_______________________________________________
"Yang pergi silahkan pergi, tak butuh yang selalu berjanji tapi tak punya hati."-SA
26Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
SALU DAN SALJU
Teen FictionSeputih salju dan bahkan semulus salju, jauh dari kata itu semua sebuah kehidupan lahir disebuah keluarga kecil. Salu seorang anak yang paras nya tak terlalu cantik namun senyum dibibirnya sangat menentramkan dan tak pernah hilang. Sebab kisah cinta...