Salju 7

29 3 0
                                    

"Ardi!," panggilku.

"Apa?," jawabnya datar.

"Gue udah berapa hari disekolah ini?," tanyaku polos.

"Sebulan, ngapa lo nanya gitu?," kekeh nya.

"Followers ig gue mendadak banyak, ditambah pada ngeDM isinya tentang kak Diva semua," keselku.

"Followers ig naik kok stres, aneh lo," ngakaknya.

"Lo temen apaan sih nyet temen lagi susah juga," aku menatap nya sinis.

"Eh udah udah, ntar pulang sekolah Kita makan bakso yak," katanya sambil mengangkat-angkat alisnya.

"Makannya dirumah gue yak?," jawabku dengan senyum.

"Aelah, yaudah la," pasrah Ardi

Aku dan Ardi sangat akrab walaupun hanya baru satu bulan.

Tiba tiba Reyno datang dan mengacaukan suasana hati gue yang sedang bahagia karna terkekeh bersamaa Ardi.

"Bising banget sih lo anak baru!," ketusnya.

"Suka suka gue dong, bukan kelas lo pribadikan??," ledekku.

"Ngeselin banget sih lo!," katanya.

"Lo yang ngeselin!," timpalku.

"Elo la!," Teriaknya

Tiba tiba Ardi teriak karna dia lelah yang menghadapai pertengkaran kami setiap hari.

"Diammmmm!!!,".

Spontan kami diam dan menatapnya.

"Please jangan cek cok mulu! Gue capek.. gue sayang kalian berdua kok," senyum manisnya.

Seketika aku dan Reyno melakukan hal yang sama seperti orang pura-pura muntah.

"Uwekkkkkk!,"

"Jahat lo pada ya sama gue," ngambeknya.

"Apaan sih Ar, jajan kuy?," ajak Reyno.

"Paan sih lo?, dia mau jajan bareng gue! Ngerti!," kataku.

"Nggak..nggakk," katanya sambil menarik tangan Ardi.

"Ihh apaan lo," kataku sambil menarik tangan Ardi yang satunya.

"Stopppp!!, ayo kita jajan bareng-bareng," teriak Ardi sambil menarik tangaku dan tangan Reyno menuju kantin.

Aku dan Reyno kaget bukan main karena pas Ardi menarik tanganku aku tak sengaja terjatuh dan spontan Reyno menangkapku.
Aku langsung melepaskan nya.

"Salu!,lo gapapakan?," tanya nya khawatir.

Baru kali ini Reyno memanggilku dengan namaku tanpa kata depan anak baru. Aku melihat mukanya khawatir, tangannya seperti enggan melepaskanku.

"Gapapa, gue gapapa Rey," jawabku.

"Makanya lain kali jalan tuh make mata!," teriaknya masih sama dengan wajah khawatir nya.

"Guys perut gue sakit, gue ke wc dulu yaa," Ardi segera berlari.

Kami berjalan bersama menuju taman belakang, dengan perasaan yang deg degan.

"Hmm Reyno?," panggilku.

"Iya ada apa?," jawbanya manis.

"Soal tadi, makasih ya?," ucapku sambil tersenyum.

"Lo manis juga kalau senyum," ledeknya.

"Paan sih lo," tiba tiba suasana senyap.

"Hmm, oiya sama sama," jawabnya.

Aku hanya tersenyum sambil berjalan disampingnya.
Tiba tiba ia bertanya.

"Besok 22 Desember, ngasi apa bukan Nyokap?," tanyanya.

"Besok Hari apa? Nyokap apa?," tanyaku polos dan emang tak tahu artinya.

"Hahaha,, maaf maaf gue lupa lo kan udh lama ga diindo, Besok itu peringatan hari ibu nasional, dan nyokap itu mama?," katanya sambil tertawa sedikit.

"Owh, terimakasih udah ingetin, tapi bunda gue udah lama ga ada," jawabku sambil tersenyum.

"Maaf lu gue ga tau," pintanya

"Santay, gpp juga," kataku.

Tiba-tiba Ardi datang,sambil ngos ngosan.

"Lu motor gue ban nya kempes, ulah mantan lo tu," katanya kesal.

"Siapa?! Diva?!," bentak Reyno.

"Yaiyalah, siapa lagi mantan Salu kalau bukan Diva,!" Ketus nya.

"Ayo ikut gue," kata Reyno sambil mengajak kami berdua.

Reyno berjalan menuju kelasnya kak Diva, jujur gue males manggil nya kakak ih jijik dah. Reyno menarik baju Diva.

"Maksud lo apa, ngempesin ban nya Ardi? Ha?!!," teriaknya pada Diva.

"Hey!!, santay dong, sopan sikit sama kaka kelas ya..," kata Diva sambil mencoba melepaskan genggaman Reyno dari bajunya.

"Btw,mantan gue ngapain kemari?? Rindu aa' ya neng," goda Diva kepadaku.

"Jaga omongan lo ya!!," bentak Reyno.

"Hey! Maksud lo apa? Ngempesin ban sahabat gue?!," timpalku.

"Suka suka gue dong sayang," katanya menggoda.

"Sayang sayang, cuihhh!!! Najis gue," kataku sambil meludah.

"Berani ya lo!!,..." katanya sambil menampar diriku, namun sebelum tamparan nya sampai ke pipi mulusku ini Reyno menghalangi tangan Diva.

"Hey!! Jangan kasar dong sama cewe!, kalau berani lawan gue," kata Reyno sambil manangkis tangan Diva.

"Ayok siapa takut!!," jawab Diva.

"One by one!," pekik Reyno.

"Stoppp!!!! Gue ga mau liat pertengkaran lagi!!," teriakku.

"Reyno!, Ardi!, mendingan kita pergi aja dari sini, ga gitu caranya bales dendam sama pria licik kaya dia!!," bentak ku sambil menunjuk-nunjuk muka Diva.

Aku pun menarik tangan Reyno lalu pergi.

*

"Lu maaf ya kita ga jadi makan bakso," maaf Ardi.

"Santay aja, btw gue pulang kuan nya angkotnya udah dateng tuh, bye," kataku.

_________________________________

"Sikapmu yang begitu manis, membuatku lupa kalau dulu kita adalah sepasang musuh"
~saa

Assalamualaikum guyss
Yee cerita ini balik lagi gapapa kan??
Pasti pada nanya update nya lama banget?
Ya maap karena ketika males melanda itu sulit aww😂😂

Btw karna udah update jangan lupa vote nta ya:')
1 vote bagi kalian mungkin biasa tapi bagi aku luar biasa😚😚
Oiya tinggalin krisan nya di komentar😋😋

See u next time💙💙
Wassalamualaikum😳

SALU DAN SALJUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang