Tidak terasa sudah satu bulan Minjeong bekerja untuk keluarga Karin. Dan dalam satu bulan itu juga, disetiap ada kesempatan dua orang ini diam-diam bercikibum uhuy uhuy dibelakang om David.Seperti sekarang...
Sejak satu setengah jam yang lalu desahan tidak henti-hentinya terdengar dari kamar ini.
Dua orang yang sedang asik memadu kasih ini seakan tidak ada lelah-lelahnya."Ahh.. sayanghhh"
Karin bergerak gelisah dibawah gadis yang lebih muda. Tenaganya sudah terkuras. Dia hanya bisa mendesah pasrah sekarang.
Minjeong mempercepat gerakan tangannya dibawah sana. Merasakan pujaan hatinya sebentar lagi sampai, ia memasukan satu jarinya lagi. Sedangkan mulutnya sibuk mengulum dada tante Karin yang tentu saja lebih besar dari punyanya.
"Enak tante hmm?" Minjeong mendongak menatap wajah tante Karin yang begitu menggoda.
Tangannya masih aktif meremas gundukan besar Karin dengan kencang. Ia bahkan sesekali mencubit gemas nipple yang mengacung keras itu.
"So.. ahnn g-good eunghhhh hahh harder sayanghh uhhh"
Karin menarik tubuh Minjeong untuk lebih menempel padanya. Karin sudah tidak kuat lagi. Wanita itu bahkan ikut menggerakan tubuhnya liar seirama dengan tangan gadis itu dibawah sana.
Tak lama kemudian Karin meneriakan nama Minjeong dengan tubuh yang bergetar hebat. Dia langsung menarik Minjeong untuk mengajaknya berciuman. Menyalurkan kenikmatan yang baru saja dirasakannya.
Karin melepaskan ciumannya, menyandarkan kepalanya didada gadis itu dan memejamkan matanya.
Minjeong mengelus rambut tante kesayangannya ini dengan lembut sambil sesekali mengecupi dahinya.
Pikirannya tiba-tiba melayang.
'Huh...'
Minjeong tidak tau sampai kapan hubungan mereka akan bertahan.
'Ck, emangnya kita punya hubungan?' Minjeong tertawa miris.
Walaupun ia hanya digunakan tante Karin sebagai pemuas nafsu, Minjeong tidak apa-apa. Minjeong tulus menyayangi tante cantik ini sepenuh hatinya. Dia bahkan rela menjadi yang disalahkan jika suatu hari semua ini akan terbongkar.
Mereka tidak pernah benar-benar membahas hubungan ini. Semua berjalan dengan natural, seakan mereka membuat kesepakatan dalam hati masing-masing.
Terlalu sibuk dengan pikirannya, ia tidak sadar sejak tadi Karin memperhatikan wajahnya.
"Hey" Yang lebih tua menarik dagunya mempertemukan tatapan mereka.
"Mikirin apa?" Senyumnya sambil mengusap-usap rahang tegas gadis itu.
Ingin rasanya Minjeong menanyakan hubungan mereka. Tapi Minjeong takut. Takut tante Karin malah mengakhiri semua ini. Dia sudah sangat terikat dengan wanita cantik ini. Rasanya dia tidak sanggup sehari saja tidak menatap wajahnya.
Cup...
Karin mengecup sekilas bibir mungil itu.
Minjeong tersenyum kecil mendapat perlakuan manis seperti ini.
Bahkan hanya dengan gesture kecil seperti itu, tante Karin bisa membuat suasana hatinya membaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something New
Fiksi PenggemarGimana ceritanya tante Karin yang cantik menawan elegan bagai biduan bisa kesengsem sama dek Minjeong yang biasa aja? Apalagi si tante udah berkeluarga atuh makkkk???