Naruto: Bring Me Out

02

Bring Me Out
Uzumaki Naruto
~°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°~

"Haaah aku bosan,"

Lagi, untuk kesekian kalinya Naruto mengucap kan kalimat itu.
Sambil menatap langit-langit kamarnya, ia tak henti menghela napas bosan.

Handphone nya berdering singkat berkali-kali, hanya dentingan pesan masuk.

Ia melirik, pesan masuk berasal dari grub obrolan teman-temannya yang sibuk membicarakan topik-topik Olimpiade mereka.

Ia memang berniat bermalas-malasan, namun ia tak menyangka bahwa ia akan se membosankan ini.

Tak ada yang ingin ia lakukan, bahkan untuk tidur pun matanya tak bisa di ajak kompromi untuk itu.

Tingtong!

Bel apartemen nya berbunyi, sepertinya ia kedatangan tamu.

Ia bangkit dengan malas ia melangkah, membuka pintu.

"Apa Kabar cucu ku? "

"Eh? Kakek Jiraiya? Ada apa kesini tiba-tiba? " Seru Naruto, yang datang adalah seorang pria paruh baya yang sudah tua dengan rambut putih panjang nya, dia adalah kakek nya, kakek Jiraiya.

Jiraiya adalah kakek angkat nya, walau bukan keluarga kandung tapi Jiraiya adalah Satu-satunya orang yang sangat dekat dengan Naruto.

"Oh ayolah, nak! Seharusnya kau langsung memelukku, atau sekedar menanyakan kabar," Ujar Jiraiya kecewa.

Naruto menatap malas, ia benci drama alay kakek nya itu.

"Ya ya, aku hanya lewat sebenarnya, kebetulan aku rindu sekali dengan mu jadi aku mampir saja, ini aku membawa buah-buahan untuk mu, makanlah." Jiraiya membuka kantungan besar yang memang ia bawa, isinya ada berbagai macam buah disana.

Naruto mengangguk, "waahh kau yang terhebat!"

Jiraiya tersenyum sombong , "tentu saja!"

"Oh iyya, Menma. Bagaimana sekolah mu? "

Naruto masam, mulut yang tadinya sibuk mengunyah kini berhenti.

Jiraiya yang sadar ketika melihat perubahan sikap Naruto langsung meralat ucapannya,

"Oh maaf, aku lupa sekarang nama mu adalah Naruto, bagaimana sekolah mu? "

Naruto kembali mengunyah seperti tak terjadi apa-apa, "seperti biasa, Teman-teman ku juga seperti biasa, hanya mereka yang selalu kuceritakan, dan juga, sangat-sangat membosankan, aku ingin cepat-cepat lulus dari sekolah,"

"Oh ayolah, sekolah memang tak semenyenangkan yang kita kira tapi juga tak se membosankan seperti ucapan mu jika kau berbaur dengan baik,"

"Kau sudah libur kan? Kapan-kapan pulanglah kerumah, kakek sangat kesepian kau tau," Ujar Jiraiya dengan nada sok sedihnya.

"Ya ya, aku akan berkunjung lain kali,"

"Haha makan buah seperti ini mengingatkan ku saat kau masih kecil, dulu kau selalu bercerita tentang mimpi-mimpi mu, kau Selalu bilang ingin menjadi pemain basket yang hebat suatu hari nanti," Ujar Jiraiya mengingat masa lalu.