Al-Fateh // 03

131 104 170
                                    

Chapter 03 : SIALL

Hay hay hay
Gimana nih kabarnya para Readers aku. Pada sehat kan?

Stay self and stay healthy ya prenn
Always patuhi protokol kesehatan ya!

Masih setia untuk selalu nunggu updatan Al-Fateh?semoga masih dan tetap setia ya!

Udah follow? Tap bintang nya?kalo belum follow and tap bintang nya terlebih dahulu ya prenn!

Cari posisi senyaman mungkin and

  ~~ Happy reading ~~

"GAK!! GUE GAK MAU CAKRA. "

"LO BISA PERGI GAK SI? MOOD GUE MAKIN ANCUR NIH LIAT MUKE LO. "

"Ya kan gue mau minta maap Ra. Masa lo gk mau si maapin abang kesayangan lo ini. "

"DIH NAJIS. "

"Lo mah gitu Ra. Ntar gue diamuk Depan sama Iqbaal klo lo begini. "

"BIARIN GUE GAK PEDULI. "

Pagi ini kelas 11 IPA 4 sedang terjadi drama antara Nara dan sepupu laki-lakinya, siapa lagi kalau bukan Cakra Dewantara Magastra.

Pria itu sedang berusaha meminta maaf pada gadis yang semalam ia recoki. Tetapi gadis itu tetap acuh dan tidak memperdulikan nya.

"Ra maapin yah. " Ujar Cakra memelas.

"LO PERGI ATAU GUE BANTING " Ancam gadis itu.

Sedari tadi Rista dan Vira sudah berusaha menenangkan Nara. Tapi Nara adalah Nara. Gadis keras kepala dan mau menang sendiri.

"Udah lah Ra. Maapin aja kalik si Cakra. Ntar kita beliin yang baru gimana?" Kata Rafka memberi usulan. Sebenarnya dia sudah leleh melihat drama membosankan ini.

Sedari tadi Gilang, Rafka dan Raska ikut menemani sahabatnya itu untuk meminta maaf pada Nara.

"GAK!! GUE GAK MAU RAF!! POKOKNYA LO HARUS TANGGUNG JAWAB. "

"Emang gue buntingin lo?" Ucap Cakra asal

"Anjing lo. " Umpat Nara

Semua tertawa mendengar ucapan Cakra. Lagi di situasi seperti ini, masih saja dirinya bercanda.

Tangan Nara terus memukuli wajah, lengan dan dada Cakra secara bergantian. Emosinya semakin meroket melihat wajah Cakra yang terus memelas minta dimaafkan.

"Lo tu ya, kalo gak buat gue kesel gak bisa kali y--" "e-ehh"

Nara terhuyung ke samping. Tiba-tiba saja lengannya ditarik oleh pria yang baru saja tiba di kelasnya itu. Pria itu menariknya keluar. Entah kemana tujuannya, Nara pun tidak tahu.

"Ihh lo apa-apaan si? Lepasin nggak?"

Gadis itu memberontak ingin dilepaskan. Ini masih pagi loh. Kenapa semua orang menyebalkan hari ini?

"Diem. Ikut gue. "

"Lo mau bawa gue kemana sih? Gak usah buat gue tambah kesel. "

"Diem!!"

Nara menarik tangannya paksa. "Lepasin!"

"Lo tu buat gue makin kesel tau gak?"

"Gue tau lo kesel. Tapi cara lo terlalu bocah hanya untuk maafin kesalahan orang lain. "

      Al-Fateh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang