Al-Fateh // 07

65 52 214
                                    

Chapter 07 : Dilabrak

Hallooo!

Gimana kabarnya nih para readers aku?sehat kan ya?

Jangan lupa tinggalin jejak vote and komennya, jadilah readers yang baik,okey?

Cari posisi senyaman mungkin and
~Happy Reading~

"Owhh... Jadi lo cewek yang dipinggir lapangan kemaren?" Tanya gadis itu dengan tatapan intimidasi nya

Nara berdiri dari duduknya yang juga diikuti oleh Cakra dan Rista. "Kenapa?"

"Wahh songgong juga lu yah." Gadis itu menatap Nara nyalang

"To the poin, lo kesini mau apa?" Tanya Nara tak mau basa basi

"Nggak mau apa apa, cuma mau kenalan aja, sama cewek ganjen kaya lo!" Gadis itu menunjuk didepan wajah Nara

"Ganjen?maksud lo apa?" Tanya Rista tersulut emosi

"Sabar ya cantik, gue nggak ngomong sama lo!" Gadis itu menatap sinis kearah Rista

"Wait,maksud lo ganjen gimana ya?" Tanya Nara berusaha sabar

"Iya ganjen, dasar cewek kecentilan!"

"Ehh... Ehh... Apanih rame rame?" Tanya Vira antusias

"Gass Virr!!" Sorak Cakra semangat

"Ehh cabe, ngapain disini? mau minta traktiran juga sama Nara?iya?" Vira berjalan mendekati para gadis itu

"Gue nggak ada urusan sama lo, urusan gue cuma sama ni cewek ganjen!" Gadis itu menekankan kata terakhirnya

"Wait,gue nggak salah denger kan? Cewek ganjen?" Vira memajukan telinganya pura pura tidak mendengar dengan jelas

"Iya temen lo nih, kecentilan tau nggak!"

"Lo nggak punya kaca?mau gue pinjemin?owhh atau lo nggak mampu beli ya?" Vira tertawa remeh

"Maksud lo apa? Lo ngerendahin gue?"

"Ngerasa lo? Tapi tanpa direndahin juga lo dah rendah anjir!" Vira menatap nyalang ketiga gadis dihadapannya

"Jaga mulut lo!" Bantah gadis berkepang dibelakang gadis itu

"Heh! Diem lu! Gue nggak butuh bacotan lu!" Balas Vira tak kalah keras

"Udah Vir, ini masalah gue." Nara menarik lengan Vira agar berada dibelakangnya

Disisi lain Fateh dan ketiga temannya sudah terlihat cemas. Mereka yakin kejadian itu kembali terulang.

"Anjing, Ajeng ngelabrak Nara tuhh." Rafka menggoyang goyangkan tangan Gilang

"Emang ya si Anjeng nggak ada kapok kapoknya." Balas Gilang yang memperhatikan perdebatan itu

"Ajeng Lang, bukan Anjeng." Koreksi Rafka

      Al-Fateh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang