💓22

1.2K 175 15
                                    

Minju masih terdiam di dalam mobil dengan air matanya yang terus turun, ia kaget, syok dan tubuhnya terasa kaku melihat orang yang selama ini dia tunggu berada di hadapannya

Lampu merah itu berubah menjadi hijau, para pejalan kaki pun sudah sampai di sebrang jalan dan berjalan sesuai tujuan masing masing termasuk Yujin juga Lisa

"Kak Lisa mah jahil ih liat nih topi ujin jadi kotor" kata Yujin dengan muka cemberut

"Sorry habisnya kamu ngeselin sih kakak tanya cuma di senyumin doang"

"Kan kakak tanya apa yang lebih manis dari gula ya aku senyumin dong kan senyum aku itu manisnya melebihi gula" jawab Yujin dengan percaya dirinya di sertai senyum manis hingga dimple nya terlihat

"Dihhh pedean banget sih adek siapa ini?" Kata Lisa sambil mendorong Yujin menjauh lalu berjalan mendahului Yujin

Yujin tertawa lepas dan tersenyum sangat manis, memiliki kakak seperti Lisa itu menyenangkan bagi Yujin karena Lisa itu lucu juga kocak. Lisa tau apa yang membuatnya tertawa begitu pula kakak kakaknya yang lain

Yujin berjalan di belakang Lisa sambil menikmati udara malam Seoul yang ternyata cukup dingin namun menenangkan

Beberapa saat Yujin terdiam ketika mengingat kembali sosok wanita yang dia lihat secara tak sengaja saat menyebrang tadi, ada perasaan aneh yang ia rasakan ketika pandangannya bertemu dengan wanita itu

"Hahhh....kok rasanya kayak gini?" Yujin menghela nafasnya dia sungguh tidak tau apa yang terjadi pada dirinya sekarang

Di saat perasaan nya masih belum jelas tiba tiba sekelebat bayangan muncul di kepalanya membuat Yujin seketika berhenti berjalan

Bayangan seorang wanita muncul dan mengusik dirinya. Terlihat beberapa momen wanita itu tampak bahagia, tawa wanita itu juga terdengar walaupun samar samar namun tak bisa Yujin lihat kelas bagaimana wajah wanita itu. Bayangan hitam pekat seorang wanita itu benar benar membuat kepala nya sakit hingga akhirnya Yujin terjongkok sambil memegangi kepalanya

"Ahkk..." Ringis Yujin saat kepalanya berdenyut hebat

Lisa yang berjalan di depan tak merasa ada respon atau mendengar tawa dari Yujin seperti tadi pun menoleh ke belakang

Lisa membulat kan matanya saat melihat Yujin sang adik kesayangannya itu tengah terjongkok sembari memegangi kepalanya

"Yujin" Lisa menghampiri Yujin dengan wajah panik

"Yujin kamu kenapa?" Tanya Lisa panik

"Ughhh aku gpp kok cuma kepala aku tiba tiba sakit" Ucap Yujin

"Kepala kamu sakit? Yaudah kalau gitu kita pulang aja ga jadi beli eskrim" Tutur Lisa lalu membantu Yujin berdiri

"Emang kakak gpp? Kan kak Lisa pengen es krim, gpp kita beli aja" Ucap Yujin yang merasa tak enak dengan Lisa karena acara beli es krim mereka batal

"Yang paling penting itu kamu sekarang, es krim bisa besok besok belinya. Udah ayo kita pulang, muka kamu pucet lagi tuh aduhhh" Lisa mengusap wajah Yujin lembut, dia benar benar khawatir dengan adik bungsu nya itu

"Maafin ujin ya kak Lisa, gara gara aku kita ga jadi beli es krim" Ucap Yujin meminta maaf dengan wajah bersalah

"Jangan gitu dong, kamu ga salah. Aku yang salah karena ngajak kamu pergi padahal kita baru aja sampe dan pasti kamu juga capek"

Yujin hanya tersenyum mendengar kata kata Lisa dia pikir jika dia kembali menjawab maka mereka hanya akan berdebat di sini, itu sama sekali tidak berguna dan hanya membuang waktu







Minju terduduk di depan mobilnya, dia menangis menyesal karena saat dai melihat orang yang seperti Yujin itu ada di depannya dia malah terdiam di mobil dengan perasaan campur aduk

"Aishhh bego banget Minju kenapa ga langsung lu samperin coba ah! Kenapa malah diem cengo doang di mobil" Minju memukul kepalanya sendiri merasa bodoh sama tindakan dia yang ga gercep

"Gue yakin banget itu Yujin, gue ga mungkin salah. Yujin gue masih hidup hiks.." Minju menangis dengan posisi duduk di depan mobilnya. Tak terlihat mobil mobil lain lewat karna jalan itu memang sepi selain karena masih jam kerja

Minju menangis memeluk kakinya sendiri, merutuki dirinya sendiri yang harus lemot di saat langka itu, seharusnya dia tidak seperti itu kan tapi ya mau bagaimana lagi.

Di sisi lain Lisa kini sedang berjalan sambil merangkul tangan Yujin guna membantu adiknya itu berjalan padahal tidak perlu tapi ya namanya Lisa juga khawatir jadi tidak apa lah

"Kkk~ kak Lisa benerena deh ga usah di pegangin, aku bisa jalan sendiri kok" Kata Yujin sambil terkekeh gemas dengan Lisa yang terus memeganginya

"Ga mau kamu mah suka gitu katanya gpp tapi aslinya ada ada apa apa, udah nurut aja kamu ga usah bawel" Balas Lisa membuat Yujin tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sungguh tingkah kakak keempatnya ini bikin dia pengen senyum terus saling gemes nya

Mereka berdua pulang lewat jalan yang sama seperti tadi karena hanya jalan itu yang Lisa ingat nanti kalau lewat lain bisa bisa mereka tersesat kan ga lucu

"Eh jin itu mbak kenapa ya?" Tanya Lisa saat melihat seorang wanita tengah menangis di depan mobil

Yujin mengalihkan pandangannya menuju seseorang yang di katakan lisa. Sejenak Yujin terdiam melihat wanita itu, entah mengapa wanita itu terasa mirip dengan wanita siluet yang mengusiknya tadi

"Woy Yujin kok diem? Kenapa kepalanya sakit lagi?"

"Ahh...enggak kok, kepalaku ga sakit cuma....."

"Cuma apa jin?"

"Hahh gpp udah lupain aja" Yujin memilih untuk tidak mengatakan jika dia melihat seseorang dalam ingatannya, dia sendiri belum yakin dengan apa yang terjadi pada dirinya makanya dia milih untuk diam

"Kamu kenapa sih jin? Ayo cerita kakak dengerin kok" Rengek Lisa meminta Yujin untuk Memberitahunya

"Ga ada apa apa kak, aku cuma lagi mikir aja kita balik masa ga beliin apa apa buat mereka yag di rumah" Bohong Yujin

"Ailah masih aja mikirin mereka, kamu tuh pikirin diri kamu sendiri udah tau sakit masih aja mikir yang lain" Lisa kesal dengan adiknya yang satu ini kenapa selalu memikirkan orang lain di banding dirinya sendiri

"Ayo pulang malah berdiri di sini kita"  ajak Lisa karena rupanya mereka dari tadi diam berdiri di trotoar jalan sambil memperhatikan wanita yang menangis tadi yang sudah pasti kalian tau lah siapa

"Ehmm kak Lisa itu mbaknya ga di bantuin?" Tanya Yujin sambil menunjuk Minju yang masih menangis dengan posisi yang sama

Lisa melirik ke arah Minju lalu menatap Yujin yang masih menatapnya

"Kamu mau kita bantuin dia?" Tanya Lisa dan Yujin mengangguk

Lisa diam sejenak berpikir sebentar, sebenarnya dia itu tipe tipe orang yang gengsi membantu orang lain, dia harus bersama saudara atau seseorang untuk bisa membantu orang lain. Beda lagi kalau hatinya benar benar tergerak untuk membantu seseorang maka dia akan melakukannya sendiri tanpa ragu

"Ok kita bantuin tapi kamu harus bareng kakak terus ya jangan di tinggalin" Ucap Lisa

"Iya iya ga mungkin lah aku tinggalin" Jawab Yujin sambil tersenyum

"Ok awas ya kamu"

"Iya iya udah ayo kita bantuin" Yujin menarik tangan Lisa cepat, entah kenapa ada rasa senang di hatinya namun juga ada rasa bingung juga

Perlahan mereka mulai mendekat ke arah Minju, Yujin menarik Lisa menuju ke arah Minju yang masih diam di posisinya dengan semangat dan Lisa hanya bisa pasrah, dia tau kalau adiknya ini sangat senang membantu orang lain maka dari itu dia tak heran kalau Yujin bisa sesemangat ini





































"Permisi..."
















Tbc. 😘✌️

 Dear you | JinjooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang