Dear you | Jinjoo

💓 6

Di sebuah rumah sakit jiwa ternama di Seoul tempat seorang Kim minju bekerja, dia berkerja bukan sebagai seorang dokter atau perawat melainkan CEO utama sekaligus pemilik dari rumah sakit jiwa itu

"Selamat pagi semuanya" sapa minju ramah

"Pagi Bu CEO" balas para pegawai ramah

Minju seorang CEO muda yang sangat di kenal dengan keramahan nya pada para pegawai bahkan dia tak sungkan untuk bertemu para pasien dan berbincang dengan mereka

Minju terus berjalan menelusuri lorong dengan senyuman, sepanjang jalan ia terus memikirkan kan yujin juga bagaimana dia mencium yujin itu membuatnya bahagia tapi langkahnya terhenti saat suara amukan keras dari salah satu kamar pasien

"AGRHHHH!!! LEPAS KAN AKU BODOH!!! DIA PEMBUNUH DAN AKU AKAN MEMBUNUH NYA!!!"

"Dia kenapa?" Tanya minju bingung

Tak lama terlihat banyak sekali dokter dan perawat masuk dengan tergesa besar ke dalam kamar pasien, minju hanya bisa melihat semuanya dari luar kamar dengan tatapan penuh penasaran

Di dalam kamar pasien dokter dan perawat kewalahan menangani pasien tersebut karena dia terus saja meronta ronta dan meraung takkan jelas

"Tahan dia saya akan coba buat kasi suntikan penenang" kata sang dokter

"Ini sulit di lakukan dokter Choi pasien terus memberontak" kata salah satu suster

"Suster Jang tahan tangannya, suster im tolong siapkan suntikan dan suster Kim tolong tahan kakinya"

"Baik" kata ketiga suster itu serempak

Ketiga suster itu sudah melakukan sesuai dengan apa yang di perintahkan dokter Choi tapi tenaga pasien ternyata jauh lebih kuat dari yang mereka kira, emosi yang menggebu gebu membuat tenaga yang keluar tak terkendali

Minju yang berada di luar ruangan merasa miris melihat itu, ia sebagai manusia jelmaan bidadari merasa tak tega

"Ngak ini ngak bener dia bisa kesakitan kalau di gituin, gue harus bertindak" kata minju lalu masuk ke dalam ruangan itu tanpa rasa ragu

"Berhenti!!" Teriak minju, sontak dokter dan suster yang ada di sana menoleh ke minju

"Bu CEO, sedang apa disini?! Sebaiknya keluar ini bahaya" kata dokter Choi

"Ngak yena justru akan lebih bahaya lagi kalau kalian terus nahan dia kayak gini kalian tau emosinya lagi naik seharusnya kasi dia kebebasan gerak dan bujuk dia baik baik supaya emosi nya mereda bukan kayak begini!" Tegas minju

"Minggir kalian biar aku yang urus"

"Ngak bisa minju ini bahaya" cegah dokter Choi atau yena

"Gue bilang minggir!!!" Bentak minju dan langsung dituruti oleh yang lainnya

Minju jalan perlahan mendekat ke pasien itu dengan tenang dan sedikit gemetar, pasien itu terlihat tak baik baik saja mata merah, emosi besar hingga urat kepala nya terlihat, keringat bercucurn membasahi wajah nya dan keadaan yang kacau

"DIA PEMBUNUH DIA MEMBUNUH KAKAK KU!!! AGRHHHH KEPARAT!!" pekik pasien itu sambil meronta ronta

Info: dia itu di ikat di kedua tangan dan kakinya jadi ngak bisa lepas

"Tenanglah jangan emosi dia tak ada disini, kamu anak baik dan kami semua mau ngerawat kamu" kata minju tulus

"Dia pembunuh, dia kejam, dia bunuh kakak Chewon, dia bunuh semua keluarga Chaewon, dia jahat hiks...hiks...jahat!! Iblis....huaaa..."  Kata pasien bernama Chaewon itu sambil menangis