Monggo dinikmati..
°°°
INDAH POV
"INDAH PRAMUDIANI!"
Suara yang sangat cempreng, untuk telinga gue yang masih polos ini, karena tidak bermotif bunga-bunga.
"PAGI-PAGI NGAJAK GELUT LU?!"
Dengan tidak santai dan ngegas gue tanggapin suara dia dengan intonasi yang sangat menggelegar bagi para makhluk koridor dari tiga kelas yaitu sebelas IPS empat, lima, dan enam.
"Ya elo sih, gue panggil-panggil ngga nyaut-nyaut, kan takutnya lo lagi ketempelan alien!"
Benar-benar ngajak gelut nih bocah satu. Gue itu bukan ketempelan alien, tapi ketempelan debu-debu kuman yang menempel di telinga gue, gegara kalau make earphone bisa sampai memecahkan rekor berdurasi lima jam lebih.
Hayolo gue ngga sendiri kan? Kalian juga kan? Ngaku kelean!!
"Gue sumpelin mulut lo sama 5 sapu ya Arinaa!!"
Arina, si mulut toa dari kelas sebelas IPS lima, yang sekelas bareng gue. Dengan rambut panjang yang di ikat satu seperti ekor kuda. Adalah gaya khas nya si mulut toa.
Dan setiap hari pemandangan Tom and Jerry sudah terbiasa di kelas kami. Jika pemandangan itu hilang, maka suasana persis seperti kuburan.
Arina berlarian kecil menuju tempat berdirinya gue.
"Gue tagih cerita yang tadi malem mau lu ceritain ke gua."
Suasana sudah mulai terkendali, dan gue sempet teringat dengan chatting gue sama si mulut toa tadi malam. Biasalah, kalau ada masalah yang menurut para kaum ciwi ciwi sangat daebak, pasti adakalanya mereka berghibah ria.
"Di kelas aja."
Kita berdua yang sempat terdiam di tempat, lalu melanjutkan perjalanan yang hanya 5 langkah sampai di kelas tercinta mereka, yaitu 11 IPS 5. Dengan suasana yang sudah mulai ramai, karena jam mendekati pukul 7 dan bel sekolah segera berbunyi.
"Cepet cerita apaan?"
Arina berbalik menghadap belakang karena tidak sabar mendengar cerita daebak yang gue alami di UKS.
"Kemaren gue nolongin Kak Arga, anaknya Pak Pramono."
Gue yang udah nyaman dengan keadaan di kelas langsung mulai cerita dengan santai. Lalu muncul si gembrot eh ralat, maksud gue gemoy nya sebelas IPS lima yaitu Innayah langsung duduk di samping Arina. Karena mereka sebangku.
Dengan spontan gue memutar bola mata dengan malas karena si ratu julid datang.
"DEMI APAA!!"
Sudah kudugong ini akan terjadi. Dengan cepat gue ambil kertas dari laci meja yang buru-buru gue bikin bola kecil dan ngelempar tepat ke muka dia dengan penuh emosi.
PLAKKK!
"Kaget gua!"
"Biasa aja dong!"
Tidak sampai disitu keributan yang terjadi, datanglah 2 orang yang good looking tapi good attitude juga kok. Mereka lah Vina yang duduk di samping gue dan Rara yang mencuri kursi dari bangku sebelah untuk duduk melingkar, dan meja gue yang dijadikan tumpengnya, karena dia duduk di bangku belakang.
Gue yang kurus kering sangatlah tidak pantas duduk diantara kembangnya sebelas IPS lima jadi agak minder tapi bodo amat, orang mereka sahabat gua kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kok, Kakel Cupu?! (SELESAI)
Teen FictionGimana kalau ngga ada angin, ngga ada hujan. Temen-temen laknat kelakuan kayak setan kalian melakukan hal yang membuat kalian malu seumur hidup? Pastinya kalian akan menggebuki mereka bukan? Ya udah kalau gitu, Indah juga bakal ngelakuin hal itu kep...