Aksi Penyelamatan

53 8 7
                                    

INDAH POV

"Siapa lu? Mau ikut campur?"

"Atau lu mau dijadiin korban sama kayak si cupu?"

"Ohh dia ini cuma mau jadi pahlawan kesiangan aja, udah jangan digubris."

"Lu pacarnya si cupu?"

"Ahahahaha bisa jadi tuh."

"Cocok si cocok."

"Asik nih ada dua mainan."

Tanya mereka satu persatu yang tampilannya seperti preman. Dengan tatapan mengintimidasi dan menakutkan. Jadi tambah ngga bisa ngomong gue kalo ditatap gini.

Di kesempatan kali ini gue ngga buang-buang waktu, gue coba bergerak ke belakang tubuh Kak Arga untuk mencoba membuka tali yang mengikat tubuhnya.

"Ahaha ternyata sama-sama cupu!"

"Belum diapa-apain udah ngumpet dulu dia."

"Sok sokan bilang 'STOPPPP'."

Mereka semua tergelak dengan perkataan yang ngga ada unsur lucunya sama sekali. Garing banget gila.

Ini Kak Arga kenapa diem aja si, ngga bantuin gue, malah ngebiarin gue berjuang sendiri. LAKIK bukan sii. Serasa talinya sudah terlepas dari pergelangan tangannya, dengan cepat gue memaksa si otak buat mikir alasan yang pas buat mencuri perhatian mereka.

AHAAA

"Emm, K-kak.. jadi gini, saya t-tadi liat ada Pak Pramono di sana."

Tunjuk gue ke arah belakang mereka. Dengan kompak mereka melihat ke arah belakang yang tidak ada siapa-siapa. Dengan cepat menggandeng tangan Kak Arga dan berlari dengan cepat menuju permukiman warga yang lebih ramai.

"CEPET KAK, AYOOOO!"

"Woy anjir kabur itu."

"Gila dibodohin sama bocah."

Secepat kilat gue dan Kak Arga berlari dan diikuti berandalan tadi.

"Kak disitu rame!"

Tunjuk gue ke salah satu gerombolan bapak-bapak yang sepertinya mau pergi ke masjid. Karena sekarang sudah waktunya menjelang Maghrib.

"Pak pak tolongin kita pak, ada yang ngejar-ngejar kita, ituuu!"

Dengan ngos-ngosan gue ngadu ke salah satu bapak-bapak yang keliatan sangar tapi ternyata pas lihat gerombolan tadi jadi ciut nyalinya. Hadeh badan L-Men nyali hello Kitty.

"Udah sini lo."

Dengan cepat Kak Arga menarik gue buat ngumpet di balik pagar salah satu rumah warga.

"Ssssstt!"

Gue ngga bisa diem buat nahan napas. Gue udah kehabisan stok oksigen ini. Ngga sengaja kita dengar kegaduhan dari arah gerombolan tadi dan bapak-bapak.

"Heh bocah SMA! Jogging itu pagi-pagi habis subuh. Lah kalian malah pas mau Maghrib."

"Sini semuanya ambil wudhu kita sholat jamaah."

Paksa salah satu bapak yang bisa gue liat mereka semua pada nurut dan sudah masuk masjid semua.

HUFFTT

Akhirnya gue bisa bernapas lega. Gue liat samping kanan gue dan yang pertama dilihat adalah keempat mata Kak Arga yang menatap lurus ke arah gue.

Gue yang salah tingkah, buru-buru  ngalihin pandangan mata ke arah depan dan PLUPPP!

Kok, Kakel Cupu?! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang