Wisata Lalu

113 11 10
                                    

Kebohongan memang mudah dilakukan.
Namun kebenaran selalu hadir dengan cepat.

°°°

ARGA POV

Siang ini pukul satu, di kota Semarang terguyur hujan kecil. Suasana menjadi lebih tenang karena suara hujan. Terdapat beberapa siswa-siswi yang sedang jam kosong dan pergi ke lapangan untuk bergerak bebas melepas penat siang ini.

Mereka tidak mempermasalahkan akan sakit, dimarahin guru atau bajunya yang basah. Sejenak dengan hujan segala kekesalan memang lenyap begitu saja.

Di sisi lain di UKS tepatnya. Kotak P3K yang terbuka sudah terpangku rapi di paha. Dengan segala kesusahan yang ada, gue berusaha mengobati luka memar yang ada di wajah gue.

"Akhh.. sss. Sesakit ini emang."

"BERISIK KAK!"

Makhluk lain juga ternyata ada di sini. Yang sedari tadi mengeluh ngga henti-hentinya. Juga sempat merundungi banyak pertanyaan.

Gue diemin aja dia. Ntar juga cape sendiri. Tapi disini ngga ada orang lain lagi selain dia yang tangannya masih berfungsi.

SLEREGGG

"Tolong bantuin gue."

"HAH?!"

Gue menyodorkan kotak P3K ke dia yang masih terlihat syok berat. Muka cengo nya yang bikin gue pengen liat terus. Ngga pernah ngga lucu.

Sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dengan ekspresi kaget.

"Tolong ya, tangan gue beneran sakit."

Mohon gue sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.

"Yah. Ngapa jadi gue si!"

Dia ngedumel sambil tetap bangkit dari tempat tidur nya, dan menggeret satu kursi berwarna hijau yang biasanya ada di tempat hajatan.

Gue tau dia emang punya sifat ngga tegaan. Dalam artian lain terlalu baik.

Dengan tersenyum kemenangan, gue membuka kacamata dan meletakkan nya di atas meja dekat tempat tidur. Sambil merendahkan kepala ke bawah karena kursi yang di duduki cewek ini terlalu rendah.

___

BRAKK!

"Eh maap maap, ngga sengaja kak."

Gue ikut menunduk mengambil buku-buku yang berserakan di lantai karena terjadi kecelakaan kecil di dalam perpustakaan.

Setelah semua buku terkumpul, gue kasih ke dia yang sepertinya memang sangat kerepotan.

"Maap ya kak. Beneran ngga sengaja, soalnya ini banyak banget. Temen gue emang laknat semua. Gue lagi kerepotan eh mereka enak lagi makan es pisang ijo di depan. Gue emang harus bikin poster yang besar terus ada tulisan 'DICARI HATI NURANI TEMEN LAKNAT INDAH!' gitu dah."

Gue emang ngga kenapa-napa, cuma sedikit sakit di area pundak kiri karena bertubrukan dengan pundak dia. Tapi dia mempermasalahkan masalah kecil ini dengan serius.

Terlihat dari mukanya memang dia seperti orang yang mudah akrab dengan orang yang baru dikenalnya.

Buktinya baru ketemu satu detik yang lalu udah main curhat aja, mana panjang lagi. Dari banyaknya orang yang gue temui selama sepuluh tahun, baru kali ini ada orang yang memandang gue dengan tatapan orang biasa, setelah ayah.

Kok, Kakel Cupu?! (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang