Liliane's Secret

3

"Jangan lupa untuk vote dan kasih komentar yah. Makasihh❤"
____________________________
Liliane's Secret
_________________________________
.
.
.

Liliane melangkahkan kakinya dengan santai menyusuri koridor sekolah.

Terlihat para siswa yang menghabiskan waktu istirahat mereka.

Sejak bel istirahat berbunyi, Liliane memilih untuk menghabiskan waktu istirahatnya dengan berjalan-jalan di sekitar sekolah saja. Gadis itu hanya membeli sebungkus roti dan sebotol kecil susu pisang untuk mengganjal perutnya selama ia menikmati waktu berjalan-jalannya.

Langkah pelan Liliane terhenti ketika tak sengaja melihat Yohan yang berjalan dengan beberapa siswa yang ia tahu sebagai anggota dewan siswa. Seingat Liliane, Yohan adalah salah satu anggota dewan siswa sama seperti kakaknya Louis dan juga Mikhael, pangeran kerajaan ini.

Mikhael adalah ketua dewan siswa dan Louis menjabat sebagai wakilnya. Mereka berdua saat ini tidak berada di sekolah karena sedang melakukan study tour bersama siswa tahun ketiga lainnya.

Liliane yakin bahwa kedua pimpinan dewan siswa itu telah memberikan tanggung jawab kepada Yohan untuk memimpin dewan siswa saat keduanya tidak ada. Jelas fakta bahwa Yohan adalah siswa terpintar pertama pada angkatan kelas dua membuatnya menjadi yang paling tepat untuk diberikan tanggung jawab.

Liliane mengedarkan pandangannya mencari sosok Marry namun tak mendapati gadis itu.

Marry merupakan siswa terpintar kedua setelah Yohan pada angkatan mereka. Namun Marry tak memilih untuk ikut bergabung bersama dewan siswa. Menurut novel, walaupun Mikhael telah membujuknya untuk bergabung agar dapat terus menjaga Marry dari gangguan Liliane. Tapi tetap saja, Marry menolak karena merasa tak nyaman dengan lingkungan dewan siswa yang dipenuhi oleh para siswa dingin dengan strata sosial yang berbeda dengannya. Tentu saja, selain Mikhael, Louis dan Yohan. Anggota dewan siswa lainnya tak akan suka jika Marry bergabung dengan mereka.

"Dasar penulis tak berhati nurani itu. Ia benar-benar hanya membuat alasan agar Marry tak selalu dekat dengan para pemeran utama pria, jadi ia bisa lebih mudah membuat Liliane membully Marry pada saat-saat tertentu" kesal Liliane.

Liliane menggelengkan kepalanya pelan.

"Yah, lagipula tugas antagonis memang seperti itu"

Liliane mengangkat bahunya dengan santai lalu kembali melanjutkan kegiatan jalan-jalannya.

Sekolah ini benar-benar besar, ditambah dekorasi yang artistik dan berkelas dengan nuansa eropa.

Sekolah elit memang berbeda.

Liliane menikmati waktu berjalan-jalan hingga ke taman sekolah.
Mata Liliane kembali menangkap pemandangan menarik. Tak jauh darinya. Nampak beberapa siswa tampan dengan postur gagah yang terlihat sedikit berkeringat berjalan sambil bercanda.

Liliane benar-benar bersyukur dengan pemandangan indah itu. Rasanya matanya telah diberkati saat ini.

"Mereka pasti siswa dari club olahraga" tebak Liliane dengan yakin lalu menyedot susu pisangnya.

Um, ngomong-ngomong soal club...

Liliane ingat jika ia adalah anggota dari club balet. Walaupun begitu, sesungguhnya Liliane adalah gadis yang sangat kaku dan tidak berbakat dalam hal menari. Gadis itu memilih club balet karena ia ingin terlihat anggun di mata Mikhael. Namun percuma saja, Mikhael tak peduli dengan itu. Pada akhirnya, Liliane tak pernah lagi menghandiri pertemuan club dan hanya menjadi anggota yang menumpang nama.