38

1.4K 177 40
                                    

________________________
Liliane's Secret
________________________
.
.
.

Dengan telaten dan serius, terlihat Jian sedang fokus membersihkan dan juga merapikan kamar milIik Liliane disaat yang empunya kamar itu sedang bersekolah.

Ya, tentu saja ini adalah salah satu rutinitas Jian setiap hari.

Saat sedang membersihkan beberapa figura foto yang ada di kamar itu. Tiba-tiba saja, gerakan tangan Jian terhenti.

Bola mata berwarna cokelat muda itu terpaku dan menatap satu figura foto yang memperlihatkan wajah Liliane yang sedang duduk tegap, menatap ke arah kamera tanpa adanya senyuman pada wajahnya.

Walaupun rautnya tegas dan terlihat berkelas, tapi entah kenapa tatapan tajam yang ditampilkan dalam foto juga memancarkan kekosongan ataupun kesedihan.

Entahlah, Jian tak bisa memastikan itu. Tapi Jian sendiri tidak tahu mengapa ia bisa memikirkan hal tersebut.

Kalau Jian ingat-ingat, sudah terbilang cukup lama sejak Liliane tak menampilkan ekspresi seperti yang ada pada foto itu.

Liliane yang saat ini jauh lebih ekspresif dan bukanlah nona muda sombong dan kejam seperti dahulu.

Jika kembali membayangkan sosok Liliane yang dulu, maka Jian tak bisa percaya bahwa orang yang selalu tersenyum, peduli dan memperlakukannya dengan baik adalah Liliane Zerfich yang sama.

Bak telah bertukar tubuh dengan orang lain.
Tapi, Jian tahu bahwa itu tidak mungkin.

Semakin ia memikirkannya, ia tahu itu menjadi tidak masuk akal.

Bertukar jiwa? Mana ada hal seperti itu.

Ya, mungkin saja itu terjadi di masa lalu saat ilmu sihir masih sesuatu yang normal, tapi ini adalah dunia modern dimana sihir tak digunakan lagi.

Jian ingat bahwa dulu Liliane adalah sosok yang menakutkan baginya, karena meninggalkan trauma yang tak bisa ia lupakan.

Beberapa tahun lalu...
Jian ingat jika Liliane yang tiba-tiba saja di bawa ke rumah ini setelah kematian Lucy Zerfich mendapatkan banyak penolakan.

Dari kedua bersaudara Zerfich bahkan oleh para pelayan di tempat ini.

Dulu, alih-alih bersikap angkuh.
Liliane lebih cenderung murung dan lebih sering tertunduk diam membuatnya nampak seperti seorang gadis kecil yang lemah. Hal itu, membuat banyak pelayan yang tak terima jika ia menggantikan Lucy, melakukan pembullyan padanya tanpa sepengetahuan anggota keluarga Zerfich lainnya.

Respons Liliane?
Ia tak menunjukan perlawanan apapun, hanya terdiam pasrah saat para pelayan melakukan hal semena-mena padanya.

Jian?
Sejak dulu, ia tak pernah ikut-ikutan dalam membully Liliane.
Jian yang dulu hanya ingin melakukan tugasnya sebagai pelayan tanpa terlibat dengan drama merepotkan yang ada di kediaman itu.

Jian selalu mengingat bagaimana ibunya yang juga dulu adalah pelayan di rumah ini, selalu mengingatkannya untuk menghormati dan menjalankan tugasnya dengan baik.
Apalagi sejak ibunya sakit dan tak dapat bekerja lagi, Jian harus bertindak lebih hati-hati agar tak dipecat dari pekerjaannya saat ini.

Sebenarnya, dalam beberapa waktu. Ada kalanya batin Jian merasa iba pada Liliane yang selalu menyendiri dan ditindas oleh banyak orang oleh karena posisinya yang dianggap sebagai pengganti sang nona muda yang telah meninggal karena penyakit.

Melihat usia mereka yang tidak terpaut jauh,dimana Jian hanya dua tahun lebih tua dari Liliane. Semakin membuat Jian seolah bisa sedikit bersimpati pada Liliane dari dalam hatinya. Tapi...

Liliane's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang