Chapter 6 : Terusir dari rumah 🔞

36K 3.4K 1.6K
                                    

‼️ 21+ WARNING! 21+‼️

Sebelum membaca chapter ini bijaklah dalam membaca ya sayang-sayangku?
Karena ada adegan dewasah(21+) dalam sebagian cerita di chapter ini. Jadi Kaka tidak bertanggung jawab jika ada efek samping yang tidak diharapkan.

Kalau penasaran ya intip saja sedikit lalu scroll yang cepat.
Kalau ingin membaca full, jangan mengharapkan isi dari adegan Nomin sesuai ekspetasi kalian...hehe

So... Lets Go!

.

.

.

"Jangan..." Jaemin menggeleng dengan cepat saat tangan Jeno berhasil melepaskan pakaian terakhir yang melekat di tubuhnya.

Pemandangan yang tak asing kini tersuguh di depan lelaki tampan yang sedang hard tersebut. Namun kini terasa lebih menggairahkan, seakan ia tidak ingin melewati seinci-pun dari tubuh kecil itu untuk dicicipi.

Jaemin? Bocah itu justru sedang berusaha melarikan diri, walau dia sudah terbiasa telanjang di depan Jeno, kali ini posisinya dalam bahaya. Sangat bahaya.

"Berhentilah meronta, jika kau tidak ingin sakit."

Jeno menciumi dada bocah cantik itu dan menghisap sesuatu yang sedikit menyembul dengan warna pink itu. Bocah cantik itu mengigit bibirnya sambil berusaha bergerak, rencananya ia ingin menendang Jeno. Namun pergerakannya justru membuat Jeno mudah untuk membuka lebar kaki bocah cantik itu.

Perkutut dan Elang kini saling bertemu satu sama lain, mereka seakan mengobrol.

'Halo aku mau ngajak bertempur.'

'Oh iya silahkan Elang bangkotan.'

"Ahhhh!" desahan erotis Jaemin menghentikan candaan garing si penulis, karena Jeno tak ingin ada adegan bercanda saat bertempur dengan istrinya.

Jeno menggesekkan miliknya pada milik Jaemin yang ukurannya cukup mungil tersebut. Lelaki tampan itu menatap sayu bocah cantik yang gagal menahan desahan di mulutnya.

"Anggap saja ini sebuah tawaran agar kau diam. Shhh..."

Jeno semakin menggesekkan miliknya karena Jaemin masih menolak meskipun bibir ranum itu terus mendesah, rupanya bocah itu sangat sensitif sekali.

Lelaki tampan itu mengambil satu bantal dan menaruhnya di bawah pinggang Jaemin agar pantat bocah itu sedikit naik, agar elangnya yang sudah sangat hard itu bisa dengan mudah memperkenalkan diri pada sarangnya.

"Kau tetap ingin menolak hm?" Jeno menjilati cuping telinga bocah yang sudah sangat terangsang itu.

"Emmhh..." Jaemin menggeleng.

"Padahal waktu itu kau sudah pintar sekali mendesah."

Jeno sudah menggesekkan miliknya ke lubang bocah yang kini tengah meremas bahunya, wajah bocah itu memerah karena tak kuat menahannya. Dia kualat karena waktu itu menggoda Jeno dan sekarang benar-benar kejadian.

Entah saat ini Jeno benar-benar tertarik pada tubuhnya, atau karena ramuan itu? Tidak bisa dibedakan.

Bocah itu tengah sibuk berpikir sampai ia tak sadar Jeno kini tengah melicinkan jalan masuk agar miliknya bisa menerobos dengan mudah.

"Anghhhh sakh-mmmp!"

.

.

.

Seorang wanita cantik tampak berjalan dengan santainya di Airport, ia tersenyum karena sebentar lagi dirinya akan menemui suaminya yang menikahinya lewat adiknya.

Pernikahan Gila | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang