Aku suka membaca komentar yang kalian tinggalkan di work ku, aku membaca nya satu-satu. Itu menjadi salah satu media ku untuk berinteraksi dan merasa bahwa cerita yang aku suguhkan benar-benar kalian nikmati. Aku selalu mengapresiasi hal itu. Terimakasih, aku suka.Happy reading...
Suara dering telepon terus berbunyi saat panggilan di ponselnya tak ia hiraukan. Haruto sedang mengejar pelepasan nya diatas Asahi yang sudah mendapatkan pelepasan berkali-kali. Suara decitan ranjang dan kulit yang beradu mendominasi ruangan tersebut.
"P-ponsel mu... angkat saja... Ahnnhh" susah payah Asahi mengeluarkan suara, dengan Haruto mengangkat telpon nya Asahi berharap mendapatkan waktu istirahat sebentar. Dirinya disetubuhi dalam kondisi badan yang tidak baik, Asahi merasa sedikit tidak enak badan hari ini. Bersenggama dengan Haruto benar-benar menguras energinya.
Haruto merangkul leher Asahi, tempo genjotan nya ia cepat kan agar pelepasan nya segera datang. Mengalungkan tangan nya di leher Haruto, Asahi mendongak. Desahan halus Asahi berganti menjadi erangan saat lubangnya ditumbuk tanpa ampun oleh lelaki kekar diatasnya.
"Aarrgghhhh..."
"Ha-haruuhh.... Aahhnnn... Aarrgghhh!" Keduanya mendapatkan pelepasan secara bersama, Haruto menyemburkan cairan nya kedalam.
Tubuh Asahi bergelinjang hebat saat mendapatkan pelepasan yang entah sudah kali keberapa. Tubuhnya melengkung dengan kepala mendongak, mulutnya terbuka tanpa mengeluarkan suara. Asahi ambruk dengan sisa kesadaran nya, sesekali tubuhnya masih terhentak menerima sisa pelepasan. Asahi dengan pelepasannya adalah pemandangan yang selalu sayang jika Haruto lewatkan. Lelaki kecilnya terlihat lebih menggoda jika sedang mendapatkan pelepasannya dengan keadaan yang tidak berdaya. Kesenangan tersendiri bagi Haruto.Belum sepenuhnya sadar, Haruto membalikkan tubuh ringkih Asahi membuat lelaki itu menungging. Menampar bokong Asahi hingga memerah, Haruto hendak memasukkan kembali kejantanannya.
Kegiatan itu lagi-lagi di interupsi oleh suara panggilan dari ponsel Haruto.
Terkutuk lah siapa yang menghubungi Haruto dini hari ini.
"SIALAN!! ADA APA!!" Emosi Haruto meluap menerima panggilan tersebut. Kesenangannya diganggu."Sesuatu terjadi, Haruto." Ucap Hyunjin di sebrang sana beradu dengan derasnya hujan.
Mendapat kabar tidak menyenangkan disaat waktu istirahat nya. Penjelasan rekannya benar-benar memancing emosi Haruto. "Berani-beraninya, dia pikir sudah sehebat apa dirinya." Monolog Haruto.
"Cari mereka, bawa mereka kepadaku dalam keadaan hidup. Dia harus mati dengan caraku." Tutup Haruto setelah mendapatkan respon dari Hyunjin.
Moodnya rusak, kabar yang Hyunjin bawa tadi membuat Haruto merasa di khianati. Haruto membanting ponselnya, amarah mulai menguasai dirinya. Dengan kasar Haruto membalikkan tubuh lemas Asahi yang tengkurap.
"Bukankah dunia ini sangat sempit, Asahi?" Gumam Haruto, mendekatkan dirinya ke tubuh kecil pria di bawahnya, Haruto kembali bersuara, "akan kulihat seberapa lama dia bisa bersembunyi."
"Akh!! Ahhnn..." Erangan halus keluar dari mulut Asahi saat lubangnya kembali di masuki.
"Dia pikir menyembunyikan seseorang adalah hal yang mudah? Berat, berat sekali. Seperti aku yang selalu menyembunyikan mu." Memikirkan hal itu, memori Haruto mengingat seseorang dan kejadian-kejadian di masa lalu. Apalagi dengan keadaan Asahi yang sedang telanjang dan tidak berdaya, ingatannya berputar kembali.
Haruto mengangkat kaki kanan Asahi yang sedang terlentang, ia sandarkan dipundaknya agar dirinya lebih leluasa menggempur lubang Asahi semakin dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tart | Harusahi🔞
FanfictionWARNING ❗❗❗ BxB 21+ Violence, Sexual Harassment, Adult Content (Mature) "Apa yang kau sebut rumah? Dimana kau yang tidak diterima oleh semua penghuninya? Dimana tidak ada yang peduli tentang dirimu kecuali aku?" Tangan Haruto membelai pipi Asahi, tu...