02

3.5K 229 98
                                    

"Sepertinya kita harus melakukan permainan. Siapkan dirimu, nanti siang kita akan bersenang-senang." Apapun ide yang Haruto punya Asahi yakin itu bukan sesuatu yang akan menguntungkan bagi dirinya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoshi dan Jeongwoo membeku di tempat. Pulang sekolah firasat nya sudah buruk melihat Haruto yang masih dirumah. Mereka mengikuti Haruto, bahkan Haruto tidak mengizinkan mereka berganti pakaian dulu.

Disini mereka sekarang, di kebun belakang rumah dengan Asahi yang berdiri dibawah tiang. Terdapat lima botol kaca kosong, dua diantara sisi kanan kirinya. Sedangkan satunya lagi tepat berada di atas Asahi.

"Semakin ku biarkan, sepertinya kalian ingin melampaui batas. Diantara kalian, siapa yang ingin mengajak Asahi keluar rumah?" Haruto memandang kedua pria di belakangnya. Mereka masih bergeming, "siapa yang ingin mengajak Asahi keluar rumah, angkat tangan." Ulang Haruto dengan nada yang datar.

'Cklek'

Suara senapan ditangan Haruto mengalihkan atensi keduanya. "Jangan sampai aku mengulang untuk ke tiga kalinya." Jeongwoo sudah keringat dingin, tangan nya gemetar.
Haruto masih menunggu, hingga saat tangan Jeongwoo hendak terangkat, Yoshi mendahuluinya.

"Aku." Jawab Yoshi yakin. Jeongwoo terkejut mendengar pengakuan Yoshi, dirinya menggeleng, tangannya ikut terangkat. "Aku, kak. A-aku yang ingin mengajaknya." Sambung Jeongwoo.

Haruto terkekeh,

'DORR!!'

Bidikan Haruto sukses memecahkan 1 botol kaca di sisi kanan Asahi. Dirinya reflek berjongkok melindungi kepala, begitu juga Yoshi dan Jeongwoo yang mundur menutupi kedua telinga mereka.

Rumah yang mereka tempati jauh dari pemukiman dan dekat dengan hutan. Suara tembakan tidak akan menggangu siapapun.

"BERDIRI!" Bentak Haruto pada Asahi, perlahan Asahi bangkit. Menyandarkan kepalanya ke tiang, tempat dimana botol kaca yang masih utuh diatasnya. Matanya tertutup, merapal kan segala doa agar semua ini cepat berakhir.

"Kalian tahu apa yang tidak aku sukai selain tidak menuruti perintah ku?" Nada bicaranya kembali datar, pandangan Haruto masih pada senapan yang ia genggam, "seseorang yang berbohong kepadaku." Atensinya beralih ke Yoshi, netra keduanya bertemu sebelum Yoshi mengalihkan pandangannya kearah lain. Haruto benar-benar menakutkan, Jeongwoo hanya bisa menunduk meremas ujung seragam nya.

"Tetap di posisi mu, Asahi." Peringat Haruto. "Dan kalian tetap diam disini." Perintah Haruto kepada Yoshi dan Jeongwoo.

Haruto mengeluarkan setidaknya 5 pistol, menata rapi di meja sebelah nya. "Haruskah aku ulangi peraturan dirumah ini?"

"Kubiarkan kalian bersekolah agar tidak bodoh tetapi tetap saja, kalian mengecewakan ku." Lanjut Haruto.

"Kalian pikir aku membiayai hidup kalian dengan percuma? Turuti saja perintah ku apakah sulit?"

Tart | Harusahi🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang