Part 2, masih flash back semua.
Ramein yuk, biar ku up sekalian chap 11 nya.
Enjoy.
Atensi Sungchan dan Johnny tertuju pada pintu yang terbuka menampakkan Christ yang sedang memboyong 2 anak laki-laki seumuran anaknya.
"Memungut siapa lagi Ayahmu, lama-lama tempat ini berganti menjadi panti asuhan." Gumam Johnny.
"Bersihkan luka anak ini, setelah itu temui aku di ruang kerja ku. Ada yang ingin ku bicarakan." Ucap Christ pada Johnny dan berlenggang pergi meninggalkan mereka.
Asahi dan Sungchan hanya diam mengamati Johnny yang membersihkan luka Haruto. Hening, hanya ada suara Johnny yang bertanya dan di jawab seadanya oleh Haruto.
"Sepertinya kau akan memiliki teman, Sungchan." Ucap Johnny yang masih fokus pada luka Haruto.
Mereka bertiga hanya saling memandang canggung. "Baiklah, aku tinggal dulu. Kalian saling berkenalan lah, kurasa jika dugaan ku benar kalian akan menghabiskan waktu bersama." Johnny bergegas pergi meninggalkan mereka.
Setidaknya 2 menit lebih keheningan terjadi diantara mereka. Tidak ada yang mau memulai membuka suara hingga Asahi memberanikan diri menyapa. "Hai, aku Asahi." Tangan Asahi yang terulur ingin bersalaman langsung ditahan oleh Haruto yang ada di sampingnya.
Sungchan menghembuskan napasnya, dari dulu dirinya tidak mempunyai teman. Rasanya susah sekali ingin berteman apalagi lelaki di samping pria manis yang tadi menyapanya itu seperti tidak bersahabat sekali. Sungchan jadi tambah ragu.
"Aku Sungchan. Emm... Bagaimana kalian bisa ada disini?" Jawab Sungchan.
"Aku ditolong oleh pria yang membawa ku tadi. Menjahit kepalaku tanpa anestesi, dia menawarkan kehidupan ku dan dia -menunjuk Asahi- terjamin." Jawab Haruto.
"Kau pikir dia akan secara percuma menjamin kehidupan mu?" Tanya Sungchan.
"Tentu saja tidak. Aku akan berkerja? Kulihat tempat ini seperti penjagalan hewan." Tebak Haruto yang di balas kekehan oleh Sungchan.
Sungchan menggeleng samar, "penjagalan hanya kedok, tempat ini seperti neraka. Aku sampai tidak bisa menjelaskan nya, mungkin kalian juga akan dilatih seperti ku. Setidaknya nanti aku tidak sendiri."
"Dilatih? Dengan... Ayahmu? Pria tinggi tadi menyebut jika Tuan Christian adalah Ayah mu." Tanya Haruto.
"Ya, baru ku tahu 2 pekan yang lalu. Aku juga baru di bawa disini setelah ditinggal mati oleh ibu dan saudari ku. Tak ku sangka disini bukan tempat yang layak untuk ku tinggali." Jawab Sungchan.
"Kenapa kau tidak pergi saja?" Tanya Haruto.
"Aku tidak punya tujuan. Disini satu-satunya tempat yang mau menampung ku."
"Kalau begitu sama hal nya dengan kita berdua." Jawab Haruto.
"Kita bisa menjadi teman, bukan?" Ucap Asahi akhirnya membuka suara. Sungchan mengangguk semangat, dirinya senang akhirnya memiliki teman. Haruto hanya diam mengamati, tempat ini akan menjadi rumah baru bagi dia dan Asahi. Firasat nya sedikit mengatakan jika hal ini tidak akan berjalan dengan baik. Namun, dirinya tidak mempunyai pilihan untuk saat ini. Hadapi saja apa yang ada di depan nanti, setidaknya dirinya tidak harus mencuri jika dia dan Asahi merasa lapar.
"Aku melihat ada potensi pada anak itu." Ucap Christ saat berdiskusi dengan Johnny.
"Jadi apa rencana mu?" Tanya Johnny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tart | Harusahi🔞
FanfictionWARNING ❗❗❗ BxB 21+ Violence, Sexual Harassment, Adult Content (Mature) "Apa yang kau sebut rumah? Dimana kau yang tidak diterima oleh semua penghuninya? Dimana tidak ada yang peduli tentang dirimu kecuali aku?" Tangan Haruto membelai pipi Asahi, tu...