19. Yordan Sakit

113 22 0
                                    


Jatuh cinta itu bukan hanya soal cinta saja, tapi juga soal kesabaran agar bisa bersama.

***
Asanty Florensia





***

Keadaan Santy sudah cukup membaik. Ia tidak merasakan pusing lagi. Bahkan tadi, ia masih bisa memasak dan menyapu. Santy ingin sekali beristirahat tadi, namun Seren menyuruhnya untuk kerja. Alhasil, Santy menuruti apa yang Seren perintah.

Santy mengambil buku catatannya. Ia ingin belajar sekarang. Santy membuka halaman pertama buku untuk bahasa Inggris lalu ia mulai belajar. Santy menerapkan teknik podomoro saat belajar. Menurutnya, menggunakan teknik itu membuatnya mengerti semua pelajaran.

"Akhirnya selesai juga," gumam Santy. Santy sangat cepat dalam hal belajar. Namun bukan berarti ia hanya membaca sekilas saja. Ia menggunakan cara scanning saat belajar. Toh, buat apa belajar lama-lama kalau tidak paham?

Santy meletakan bukunya dalam tas lalu ia mengambil hp nya.

"Kak Yordan kenapa sih telpon Santy tadi?" tanya Santy pada dirinya sendiri.

"Pasti Kak Yordan pengen nyakitin Santy lagi, untung tadi Santy mati hp nya," Santy bermonolog.

"Tapi, kenapa Santy pengen nelpon Kak Yordan yah?"

"Ihhh, kok Santy mikirin Kak Yordan sih?"

"Kak Yordan kenapa pengen banget yah deket Santy?"

"SANTY LO NGOMONG SAMA SIAPA DI KAMAR LO?" Seren berteriak karena ia mendengar kalau Santy sedang berbicara. Apalagi, kamar Seren dan Santy bersebelahan.

"SANTY NGOMONG SAMA DIRI SANTY SENDIRI KAK," Santy berteriak. Lalu ia mengunci kamarnya.

"Nggak pa-pa kalau Kak Seren bilang kalau Santy gila karena ngomong sama diri sendiri, dari pada Santy bohong sama Kak Seren, Kan dosa."

"Eh, tapi Santy udah bohong sama Kak Yordan kalau Santy udah punya pacar."

"Tapi kan Santy udah bilang kalau Santy nggak punya pacar."

"Bodo amat ah."

Santy mengambil boneka beruangnya. Lalu memeluknya.

"Santy pengen dipeluk sama Mama," ujar Santy.

"Kapan yah, Santy dipeluk sama Mama?"

Santy mengambil ponselnya dan ternyata Rani menelponnya.

"Hallo Ran."

"Santyyyy, gawatt."

"Gawat? Maksudnya?"

"Lo belum tau kalau Kak Yordan sakit?"

"Kak Yordan sakit?"

"Iya."

"Oh."

"Kok oh aja sih San?"

"Trus, gue harus bilang apa Rani sayang. Lagian yah, gue bukan siapa-siapanya Kak Yordan."

YORDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang