20. Kecewa

106 22 4
                                    


Jika memang cinta itu butuh kesabaran, lalu kenapa ada rasa kecewa yang datang.

***

Yordan Nasution




***

"Kenapa lo nggak suka sama gue San?" tanya Yordan. Ia berusaha berdiri dari tempat tidur.

"Kakak jangan berdiri, Kakak lagi sakit," ujar Santy.

"Rasa sakit gue nggak seberapa dibandingkan rasa sakit kalau lo nolak gue," ujar Yordan.

Santy tidak menyangka dengan Yordan. Cowok yang selama ini menganggapnya bodoh, murahan, dan kata-kata kasar lainnya menyukainya.

"Kak, Santy mau pulang," ujar Santy.

"Udah malam, lo tidur di sini aja," ujar Yordan membuat Santy menggeleng takut.

"Maksud gue, lo tidur di kamar tamu," Yordan membenarkan omongannya tadi.

"Makasi Kak, tapi Santy mau pulang."

"Kalau gitu, gue yang anter," ujar Yordan.

"Santy enggak mau. Kak Yordan lagi sakit."

"Nggak pa-pa," ujar Yordan.

"Santy nggak mau Kak."

Yordan tidak memperdulikannya. Ia mengambil jaketnya. Santy yang melihat itu langsung mengambil jaket dari tangan Yordan.

"Jangan anterin Santy Kak. Kak Yordan lagi sakit," ujar Santy lalu ia meletakan jaket Yordan di atas tempat tidur.

"Pake aja jaketnya, lo nggak bawa jaket kan?"

Santy melihat dirinya sendiri. Ia baru sadar kalau ia tidak memakai jaket. Apalagi, Santy sedikit kedinginan.

"Bener Kak?" tanya Santy.

"Iya."

"Makasi Kak," ujar Santy lalu ia memakai jaket tersebut.

"Lo cantik banget kalau pake jaket itu San," ujar Yordan membuat Santy malu. Santy bisa mencium aroma wangi  Yordan di jaket itu.

"Coba aja,  kalau lo sayang sama pasti gue bisa sembuh sekarang," ujar Yordan membuat Santy kaget.

"Santy kan bukan obat," ujar Santy.

"Tapi bagi gue, lo itu obat gue," ujar Yordan.

Santy tidak menjawabnya.

Yordan yang ingin berjalan di dekat Santy, tiba-tiba hampir jatuh namun untung saja Santy cepat membantunya.

"Kak Yordan masih sakit," ujar Santy namun Yordan malah memandangnya.

"Gue sayang sama lo San," ujar Santy.

"Kak Yordan udah minum obat?"

YORDANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang