But every song's like
Gold teeth, Grey Goose, trippin' in the bathroom
Bloodstains, ball gowns, trashin' the hotel room
We don't care; we're driving Cadillacs in our dreams
(Lorde)
Kumasuki pekarangan rumah mewah pengusaha kaya yang sangat ternama di negeri ini. Siapa sih yang tidak kenal Cokrominoto, pengusaha real estate dan pemilik beberapa mal yang tersebar di seantero Indonesia Raya?
Beruntungnya, hari ini, putrinyalah yang mengundangku untuk datang ke rumah mereka. Cynthia Cokrominoto yang rencananya empat bulan dari sekarang akan menggelar The Wedding of The Century, alias pernikahan terbaik abad ini.
Keberuntungan bermula ketika dia secara tidak sengaja menemukanku. Yess! You heard it right. Aku ditemukan olehnya melalui akun media sosial, lebih tepatnya melalui foto salah satu gaun rancanganku di postingan Instagram.
Nama Enya Velove Wibisono mungkin belum sekondang Anne Avantie atau Adjie Notonegoro, tapi aku punya impian untuk bisa setenar mereka, para idolaku. Siapa tahu ini salah satu jalan menuju ke sana.
Rancanganku memang lebih terfokus ke gaun pernikahan, walau tidak jarang ada juga pesanan dari pelanggan berupa gaun pesta atau gaun acara tertentu. Seperti kali ini, pertemuan dengan Cynthia adalah untuk membahas gaun-gaun yang akan dipesan untuk keperluan prewedding-nya.
"Nanti kalau hasilnya cocok, gue pakai lo juga untuk design baju nikahan gue, Say," ujarnya beberapa waktu lalu, saat kami bicara via sambungan telepon. Ya, semoga saja ada rezekiku dan karyawanku yang dititip melalui Cynthia ini.
"Sore, saya sudah janjian dengan Mbak Cynthia," salamku pada seseorang yang membuka pintu, sepertinya asisten rumah tangga rumah itu.
"Mbak Enya, ya? Sudah ditunggu sama Mbak Cynthia. Mari Bibi antar, Mbak." Nah benar kan, dia menyebut dirinya Bibi. Kuikuti si Bibi berjalan menyisir rumah yang sangat luas dengan segala perabot yang tentunya pasti tidak ada yang murah.
Rupanya si Bibi mengantarku ke area kolam renang. Ah, di sana dia, baru keluar dari air dan berjalan dengan sangat anggun hanya dalam balutan baju renang sexy-nya.
"Enyaaa," sapa Cynthia riang menyambutku sambil melebarkan kedua tangannya, seolah kami adalah kawan lama yang baru bertemu kembali.
Aku sudah hampir melemparkan diri ke pelukannya. Membalas keakraban yang dia tawarkan, kalau saja tidak ingat dia masih basah kuyup. Aku pun berhenti memberi isyarat, kalau aku tidak mau tertular basah. Dia tidak akan mengira aku menolak keramahannya, 'kan?
"Oh iya, lupa gue, basah ya?" tanyanya diiringi tawa riangnya. Sepertinya dia adalah pribadi yang sangat ceria, itu sangat terlihat jelas dari caranya berkomunikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gara-Gara Milis (Revised)
ChickLit- Reading list Cerita Pilihan Bulan Desember @WattpadChicklitID - - Part yang sudah direvisi akan diupdate setiap hari (InsyaAllah)- Pertemuan pertama Enya dan Alfie menjadi awal hari permusuhan mereka. Padahal keduanya bukan tak saling mengenal, ju...