Nuella{19}

3.1K 241 6
                                    

Razfiel duduk ditengah tengah para anggota Wolf Bloody.

"Laporan."

"Geng Elzro sudah mulai rencana nya,Algra pun sudah mencari sekutu dari mafia seperti Tiger,Rosswalt dan Flash tapi hanya dua yg setuju."

"Selain ketiga mafia itu juga ada satu mafia yg tidak bisa diketahui data nya bahkan namanya sekali pun tidak ada yg tau,tapi mafia itu sama seperti Rosswalt yg belum setuju akan kerjasama mereka jadi ada kemungkinan kalau Rosswalt dan mafia itu bergabung dengan Geng Elzro." jelas Aksa Prawita.

"Mafia tanpa nama." gumam Raz penuh curiga.

"Maaf bos bukan tanpa nama tapi tidak ada yg tau nama mereka, hanya segelintir orang yg tau dan jika ada yg tau nama mereka tapi bukan kehendak mereka maka malaikat maut sudah didepan mata." koreksi Aksa.

"Menarik."

"Apalagi pergerakan baj*ng*n itu?"

"Algra telah banyak mencuri persenjataan Gengster lain termasuk Geng OREON." tambah Galih Antara.

"Pengecut." cibir Raz.

"Kumpulkan yg lain,kita akan membuat strategi dan pastikan TIDAK ADA PENGHIANAT." ucap Raz penuh penekanan diakhir kalimat.

"Siap Bos!" ucap mereka serempak.

"Cih,kau bahkan tidak tau jika aku lah penghianatnya,ck ck ck malangnya nasib mu." gumam tanpa seseorang.

"Nama mu sudah masuk dalam Blacklist King XI,siap siap akan ada kejutan untuk mu bos cih." gumamnya lagi.

_______

Seperti janji Ken kemarin,saat ini Nuella sudah dimall bersama Ken.

Seragamnya sudah berubah menjadi Hoodie biru berpadu dengan leging hitam.

Ken pun sudah berganti,hanya memakai Hoodie hitam dengan jens hitam,topi hitam dan kacamata.

"Bang! lihat deh banyak banget boneka nya!" pekik Nuella girang.

Ken tersenyum seraya mengangguk membalas pekikan semangat Nuella.

Mereka menghabiskan waktu dimall hingga sore,setelah makan mereka bergegas pulang.

_________

Nuella terduduk diam diatas tempat tidur,manik azuranya menerawang ingatan yg sempat Nuella asli beri saat dimall.

Entah apa yg harus dia lakukan,menangis sudah,meminta tolong pun tidak ada yg dengar,putus asa menghampiri gadis kecil itu.

"Kakak sabal ya,fabi cali orang dulu." bisik gadis kecil.

Anak laki laki yg dipanggil kak hanya memandang sayu gadis kecilnya itu,tenaganya sudah terkuras habis belum lagi luka tembak diperutnya.

Tangannya penuh darahnya sendiri tampak mengerikan,bahkan gadis kecil itu gemetar setiap kali melirik darah yg mengalir bagai air.

Gadis kecil beranjak,berlari tak tentu arah yg penting dia harus mencari bantuan,airmata terus menetes sepanjang jalan.

Sudah 10 menit dia mencari bantuan tapi tidak ada orang atau apapun,padang rumput itu nampak mencekam dikala malam,bulu kudu berdiri seraya angin berhembus,tampaknya hujan akan tiba,terlihat dari awan hitam pekat dilangit malam itu.

Sejujurnya dia takut berada dipadang rumput luas tanpa orang,anak laki laki tadi sudah pingsan dan masih ada beberapa mayat didekatnya.

Bersimpuh disisi kekasihnya,menangis,memeluk tubuh yg kian memutih itu.

Takut jika kekasihnya itu meninggal pasti ada,bahkan rasa takut itu kian mendera hingga rintik hujan membasahi bumi.

Gadis itu panik."ah bagaimana ini?"gerutunya sambil memapah anak laki laki yg menjadi kekasihnya itu kesebuah pohon yg cukup jauh dari tempatnya berada.

"Dimana ini?"
"Kenapa hanya ada lumput?"
"Apa tidak ada lumah penduduk disini?"

Dia terus bergumam seraya memeluk erat sang kekasih.

"Hiks hiks...fabi takut...hiks hiks."

Airmata kembali luruh,duduk bersandar dibawah pohon,meski tidak terlalu membantu karena daunnya yg sedikit tapi setidaknya ia dan kekasihnya itu bisa bersandar.

"Kakak beltahan ya...kakak pasti selamat hiks." isak nya.

Tiba tiba rasa pusing menyerang kepalanya,pandangannya memburam tapi ada cahaya putih yg menyorotnya sebelum semuanya gelap.

"Tolang kami." lirihnya.

Memori apa itu?

Kenapa sangat mengganggu?

Apa ada hubungannya dengan Nuella?

Lalu anak laki laki tadi siapa?

Banyak pertanyaan yg bersarang diotak Nuella,memori itu menambah pikiran Nuella.

"Huh..tau ah Nuella pusing mending tidur." setelah berucap Nuella berbaring kemudian hanyut kealam mimpi.

Memori itu adalah memori yg sempat terselip dibanyak nya kejadian dimasalalu.

_______

Disisi lain.

"Berubah?"

"Apa maksudmu Ky?"

"Ya dia berubah atau lebih tepatnya berganti jiwa." ucap pria berbadan tambun itu santai.

"G..g..mungkin!" pekiknya.

"Berhentilah berteriak,itu membuat ku tuli." pria tambun itu menutup kedua telinganya.

"Hey kakek tua jangan bercanda ya atau aku akan MEMOTONG lidah mu itu."peringat pemuda tampan dihadapannya.

Pria tambun tadi menelan ludahnya susah payah,hawa ruangan ini turun drastis.

"Hehe tenanglah anak muda." pria tambun itu terkekeh kaku,keringat dingin sudah mengalir dipelipisnya.

"Siapa pun dia,dia milik ku hanya Milikku..."

"Milik Mr Xi."

Aura suram memenuhi ruangan luas bertema hitam putih itu.

Hidup ini memang rumit,tapi namanya juga hidup pasti ada saatnya senang dan sedih,
Tapi aku mohon,
BIARKAN AKU BAHAGIA DIAKHIR CERITA INI.
.
.
.
.
Imanuella Fabienne Alexander.

By Ris_15

Nuella or AurellyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang