||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Pertandingan ini selesai tepat di jam 15.20, sorak-sorak murid bersahutan, para pemain basket bertos, entah kalah atau menang, yang penting mereka sudah melakukan yang terbaik, dan tentunya mereka tidak menyimpan dendam untuk hal seperti ini.
Zaki dkk menghampiri Vio yang tengah berdiri dipinggir lapangan, disampingnya ada Kenzo yang selalu membuntutinya, padahal ia sendiri sudah memberitahukan kepadanya agar ia pulang lebih dulu, namun Kenzo tetaplah Kenzo ia tidak akan pergi jika para laki-laki itu masih berada disini, sementara teman-teman Vio sudah lebih dulu pulang.
"Itu siapa sih, nempel mulu kek mangkuk," celetuk Zaki.
"Perangko njir," ujar Rei membenarkan perkataan Zaki.
Vio melirik kearah Kenzo yang tetap mempertahankan wajah datarnya, ia merapatkan dirinya pada Vio.
"Kapan-kapan kita ngumpul ya," usul Bara.
"Boleh tuh, buat ngerayain kemenangan kita," ucap Re.
Zaki tersenyum miring. "Kayak lo menang aja," ujar Zaki.
"Bodo amat, yang kalah berati menang," balas Rei dengan asal.
"Punya kapten basket gini amat yak," gumam Riski.
"Udah deh gue mau pulang dulu, Zen ayok," ucap Vio pada Zen yang sedari tadi diam.
"Pulang sama gue," sahut Kenzo.
"Nggak bisa dia pulang sama gue," seru Zaki.
"Lo sama Kenzo aja Vi, gue ada urusan dulu," ujar Zen, ia akan pulang kerumah mamanya dulu.
"Oke, gue pulang ya," Vio kemudian menarik tangan Kenzo untuk menjau dari sana, mereka kemudian membubarkan diri.
~~==🦋🦋==~~
Disisi lain, seorang laki-laki sedang berada disalah satu ruangan, disana terdapat laki-laki paruh baya yang sedang berdiri menghadap kaca transparan.
"Bagaimana?"
Laki-laki itu menghela nafas kasar. "Gue akan bawa lo kesana kalo udah aman, ingat perjanjian kita, lepasin nyokap gue," tekan laki-laki itu.
"Kau tenang saja, jika semuanya suda beres aku akan melepaskan wanita tak bergunamu itu."
Pranggg....
Bunyi pecahan kaca terdengar, laki-laki itu berdiri dan membanting meja kaca yang berada dihadapannya.
"SIALAN LO BANGSAT, JANGAN PERNAH NGATAIN NYOKAP GUE, DENGER YA INI SEMUA KARNA ELO, LO YANG PUNYA MASALAH DENGAN DIA DAN LO JADIIN ISTRI LO SEBAGAI TAHANAN GOBLOG," laki-laki berteriak keras, ia tak terima mamanya dihina seperti itu, biarlah dia di cap sebagai anak durhaka.Pria paruh baya itu menoleh kepadanya. "Kau sangat sensitif anakku, aku tidak akan melupakan perjanjian kita," ujar pria itu disertai oleh kekehan.
"GUE NYESEL PUNYA ORANG TUA MACAM LO," Laki-laki dihadapanya itu membuat dirinya naik darah, tanpa berkata-kata lagi, ia keluar dari ruangan itu, dan membanting kasar pintunya.
BlammmM...
"Siapa suruh kau berteman dengan musuhku," kekeh laki-laki itu.
Ia berjalan keluar dari rumah besar itu, ia marah lihatlah ini, untuk melakukan balas dendam pada mereka, pria gila itu menjadikannya sebagai pion, bahkan istrinya yang notabennya mamanya sendiri dijadikan Sandra olehnya.
"Agrhhhh sialan mati aja lo, dasar orang tua ngga berguna," teriaknya dari luar, ia memasuki mobilnya dengan emosi yang memuncak, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Jika ia tau akan begini, ia tak akan pernah membawa teman-temannya kerumah, saat orang tua itu ada.
"Gue nggak bisa, arghh," laki-laki itu memukul stir mobil, dirinya benar-benar murka.
~~==🦋🦋==~~
Disisi lain, mobil Kenzo melaju dengan kecepatan sedang, ia tak fokus menyetir karna pikiran berkecamuk.
"Gue mau nanya, lo harus jawab jujur," Kenzo menepikan mobilnya ditempat sepi.
"Kenapa?" Tanya Vio ia menoleh pada Kenzo.
"Lo sebenarnya siapa?" Pertanyaan itu membuat Vio terdiam, apa ini saat dia mengatakan yang sejujurnya.
"Gue bukan Vio," ujarnya.
Kenzo mengenyit. "Gue ngga ngerti sama lo, lo selalu bilang gue bukan Vio, bla....bla....bla....bisa nggak lo nggak usah bikin otak gue penuh dengan rasa penasaran," kesal Kenzo ia menatap tajam kearah Vio.
"Hufttt, lo percaya nggak dengan adanya transmigrasi atau perpindahan jiwa? Percaya nggak percaya itulah yang gue alami sekarang," Kenzo masih menyimak ucapan Vio.
"Gue sebenernya adalah Feli, jiwa gue pindah ke raga gadis ini, gue nggak tau kenapa bisa, tapi yang gue inget gue waktu itu kecelakaan gara-gara balapan, motor yang gue pake udah di sabotase, dan gadis ini cuma secuil ingatan yang gua tau, gadis ini hampir mati bunuh diri, apa lo percaya itu?" Vio menatap manik mata Kenzo yang penuh kebingungan.
"G... Gue," Kenzo tak dapat lagi berkata-kata, ia sama sekali tak pernah mengalami ini.
"Gue nggak minta lo percaya, gue mau nanya, perasaan lo ke gue gimana?" Kini Vio berbicara serius.
Kenzo menatap kearah lain. "Gue nggak tau, tapi yang jelas gue ngga suka lo deket sama cowok lain selain gue," ujar Kenzo.
Vio mengangguk paham. "Pastiin perasaan lo, lo suka gue karna sifat gue atau karna fisik gue, karna suatu saat kalo gue udah balik ke raga gue, otomatis sifat Vio nggak akan sama lagi, because di dalam raga Vio adalah gue, Felicia, dua orang yang mempunyai sifat berbanding terbalik, lo nggak akan nyaman sifat dengan sifat Vio, kalo gue udah balik ke raga gue nanti," jelas Vio, sudah dipastikan ini akan berbeda dari yang sebelumnya, dia juga mempunyai perasaan pada Kenzo, tapi hanya sebagai teman dan tak lebih.
Kenzo terdiam, ia sedang berfikir keras, mencerna ucapan Vio tadi. "tubuh asli lo dimana?" Tanyanya.
"Di rumah sakit, gue koma," Kenzo seketika menoleh pada Vio.
"Bisa lo bawa gue kesana?" Tanyanya.
"Nanti malam," ucap Vio.
Kenzo kemudian mengangguk, dan kembali menjalankan mobilnya, lagi-lagi ia terjebak dalam pertanyaan Vio atau bisa dibilang Feli, apa dia harus percaya. Fisik dan sifat? Kenzo menyukai gadis disampingnya karna apa? Dia harus benar-benar memastikannya.
||~~~~~~~=====🦋🦋======~~~~~~~||
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW LIFE TIANA or FELICIA ✓
ActionNgakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur. Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri. Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana. Mampukah gadis itu...