Ngakak sampe ngik ngokk!!! Ceritanya hanya sebagai penghibur.
Mengandung konsep diluar Nurul dan tak habis pikri.
Bagaimana jadinya jika Felicia si gadis galak dan bar-bar bertransmigrasi kedalam tubuh seorang gadis bernama Tiana.
Mampukah gadis itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
||~~~~~🦋 TRANSMIGRASI🦋~~~~~||
Zen dan yang lainnya berjalan memasuki lift, sejak tadi mereka tak henti-hentinya memasang wajah panik.
Lift berhenti dilantai 7, mereka keluar dan berjalan menuju ruangan Feli, seperti biasa di luar ruangan ada dua bodyguard yang sedang berdiri untuk menjaga ruangan itu.
Ceklek...
Mereka masuk kedalam, mereka yang didalam ruangan pun menoleh kearah pintu.
"Eh," kaget Neo ketika melihat Zen dan Vio tidak sendiri.
"Keluarga kandungnya Feli," ucap Zen, Vio melangkah kearah Neo dan duduk disana.
"Maksud si Zen apa?" Bisik Neo pada Vio.
"Kagak tau gue bingung," balas Vio, jujur saja ia sendiri masih bingung.
"Dimana Feli?" Tanya Diana pada Zen.
Zen kemudian berjalan mendekat ke ranjang rumah sakit, disusul oleh keluarga Grissham dan ibu panti.
"Ini Feli, sudah koma sejak kecelakaan beberapa minggu lalu," jelas Zen.
"An... Anakku hikss...."
Diana memeluk tubuh Feli yang tak bergerak sama sekali. "Maafin mama sayang, mama yang buat kamu kayak gini, maafin mama," Diana terus saja menangis, Zack mencoba menenangkan istrinya.
"Sudah ma."
"Enggak pa, ini salah kita ninggalin Feli disana sendirian hikss."
Karna tak tahan melihat mamanya Haris kemudian membuka suara. "Ini maksudnya apa pa?" Tanya Haris pada papanya.
"Dia kakak kandung mu, seperti yang kamu dengar tadi dari ibu panti, kakak mu kami letakan digerobak sampah 17 tahun lalu," Vio yang mendengar itu lalu berdiri.
"Mau kemana?" Tanya Langga.
"M... Mau nelfon dulu," tanpa permisi Vio keluar dari ruangan, ia berjalan memasuki lift, pikirannya berkecamuk, otaknya dipaksa untuk memahami ini, air matanya lebih dulu turun membasahi pipinya.
Ting... Lift berhenti di lantai 24, ia keluar dari lift dan menaiki tangga menuju rooftop rumah sakit.
Vio berdiri disana, angin menerpa wajahnya yang sudah dibanjiri air mata, mereka adalah keluarga kandungnya? Apakah dia harus bersyukur sekarang, mengapa mereka menemukannya disaat-saat seperti ini.
