|| Episode 3 🦇

4.1K 580 39
                                    

Tubuhnya perlahan hangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tubuhnya perlahan hangat. Aku masih memeluknya dengan kedua tangan selagi menanti semua rintik salju menghilang.

Dalam tidurnya, ia terus memanggil, "Ibu, ... ibu ..."

Jantungnya berdegup cepat, napasnya terhempas sesak kala mengerang mimpi itu kuat-kuat.

Aku juga sering mengalami mimpi buruk, apa kau ingin aku membangunkanmu?

❄️❄️❄️

=== Author POV ===

Nampaknya langit tidak akan tenang untuk satu atau dua hari ke depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nampaknya langit tidak akan tenang untuk satu atau dua hari ke depan. Kedatangan badai salju membuat Noe lekas mencari tempat untuk berlindung membawa serta Vanitas di punggungnya.

Ia menemukan sebuah gubuk tua terbengkalai di pinggiran hutan, tempat singgah yang sempurna di tengah cuaca buruk yang menyapu seluruh daratan di wilayah tak berpenduduk itu.

Setelah membaringkan Vanitas, Noe segera menyalakan perapian.

Bagi Noe, cuaca buruk dan suhu ekstrim seperti ini bukanlah sebuah masalah. Seorang vampire memiliki daya tahan tubuh luar biasa yang membuatnya kebal terhadap berbagai macam kondisi. Tetapi bagi manusia biasa seperti Vanitas, suhu dingin terasa amat menyiksa.

Meskipun telah dilapisi jubah tebal dan hangat dari perapian, ia tetap menggigil. Tak jarang pula ia mengigau dan nampak kesulitan bernapas. Mau tak mau Noe harus mendekat dan menahan nafsunya terhadap aroma darah yang memabukkan dari tubuh Vanitas itu.

"Apa kau demam?" Noe menyentuh kening Vanitas dan merasakan dingin.

Noe menambahkan kayu bakar dan membawa Vanitas duduk lebih dekat ke bara api. Ia harus menjaga kondisi Vanitas tetap baik sampai waktunya tiba untuk membawanya kembali ke istana.

Suara kayu yang retak terlahap api berlalu bersama malam yang pergi menyambut dini hari. Vanitas terlelap dengan tenang, tak bergerak ataupun merintih lagi. Noe mengintip keluar dan melihat hujan salju telah surut bersama gaduh angin, menyisakan tenangnya suasana hening.

The Prince and the Hunter ★NoeVan♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang