|| Episode 08 🧛🏻‍♂️❄️

2.8K 446 22
                                    

"Kau tidak akan bisa melarikan diri dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau tidak akan bisa melarikan diri dariku."

——❄️——

Malam ini, kedamaian tidak berpihak padanya. Vanitas harus bertemu dengan seseorang yang paling tidak ia harapkan untuk datang. Roland, sang penjaga istana kerajaan yang kembali setelah berhasil memenangkan peperangan di daratan timur.

Ia adalah keturunan Jenderal perang Gholo, sang legenda yang dikatakan tak pernah gagal dalam memimpin peperangan.

Segera setelah kembali ke istana kerajaan Verlyas dan menerima kabar tentang sang Pangeran yang menghilang, Roland bergegas menghadap sang Raja untuk mengajukan diri sebagai bagian dari sayembara pencarian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Segera setelah kembali ke istana kerajaan Verlyas dan menerima kabar tentang sang Pangeran yang menghilang, Roland bergegas menghadap sang Raja untuk mengajukan diri sebagai bagian dari sayembara pencarian.

Pengajuan diterima tanpa adanya perjanjian imbalan. Roland hanya ingin orang yang selalu menyambutnya pulang dari medan perang, kembali.

Slash!

Roland melepaskan panah berapi ke arah Vanitas berlari. Cahaya dari ujung panah itu melesat menerobos kegelapan, membuat Roland dapat dengan mudah melihat pergerakkan mangsanya.

"Sial! Kenapa harus dia?!" Vanitas terus mengumpat selagi berlari menyusuri kedalaman hutan, tanpa arah dan jalan keluar. Namun sekuat dan selincah bagaimanapun pergerakkannya, selama Roland masih menembakkan panah api, ia masih bisa ditemukan.

"Berhentilah, Vanitas!" Roland memacu kudanya berlari lebih cepat. Tak butuh banyak upaya baginya untuk menyusul dan menghadang arah Vanitas berlari dengan tembakkan 5 busur panah sekaligus.

"Jangan usik perjalananku, Roland!" Vanitas mencabut salah satu busur dari tanah dan melemparnya pada Roland.

"Apa yang sebenarnya terjadi padamu?" tanya Roland sambil menangkap panah itu dengan jemarinya, menatap tajam. "Pangeran, jelaskan padaku, mengapa kau melarikan diri dari istana?"

"Jikapun aku menjelaskannya, kau tidak akan mengerti."

Roland turun dari atas kuda, ia memindahkan busurnya ke punggung dan melangkah tenang menghampiri Vanitas. "Kita telah tumbuh bersama, aku sangat mengenalmu. Kau tidak akan bertindak bodoh, meninggalkan upacara pernikahan karena tidak menyukai calon pengantinmu?"

The Prince and the Hunter ★NoeVan♥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang