"Apapun itu jika tentang mu aku bahagia"
-Marsya Almahyra----
Marsya menghembuskan nafas ketika dia tiba di taman. Sore ini sehabis pulang dari sekolah dia memutuskan untuk joging di sekitar komplek nya. Karena dia akhir-akhir ini sering tidur kemalaman di akibatkan insomnia yang sering menganggu, mungkin jika dia sedikit berolahraga akan membuat tidurnya nyeyak malam ini pikirnya ketika membaca salah satu artikel tadi siang.
Disinilah Marysa sekarang duduk di salah satu kursi di taman dengan mengikat tali sepatunya yang tadi sempat terlepas. Tidak ramai hanya beberapa orang saja yang ada di taman ini ada anak kecil bersama kakaknya yang sedang bermain, dua orang lansia dan juga tiga orang remaja yang sedang bermain basket.
"Hai," sapa seseorang di sebelah Marysa.
"Iya?" ucap Marsya kaku karna baru hari ini dia bertemu cowok yang ada di depannya.
"Ngapain disini?" tanya cowok tersebut dengan duduk disebelah Marsya.
"Habis olahraga. Sorry lo siapa?" tanya Marsya.
"Kenalin gue Bara Satu sekolahan sama lo," ujar Bara mengulurkan tanggannya hendak mengajak berkenalan.
"Marsya," jawab Marsya tersenyum ramah menjabat tangan Bara.
"Salam kenal Sya," ujar Bara melihat ke arah Marsya yang baru selesai mengikat tali sepatunya. Marsya telihat cantik sekali hari ini dengan rambut yang di ikat hingga anak rambut yang terkena keringat nya menambah kesan dimata Bara. Bara tersadar ketika Marsya menatap ke arahnya.
"Iya salam kenal,"
Marsya mulai beranjak dari kursinya ketika mengingat hari sudah semakin sore takut orang rumah mencarinya "Eh Bar gue duluan udah sore nih takut di cariin," ucapnya.
"Gue antarin ya," tawar Bara.
"Nggak usah rumah gue deket kok dari sini," ujar Marsya menolak dan berlalu pergi.
Bara hanya diam menatap kepergian Marsya dalam hati dia sangat ingin mengantar cewek itu sampai kerumahnya.
-----
Ternyata setelah dari taman Marsya tidak langsung kembali kerumah, dia masih mampir ke minimarket depan komplek. Setiba di minimarket dia langsung mencari makanan yang ingin di beli tadi siang.
Marsya mengambil tiga pocky cookies&cream dan dua nutriboost rasa strawberry kesukaannya, setelah itu dia langsung membayar belanjaan tersebut ke kasir.
Dia berjalan dangan membawa belanjaan tadi, hari ini sore tampak indah sekali dia selalu suka melihat matahari mulai merubah warnanya saat tenggalam.
"Syaa," panggil seseorang di samping Marsya dengan motor besarnya.
"Dari mana?" Tanya nya lagi.
"Raka. Lo kok bisa disini?" tanya Marsya yang melihat Raka, dia tidak megindahkan pertanyaan Raka sebelumnya.
"Iya biasa tadi habis ngumpul," jelas Raka di atas motornya.
"Hai Marsyaaaa," ujar Andrian heboh tanpa melihat ke arah Raka yang kesal karena suara Andrian tepat di telinganya.
"Ngapain disini? Jalan kok nggak ngajak-ngajak kita?" tanya Andrian bercanda pada Marsya.
"Tadi habis joging sekalian mampir ke minimarket," jawab Marsya sambil memperlihatkan hasil belanjaannya pada Andrian.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAGA
Teen Fiction"Jangan kau anggap aku seperti Invisible di matamu,tetapi anggap lah aku sebagai bayangan yang tidak pernah meninggalkan mu walaupun sedang dalam keadaan terluka" Marsya Almahyra "Terkadang seseorang butuh kaca untuk menilai dirinya sendiri" Garag...