Page 13

55 4 3
                                    

"Berhenti main-main jika sudah menyangkut perihal hati akan susah untuk di atasi"
-Marsya Almahyra

•••

Gaga : nanti malam gue tunggu di sirkuit

Zico : udah gue duga lo pasti bakal nolak buat disitu oke gapapa see you


Read

Gaga hanya membaca pesan singkat yang di kirim Zico padanya. Sekarang ini dia dan kedua temannya sedang berada di kamar miliknya, Andrian dan Raka sedang duduk bermain PS.

"Gimana si Zico bisa nggak?" tanya Andrian yang masih bermain PS tanpa menoleh ke arah Gaga.

"Bisa," ujar Gaga yang sekarang ini sedang duduk di sofa dengan ponsel di tangannya.

"Baguslah kalau dia bisa. Nggak perlu balapan liar segala," ujar Andrian pada Gaga.

Di sampingnya Raka mengangguk setuju, dia sadar ini adalah kesalahanya. Dia juga sudah menceritakan pada kedua sahabatnya perihal masalah yang sempat dia hadapi. Ini tentang orang yang disukainya, yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Tepat di saat seperti itu Zico datang memberi bantuan yang tidak dia pikirkan akan terhadi hal seperti ini.

Tok tok

Suara ketukan pintu terdengar dari luar.

"Masuk aja nggak di kunci," teriak Raka dari dalam.

Ceklek

Dari arah pintu muncul bi Yemi pembantu Gaga.

"Misi den di luar ada temannya," ujar bi Yemi.

"Siapa?" tanya Gaga.

"Bibi nggak kenal orang nya. Katanya dia mau ketemu sama aden,"

"Kalau aden nggak mau ketemu nanti bibi bisa bilang sama dia," ujar bi Yemi lagi karna melihat Gaga yang tampak enggan untuk menemui tamunya.

"Nggak usah," ujar Gaga beranjak dari tempat duduknya.

Gaga keluar dari kamar dan langsung menuju ke arah ruang tamu untuk menemui seseorang tersebut. Sesampainya di ruang tamu Gaga sudah melihat seorang perempuan sedang duduk bercengkrama dengan nenek nya.

"Itu orang nya. Sini duduk dulu," ujar Rianti pada Gaga.

Gaga akhirnya duduk di sofa berhadapan dengan nenek nya dan juga dengan cewek tersebut.

"Ini si Marsya katanya mau ketemu sama kamu," ujar Rianti pada Gaga.

"Yaudah kalau gitu nenek tinggal dulu ya Sya biar kalian berdua enak ngobrolnya," ujar Rianti lagi pada Marsya.

Marsya tersenyum dan mengangguk ramah pada Rianti.

Sedari tadi Marsya hanya fokus melihat ke arah Gaga, dia tidak habis pikir mengapa Gaga bisa setampan ini dengan baju putih polos dan celana hitam selutut sangat simple sekali.

"Iya nek," ujar Marsya sopan.

Gaga sedari tadi diam, dia melihat ke arah Marsya dengan tatapan datar nyaris tanpa ekspresi.

Melihat hal itu Marsya tersadar dengan niat awalnya.

"Gue bawain puding cokelat buat lo, tadi habis keluar sekalian aja gue mampir kesini. Kak Gania yang sherlock," ujar Marsya dengan menyerahkan paper bag bewarna blue pastel kesukaannya.

"Yang ini gue beli karna nggak sempat buat dan yang tadi di sekolah keburu di ambil cewek itu," ujar Marsya dengan menyebut nama Kayla yang tadi sempat mengambil puding buatannya.

GARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang