"Entah dari mana rasa itu ada yang jelas ditatapnya sekaan dunia ingin runtuh begitu saja"
-Marsya Almahyra-----
Bel pun berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba, tapi Marysa masih menyalin tulisan yang berada di papan tulis tidak peduli dengan yang lain sudah terlebih dahulu keluar kelas."Ayo ke kantin, gila laper banget" ajak Flora dia sudah berdiri dengan memegang perutnya.
"Bentar ya Flo gue beresin ini dulu," ujar Marsya mulai mengemasi buku yang ada di atas meja memasukkan satu-persatu ke dalam tas.
"Okay," jawab Flora santai.
Tidak berselang lama Marsya sudah selesai membereskan barangnya.
"Ayoo sorry ya lama," Marsya meminta maaf karena telah membuat Flora menunggu.
"Iyaa gapapa Sya, jangan sungkan gitu lah kita kan udah temenan" jelas Flora dengan tersenyum.
Tuh kan kalian lihat Flora itu tipekal teman yang sangat pengertian sekali, beruntung Marsya pindah ke sekolah ini bertemu dengan orang sebaik Flora. Mungkin orang lain mencap dia sebagai cewek yang tidak tahu aturan terbukti dengan pakaian sekolah acak-acakan rambut ikal panjang yang selalu dia selipkan di sisi telinga. Sangat sederhana namun masih kelihatan cantik.
"Thank you Floraa," ujar Marsya dia mengaet tangan Flora setengah memeluknya.
"Hmm nggak ke kantin nih," ucap Anggia menyadarkan kedua temannya yang sekarang malah berpelukan.
"Ayo dah jadi melo begini kan jadinya," ujar Marsya yang mulai berjalan hendak keluar kelas begitupun Flora menyusulnya dari belakang bersama dengan Anggia.
Setiba dikantin mereka langsung mencari tempat duduk dan langsung memesan makanan, Marsya hanya membeli air mineral dan dia mengeluarkan sepotong sandwich dari kotak bekalnya. Marsya selalu membawa bekal ke sekolah entah itu sandwich, salad yang terpenting makanan rendah lemak karena dia harus tetap jaga pola makan agar tetap sehat. Sedangkan Flora dan Anggia memesan makanan yang sama yaitu mie ayam dan jus apel, menurut mereka berdua tidak aneh mengapa Marsya membawa bekal karena dilihat dari postur tubuhnya yang ideal dia pasti sangat menjaganya.
Beberapa menit kemudian makanan telah ada di atas meja tanpa menunggu waktu lama lagi mereka langsung menyantap makanan yang ada, pada saat makan banyak sekali yang mereka bicarakan dari anak kelas mereka yang alim nya sampai ke surga sampai yang nakal nya sudah ke rumah sakit jiwa, dari cogan yang kece badai sampai cecan yang cantik nya aduhai, dari guru yang killer abis sampai guru yang parah narsis, dan dari kepala sekolah yang ganteng nya parah sampai tukang kebun yang rajin nya nauzzubillah.
Marsya hanya mendengarkan Flora yang asik bercerita terkadang dia tertawa mendengar penuturan Flora yang bercerita betapa cerobohnya dia saat telat ke sekolah dan harus memanjat tembok belakang sekolah sehingga membuat roknya sobek akibat terlalu ngepres di tubuh nya. Namun bukannya sadar Sampai sekarang pun Flora masih sering terlambat ke sekolah.
Tidak terasa bel sekolah pun berbunyi menandakan bahwa jam istirahat telah usai, Marsya dan kedua temannya langsung menuju ke kelas tetapi baru beberapa langkah berjalan dia merasakan tenggorokannya haus sekali jadi dia memutuskan untuk pergi sebentar membeli minuman.
"Tunggu dulu, gue mau beli minum lo berdua tunggu disini" ujar marsya menyuruh kedua temannya untuk menunggu disitu.
"Bukannya lo tadi udah minum ya Sya?" Tanya Anggia heran melihat Marsya padahal tadi dia termasuk yang paling banyak minum di antara keduanya.
"Iya udah tapi sekarang gue haus banget tunggu bentar ya," ucap Marsya mulai menjauh dari keduanya hendak berbalik lagi ke kantin.
"Yaudah beli gih sana buruan jangan lama" ujar Flora mengingatkan.
Tidak menuggu lama lagi Marsya berlari pelan menuju ke dalam kantin mengambil air mineral di atas meja dan langsung membayarnya ke kasir. Setelah membuka tutup botol tersebut Marsya berhenti dia mulai meneguk minumannya.
Tanpa dia sadari dari arah depan seseorang menabrak bahunya sehingga membuat dirinya tersedak dan menyemburkan minumannya ke arah baju cowok tersebut. Wajah Marsya sudah memerah menahan sakit di tenggorokan dan hidungnya dia tidak berhenti batuk dari tadi.
Cowok itu berhenti melihat baju nya yang basah lalu beralih melihat ke arah Marsya, dia tidak marah sebab ini pun kesalahannya yang tidak sengaja menabrak cewek yang berada di depannya ini. Tiba-tiba dia mengulurkan tangannya mengusap pelan punggung Marsya membantu meredakan sakit yang di alaminya.
Keadaan kantin saat ini tidak ramai namun masih ada orang yang berada disana, walaupun sudah terdengar bel dari tadi tetap saja ada murid yang enggan meninggalkan tempat ini. Melihat hal itu banyak murid yang menyaksikan keduanya bahkan ada yang dengan sengaja memotret mereka berdua sekarang mengabadikan momen tersebut. Suara di kantin sekolah mulai ramai membicarakan mereka berdua.
"Sorry," ucap cowok itu pelan ketika melihat Marsya sudah membaik.
"Iyaa gapapa, makasih ya udah nolongin gue" balas Marsya menghadap ke arahnya.
"Gue duluan," setelah mengatakan itu cowok tersebut pergi meninggalkan Marsya sendiri di kantin.
Marsya hanya mengangguk pelan melihat kepergian cowok tersebut, sedari tadi dia bersusah payah menahan degupan di jantungnya dan sekarang wajahnya sudah memerah bukan karena tersedak air tapi karena tersipu malu. Kalian tau siapa yang menolong Marsya tadi dia adalah cowok dingin yang ada di kelas nya orang yang di sukai Marsya Garaga Artharendra.
HAI SEMUA
Gimana kabarnya?
Semoga selalu baik:)Makasih buat kalian semua yang udah baca cerita GARAGA❤
Tetap stay ya sama cerita GARAGA❤
SARANGHAE❤ buat kalian semua
Semoga suka sama chapter ini see you in next chapter:)
-MilMil
KAMU SEDANG MEMBACA
GARAGA
Teen Fiction"Jangan kau anggap aku seperti Invisible di matamu,tetapi anggap lah aku sebagai bayangan yang tidak pernah meninggalkan mu walaupun sedang dalam keadaan terluka" Marsya Almahyra "Terkadang seseorang butuh kaca untuk menilai dirinya sendiri" Garag...