Page 10

46 3 0
                                    

"Batu susah buat jatuh cinta lagi"
-Invisible

-----

"Selamat malam salam sejahtera untuk kita semua," suara berat sekaligus dingin Gaga terdengar mengisi ruangan. Orang-orang yang tadinya sibuk berbicara kini mulai terdiam.

"Pertama-tama saya ucapkan terima kasih atas kesempatan ini, kepada Kakek saya Gunawan dan Nenek saya Rianti terima kasih selama ini selalu mendukung saya. Selamat atas berdirinya perusahaan baru kalian semoga kedepan nya akan lebih baik. Cukup sekian yang dapat saya sampaikan terima kasih," begitu Gaga selesai berbicara suara tepuk tangan terdengar bergemuruh di seluruh penjuru ruangan.

Gaga kembali ke tempat duduknya, dia mendengar dengan jelas suara orang-orang yang mulai membicarakan dirinya.

"Oh itu yang namanya Gaga, ganteng banget sih dia" ujar salah satu ibu-ibu memuji Gaga.

"Bukan cuma ganteng aja kali jeng dia juga lo yang menangin olimpiade fisika nasional tahun ini," sambung ibu-ibu di sebelahnya yang juga ikut berpendapat. Namanya bu Lidia tetangga Gaga.

"Masa sih?" Tanya ibu-ibu yang satu nya lagi tidak percaya.

"Iya jeng saya dengar sendiri kok dari anak saya kalau dia yang dapat juara satunya dan kalau nggak salah bulan depan dia yang menjadi perwakilan Indonesia untuk olimpiade fisika internasional, anak saya kan satu kelas sama dia" ujar bu Vita ibunya Damar salah satu teman kelas Gaga.

"Hebat juga tuh anak ya udah ganteng pintar lagi" lanjut yang lainnya.

Disini siapa yang tidak mengenal Gaga salah satu cucu yang terkaya di Indonesia tepatnya di Jaksel, memiliki perusahaan multinasional di bidang jasa keuangan yang sekarang perusahaan tersebut sedang memiliki cabang di luar negeri. Gaga juga memiliki orang tua yang super sibuk seperti Papanya seorang CEO di perusahaan perbankan investasi dan Ibunya juga seorang CEO di perusahaan industri makanan, sekarang keduanya sedang berada di Tokyo negara yang memiliki orang-orang yang hanya memikirkan uang. Terkadang Gaga berpikir pernah kah Papa dan Mamanya memikirkan dia dan Kakaknya yang di tinggal disnini.

Gaga hanya berlalu seperti tidak mendengar apa yang ibu-ibu tadi omongkan. Dia berjalan ke arah Gunawan dan Rianti untuk sekedar menyapa karena sedari tadi dia belum menghampiri keduanya.

Nenek Rianti yang melihat Gaga menghampirinya pun tersenyum hangat.

"Cucu nenek tampan sekali malam ini," puji Rianti pada cucunya sambil mengusap bahu kokoh Gaga dengan tangan halusnya.

Gaga hanya tersenyum kecil mendengar Rianti memujinya.

"Bangga kakek sama kamu," ujar Gunawan.

"Malam ini kamu hebat bicara nya, selamat atas kemenangan kamu di olimpiade fisika," Lanjut Gunawan kembali dengan memukul pelan lengan Gaga.

Gaga hanya diam saja, di perlakukan seperti itu tidak membuatnya tersanjung ataupun bahagia justru yang dia rasakan adalah rasa benci yang mendalam.

"Kamu mau apa? Mobil, tas, sepatu atau motor keluaran terbaru kakek bisa beli itu semua sebagai hadiah buat kamu," tawar Gunawan dengan tersenyum sehingga menimbulkan keriput di ujung matanya.

Orang tua ini selalu seperti itu memperlakukan dirinya semua mengandalkan uang, bukannya Gaga tidak bersyukur hanya saja hal itu begitu membosankan.

GARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang