5. Need Help?

829 62 0
                                    

Pagi ini, sekolah di hebohkan karena adanya murid baru di sekolah ini.

Semua pada menantikan kedatangan murid baru ini. Apakah dia dari golonga kelas atas, atau kelas bawah.

Seperti biasa. Kasus bullying di Korena sudah sangat terkenal. Jadi, para siswa sangat antusias apabila kedatangan murid baru. Kalau murid itu dari kalangan kelas atas, murid itu akan di temani sesuai derjatnya dan kastanya. Tapi kalau murid itu dari kalangan bawah? Maka murid itu harus siap menjadi bahan bully-an siswa yang memiliki derajat lebih tinggi.

Seperti saat ini, Shotaro tengah menatap takjub gerbang sekolahnya yang sangat besar. Ia masih tidak menyangka bahwa dirinya ke terima di sekolah ini, melalui jalur beasiswa.

Konon katanya, sekolah ini tidak sembarangan dalam memberikan beasiswa. Hanya orang-orang yang bakatnya benar-benar sudah hebat atau bisa di bilang ahli. Entah itu bakat seni ataupun kepintaran.

Dan yang mengikuti beasiswa ini tidaklah sedikit. Melainkan banyak, dan hanya satu orang siswa yang terpilih setiap bulannya. Jadi, setiap tahun, hanya 12 siswa yang terpilih mendapatkan beasiswa. Dan Shotaro sangat beruntung, dia menjadi salah satunya.

Setelah menatap gerbang sekolahnya cukup lama, Shotaro akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam sekolahnya.

Matanya berbinar takjub ketika melihat sekolahnya lagi. Banyak mobil mewah yang terus berdatangan. Tidak hanya itu, parkiran disini juga terdapat banyak sekali mobil mewah.

*brak* Shotaro terjatuh karena menabrak seseorang.

Orang itu pun segera membantu Shotaro. "Kamu gapapa?" Tanya orang itu dengan lembut, membuat Shotaro tersenyum.

"Ah Gwenchana. Aku minta maaf karena menabrak-mu." Ucap Shotaro diiringi eye smile miliknya.

"Kau anak baru ya disini?" Tanya orang itu yang merasa asing dengan wajah Shotaro.

"Ah iya. Aku anak baru disini. Baru saja masuk hari ini." Ujar Shotaro yang masih mempertahankan senyumannya.

"Kau dari golongan mana?" Tanya perempuan itu, sukses membuat Shotaro menautkan kedua alisnya bingung.

"Maksud-nya?" Tanya Shotaro.

"Iya. Kau dari golongan mana? Bersekolah dengan uang sendiri, atau beasiswa." Tanya perempuan itu.

"Dia bersekolah sendiri. Dia temanku. Apakah ada masalah dengan-mu?" Bukan Shotaro, melainkan Renjun yang baru saja datang, memisahkan kerumunan.

Perempuan itu langsung menggelengkan kepalanya kikuk. "Ah aniya, aku kira dia dari golongan beasiswa. Ternyata dia teman-mu." Ujar perempuan itu yang mulai mundur ketika Renjun datang.

Siapa sih yang tidak kenal Nakamoto Renjun? Orang yang tidak memiliki rasa takut sama sekali. Selain itu, orang tua Renjun cukup terpandang. Jadi, mereka tidak bisa menggunakan kekuatan harta, tahta dan kasta orang tua mereka, untuk menghadapi Renjun.

"Kalau dia bukan teman-ku? Apa yang ingin kau lakukan? Membully lagi? Siapa yang mengijinkan kalian membully?! Hanya aku yang boleh membully disini!" Teriak Renjun, membuat semua orang mulai membubarkan diri.

"Kenapa masih disini? Kau mau aku bully?!" Sentak Renjun kepada wanita itu.

Wanita itu menggelengkan kepalanya lalu beranjak pergi.

Setelah pergi, Renjun baru bisa menghela nafasnya lega. "Kau tidak apa-apa?" Tanya Renjun, memastikan Shotaro.

"Kau mengenalnya?" Tanya Jaemin yang ada di belakang Renjun. Ya, dia dan Renjun berangkat sekolah bersama.

NAKAMOTO FAMILY - YUWIN, MARKMIN, NOREN, SUNGTAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang