Anniversary perusahaan pun tiba. Semua orang pada sibuk untuk menghadiri acara itu. Termasuk Jaemin saat ini yang tengah sibuk di rias oleh penata rias.
Berbeda dengan Renjun yang terlihat acuh sama sekali. Renjun memang meminta untuk tidak di dandani terlalu tebal.
Sebenarnya Renjun tidak ingin datang ke acara ini. Menurutnya, acara ini sangat tidak penting sama sekali.
Renjun yakin kalau acara ini hanyalah tempat untuk memamerkan harta kekayaan, jabatan tinggi mereka dan aset yang mereka punya, serta kehebatan anak mereka.
Sungguh memuakan, Renjun tidak suka itu semua.
Tapi Renjun harus terpaksa ikut karena Jaemin. Jaemin terus membujuk, memaksa, memohon, meminta dan masih banyak lagi yang Jaemin lakukan supaya Renjun datang ke acara itu.
Renjun yang sudah tidak tahan dengan rengekan dan masih banyak lagi yang Jaemin lakukan, akhirnya ia memilih untuk mengiyakan ajakan Jaemin untuk datang ke acara ini.
Tapi dengan syarat, ia tidak ingin di dandani yang aneh-aneh, dan Jaemin pun setuju.
Setelah semuanya rapih, keluarga Nakamoto pun mulai keluar dari ruangan mereka masing-masing.
"Sudah siap semuanya?" Tanya Yuta, menatap kedua anaknya dan juga Yuna.
"Bisakah langsung jalan saja? Sungguh, aku tidak ingin adanya basa-basi." Ketus Renjun yang mulai jalan terlebih dahulu.
Renjun langsung masuk ke dalam mobil limousin, ketika sampai di depan rumahnya. Diiringi Jaemin, Yuna dan setelahnya Yuta.
Didalam perjalanan, mereka semua diam. Tidak berniat untuk membuka suaranya sampai akhirnya mereka sampai di depan hotel berbintang 5.
Keluarga Nakamoto pun turun ketika pintu mobil mereka telah di buka.
Yuta dan Yuna berjalan terlebih dahulu, diiringi Jaemin dan Renjun yang ada di belakangnya.
Sampai di dalam, Renjun memilih memisahkan diri dari keluarga-nya. Ia tidak mau bersama keluarganya. Ia lebih memilih menghabiskan serta mencicipi makanan yang ada disini.
Sedangkan Jaemin? Ia ingin menghentikan Renjun. Namun terlambat, sang Appa memanggilnya untuk di perkenalkan kepada koleganya.
Dengan helaan nafas pasrah. Jaemin pun menuruti sang Appa. Nanti setelah selesai, ia akan menemukan Renjun yang berkelana.
---
"Cepatkan kinerja kalian. Semua para tamu undangan sudah pada datang. Sang pemilik acara pun sudah datang." Teriak kepala pelayan yang membuat semua pelayan mempercepatkan kinerjanya, termasuk Winwin.
Winwin takjub dengan pesta ini. Apalagi dengan desain interior yang di gunakan untuk pesta ini.
Iya, Winwin telah melihat sebagian dekorasi pesta ini. Ia ingin melihat keseluruhannya, tapi tidak bisa karena sang kepala pelayan memanggil mereka dan menyuruh mereka bergegas.
"Winwin-ah. Bisa tolong taruh cake ini ke depan?" Pinta sang kepala pelayan.
Tentu saja Winwin mengambil kue dan mendorongnya menggunakan troli khusus makanan ini keluar. Kue yang menjulang tinggi ini adalah kue yang di gunakan untuk merayakan ulang tahun perusahaan mereka. Ia ingin sekali melihat siapa yang mengadakan pesta ini.
Rasa penasarannya terus membuncah seiring banyaknya makanan yang terus keluar masuk.
Terlebih ketika melihat kue ini. Ia semakin penasaran dengan orang yang mengadakan pesta ini.
Di sepanjang jalan ballroom menuju tempat acara, Winwin terus mendengus kesal karena kue ini yang terus menghalangi indera melihatnya. Ia tidak bisa melihat karena kue ini.
Ketika sampai, Winwin mengambil pisau besar guna memberikannya kepada pemilik acara ini, untuk mereka memotong kue ini.
"Ini pisau kali--an." Winwin terbata, matanya membelalak tak percaya ketika melihat orang yang ada di hadapannya saat ini.
Lidahnya kelu, tubuhnya kaku seakan ada lem di kakinya, sehingga ia tidak bisa menggerakan kakinya.
*prang.* Winwin menjatuhkan pisau itu tepat di hadapannya terkejut akan pemandangan ini.
Yuna marah ketika melihat orang yang ada di hadapannya ini. Ia langsung mendorong orang itu dan membuat orang itu jatuh berserta kue yang jatuh tepat di atas orang itu.
"Bisakah kau bekerja dengan benar?! Kau bisa saja mencelakakan kami!" Teriak Yuna yang mengundang seluruh atensi para tamu undangan yang hadir.
Suasana ramai pun berubah menjadi hening ketika mendnegar teriakan Yuna. Terlebih ketika melihat seorang pelayan yang tengah terduduk di lantai, berserta kue yang melumuri seluruh tubuhnya.
Bukan cuma tamu undangan, Jaemin dan Yuta pun terkejut. Terlebih Jaemin yang terkejut karena kedatangan Eomma-nya disini.
Winwin tersentak ketika mendengar teriakan Yuna. Ia langsung beranjak dari jatuhnya, membereskan kue yang jatuh berserakan di lantai. Tak lupa ia membungkukan tubuhnya secara 90 derata, meminta maaf atas kelakuan serta kekacauan yang ia buat.
"Siapa yang mempekerjakan pekayan yang tidak becus seperti dirimu?!" Teriak Yuna, meluapkan segala emosi serta keterkejutannya.
*prang prang prang* suara piring jatuh yang disebabkan oleh seseorang, membuat semua menatapnya.
Disana ada Renjun yang tengah merebohkan semua dekorasi itu. Di mulai menarik semua taplak meja, membuat semua makanan terjatuh. Menarik taplak minuman yang berisi alkohol dan membuat itu jatuh. Renjun juga menghancurkan seluruh dekorasi.
Ulah Renjun sukses membuat pesta ini ancur.
Setelah mnghancurkan seluruh ruangan ini, Renjun bergegas menghampiri Yuna, Yuta, Jaemin dan juga Winwin.
Sampai di hadapan mereka, Renjun langsung merangkul Winwin yang tengah terus meminta maaf kepada Yuna.
"Apa?!" Sentak Renjun, menatap nyalang Yuna.
"Kau tidak seharusnya meminta maaf kepada jalang murahan itu!" Teriak Renjun murka ketika Eommanya dipermalukan oleh Yuna.
"Nakamoto Renjun! Jaga ucapan-mu!" Peringat Yuna.
"Tch! Kau siapa mengatur diriku?! Kau tau? Dia memang salah karena menjatuhkan pisau itu! Tapi-kan dia tidak sengaja! Kau tidak seharusnya mendorong dia dan mempermalukan dia di depan umum!" Sentak Renjun.
"Yak! Aku hanya memberi pelajaran kepada pelayan yang tidak becus!" Balas Yuna.
"Tapi tidak dengan cara mempermalukan mereka!" Balas Renjun.
"Itu terserahku mau pakai cara apa! Aku yang mempunyai hotel ini! Aku juga yang memperkejakan mereka! Jadi, terserah aku mau bagaimana caranya!" Sunggut Yuna.
Renjun mendecih, menatap Yuna dengan seringainya. "Terserah mau bagaimana caranya?" Tanya Renjun yang merubah tatapannya menjadi gelap.
"Apakah kau mau aku mempermalukan kalian? Termasuk dirimu?!" Tanya Renjun menatap Yuna dan juga Yuta secara bergantian.
Yuna meneguk salivahnya kasar. Ia tau apa yang akan di lakukan Renjun.
Jaemin langsung menggeleng, menangkap tubuh Renjun yang ingin naik ke atas podium.
"Renjun andwe." Peringat Jaemin, menahan Renjun.
Renjun terus memberontak di dalam kungkungan Jaemin.
"Tidak akan! Dia telah mempermalukan seseorang! Aku akan membalasnya! Aku akan mempermalukan dia, seperti dia mempemalukan orang itu!" Teriak Renjun.
"Nakamoto Renjun! Stop!" Sentak Yuta, memperingati sang anak.
"Apa?! Kau juga membela jalang perempuan itu!" Sentak balik Renjun.
Winwin yang melihat kegaduhan ini pun bingung harus berbuat apa.
Dia segera memegang pundak Renjun, menatap manik mata Renjun. "Renjun sayang, hentikan." Ujar Winwin dengan nada lembutnya yang berhasil membuat emosi Renjun berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAKAMOTO FAMILY - YUWIN, MARKMIN, NOREN, SUNGTARO
FanficINI CERITA KHUSUS NAKAMOTO FAMILY! BAGI KALIAN YANG TIDAK SUKA DENGAN FAMILY ATAU CERITA INI? DILARANG UNTUK KOMEN NEGATIF BAIK DIKOLOM KOMENTAR MAUPUN DIKEHIDUPAN NYATA BAGI PARA MEMBER, NAKAMOTO YUTA, DONG SICHENG (WINWIN), HUANG RENJUN, DAN NA JA...