Hai, ini adalah Fanfic pertamaku dengan karakter Harry Potter. Dan pair yang aku ceritakan disini adalah Scorose. Semoga suka sama ceritanya!
Your Love Isn't Him
Scorose
Fanfiction
Romance
Harry Potter milik JK RowlingKing Cross Peron 9 3/4 dipenuhi oleh orang- orang yang berdesakan. Seorang pemuda bersurai pirang platina menunggu ayah dan ibunya yang kini sudah berjalan menembus tembok.
Belum sempat pemuda itu menjangkau ibunya, tubuhnya justru ditarik terlebih dahulu oleh wanita didepannya.
"Oh Scorp! Tidak terasa kau sudah memasuki tahun ke enam di Hogwarts. Sering- sering mengirim surat pada kami", ucap Astoria lembut sambil mengusap surai pirang anaknya.
Draco Malfoy, pria yang merupakan ayah dari Scorpius Malfoy yang saat ini tengah di peluk ibunya, menatap adegan didepannya lembut. Dia teringat saat masa- masanya dulu di Hogwarts, saat dia selalu dipeluk ibunya ketika ingin mengawali tahun ajaran yang baru.
Scorpius beralih memeluk sang ayah, yang dibalas tepukan dipunggungnya.
"Jangan terlalu sering bermain, belajarlah agar kau bisa menyaingi si gadis Weasley itu!"
Suara Draco mungkin terdengar tegas, namun dalam pikiran Scorpius itu adalah sebuah nasihat halus yang menunjukkan kepeduliannya terhadapnya.
"Sst! Kau ini", Astoria menyikut perut Draco dan membuat lelaki itu meringis pelan.
Astoria menatap anaknya penuh kasih, "Jangan suka mencari musuh di sekolah. Bertemanlah dengan siapapun! Asal mereka orang yang baik!", titahnya lembut diiringi senyuman.
Sebelum menjadi seorang Malfoy, Astoria dulunya adalah seorang putri bungsu dari keluarga Greengrass, keluarga penyihir darah murni. Namun, tak seperti penyihir darah murni lainnya yang bersikap angkuh dan merasa jijik akan muggleborn, Astoria justru sangat toleran terhadap muggle. Bahkan dia mengajarkan kepada anaknya untuk selalu menghargai siapapun tanpa memandang status darah.
Sempat terjadi perdebatan antara Astoria dan Draco, yang merupakan darah murni sombong yang selalu memandang rendah muggleborn. Draco berkata agar Scorpius tidak menjalin pertemanan dengan seorang muggleborn, namun Astoria langsung menyela dan mengatakan bahwa itu hak anak mereka untuk menentukan dengan siapa dia pantas berteman. Perdebatan pun terjadi, dan akhirnya Astoria berhasil membuat pria itu terdiam dan mengalah. Namun bukan berarti dia sudah menerima muggleborn apa adanya. Terkadang Scorpius mendapatinya yang mengerling jijik kepada orang- orang kelahiran muggle.Hal itulah yang membuat Scorpius kagum- sekagum- kagumnya pada sosok wanita yang kini tengah sakit- sakitan itu. Dia berjanji pada dirinya sendiri agar senantiasa menerapkan prinsip ibunya yang toleran.
Scorpius tersenyum lembut dan mengangguk patuh, "Aku akan sering kirim surat. Aku pergi dulu bu, ayah! Sampai jumpa!"
Dia melangkah memasuki Hogwarts Express dan mencari kompartemen kosong. Dia duduk dan menyandarkan kepalanya di jendela. Kepalanya menoleh saat mendengar pintu kompartemen yang digeser. Dan matanya mendapati seorang gadis berambut merah yang selama ini menjadi rivalnya di Hogwarts.
Gadis itu menatapnya ragu sebentar. Matanya menatap lurus ke arah jendela di samping Scorpius penuh keraguan. Antara ingin masuk atau kembali pada saudara- saudaranya.
Namun akhirnya, dia melangkah maju. Duduk ceria sambil cekikikan di samping Scorpius.
Tangannya menggelayut manja di lengan kokoh pemuda yang tersentak karena sikapnya. Scorpius kaget dan langsung menyentak tangannya.
Rose lantas cemberut dan kembali meraih lengan Scorpius lebih erat dari sebelumnya. Tak akan membiarkannya lepas.
"Hei! Apa yang kau lakukan, bodoh?!", geram Scorpius marah sekaligus malu. Apa- apaan gadis ini? Seenaknya menggelayuti lengannya seperti koala.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Love Isn't Him
FanfictionAmbisi Rose untuk memenuhi tantangan James membuatnya nekat mendekati pemuda itu. Scorpius Hyperion Malfoy "Niatmu untuk main- main denganku membuatku semakin menggila memikirkanmu, Rose. Tanggung jawab atas apa yang kau lakukan pada hatiku meskipu...