11. Bowtruckle

134 15 5
                                        

Usai Austin mencabut mantranya dari Scorpius, pemuda polos itu langsung mendapat jitakan gemas didahinya.

"Aww! Kenapa kau menjitakku?!"

"Kau bodoh! Kenapa kau memantraiku hah?! Dan kenapa pula kau ikut-ikutan meneriakkan kalimat hina itu dengan Dominic?!"

Scorpius merinding, mengingat kembali kejadian di lapangan Quidditch beberapa saat yang lalu. Saat Austin dan Dominic meneriakkan 'SCORPIUS MENYUKAI ROSE WEASLEY' dengan lancar, lantang, dan sialnya benar. Untung saja pemain Quidditch Gryffindor sedang berbincang-bincang jauh dari lapangan, dan mungkin tidak mendengar karena suara berisik sulung Potter.

Setelah mengantar Dominic ke Hospital Wings dan mendapatkan pertanyaan bertubi-tubi dari Healer cerewet Madam Pomfrey, Austin kembali membawa Scorpius ke asrama dan melepas mantra.

Ranjang bergoyang pelan saat Scorpius menjatuhkan tubuh diatasnya. Mata abu-abunya menatap langit-langit kamar, namun pikirannya melayang di awang-awang.

Bagaimana jika perkataan Dominic tadi benar adanya?

Rose punya rasa kepada McLaggen.

Scorpius lekas menggelengkan kepala, mengenyahkan pikiran kotor yang sekonyong-konyong melintas begitu saja.

Jauh dalam lubuk hatinya yang terdalam, dia ingin mengungkapkan seluruh perasaannya kepada Rose, namun gengsinya jauh lebih tinggi dari apapun. Dia ingin Rose yang lebih dulu mengakuinya.

Baik, katakan saja dia pengecut

Dia memang pengecut

Bukankah seharusnya laki-laki yang lebih dulu mengungkapkan perasaan pada perempuan? Tapi kenapa dia justru menginginkan perempuan yang lebih dulu menembaknya?

Sial, segala perasaan berkecamuk didadanya. Kepalanya bahkan terasa pening. Dia memang sering ditembak perempuan, tapi menembak perempuan? Dia jauh lebih berani untuk terjun ke danau hitam dibanding melakukan hal itu.

Scorpius memejamkan matanya, berusaha mengusir seluruh pikiran yang menggerogoti kepalanya. Tapi lagi-lagi tak bisa. Wajah Rose Weasley berkeliaran dikepalanya.

Ahkirnya dia hanya menutup mata dan pura-pura tertidur. Mengabaikan grasak-grusuk Austin yang sibuk mencari celana dalamnya ditumpukan buku herbologi.

☆☆☆

Rose Weasley sedang menikmati angin di tepi danau hitam saat matanya melihat surai coklat familiar yang selalu dipujanya.

Dia berjalan menghampiri Lorcan Scamander yang tengah berdiri di depan sebuah pohon kering. Terlihat sedang berbicara dengan sesuatu, entah apa itu.

"Lorcan", sapanya pelan.

Manusia yang dipanggil menoleh, menatap Rose sekilas lalu kembali pada objek didepannya. Dia bergumam, mengisyaratkan Rose untuk mendekat.

Rose mendekat dan melihat apa yang sedang dilakukan pemuda itu.

'Oh! Makhluk manakah yang lebih imut dari pada manusia satu ini?!', batin Rose ingin menangis saking gemasnya.

Pemuda itu sedang berkomunikasi dengan seekor belalang aneh. Kadang dia mengulurkan jari telunjuknya, lalu saat binatang itu meraihnya, dengan cepat dia kembali menarik jari, membuat binatang itu bergelantungan di jari Lorcan.

"Apa yang kau lakukan? Makhluk apa itu?"

"Ini Bowtruckle. Dia pemalu lihat, dia sembunyi"

Your Love Isn't HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang