33 : Serangan

2.7K 225 38
                                    

Jennie menarik nafas panjang mendengar semua keluhan dari Sang Mantan Kekasih perihal hari kemarin.

"Kau tiba-tiba pergi dari sana, Jennie.."

"Mian.."

"Dan apa kau sudah membaca berita soal kabar kencanmu dengan Taehyung? Video ciuman kalian tersebar."

"Nee, aku tau. Dia kekasihku. Dia menonton video-mu lalu pergi karena merasa sakit hati. Lalu aku mengejarnya. Kurasa itu sesuatu yang pantas Kai, daripada aku harus membuka aib-ku sendiri disana!"

Suara helaan nafas terdengar dari seberang. "Dia menahan video dan laguku."

"Aku yang memintanya. Berhentilah menghubungiku, Kai.. Aku tidak mau menyakiti kekasihku lagi, sungguh."

"Maafkan aku, Jennie... Aku tau aku salah. Kupikir kita bisa bertemu untuk....."

"Tidak." Potong Jennie. "Tidak ada pertemuan lagi. Aku tidak mau melihatmu lagi, dan kau sudah terusir dari hidupku!"

"Jennie..."

Telfon ditutup, dan Asisten Manager itu menghela nafas panjang, mengatur emosinya yang sudah terlanjur meledak.

Di hari Sabtu ini, Jennie memang sengaja ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya, karena kemarin ia tidak sempat masuk bekerja.

Gadis itu meraih ponsel dan membaca berita terkini.

'Irene dan Suho EXO Sedang Menjalin Hubungan.'

'Beredar Video Kim Taehyung bersama Jennie Kim di Seoul Club.'

Jennie menelan ludah. "Sudah kuduga. Berita itu muncul bersamaan. Astaga... Pasti wartawan akan menyerang Taehyung."

Mendadak, ponselnya berdering menandakan telfon masuk dari Mino, dan ia langsung menerimanya.

"Nee?"

"Jennie, Appa-mu datang."

Demi apapun, Jennie terkejut mendengar itu. "Mwo?! Tapi Appa tidak memberitahuku!"

"Dia bilang memang mendadak karena mendapat tugas di Seoul."

"Berapa lama?"

"Akhir pekan ini saja."

Jennie menghela nafas, mengusap keningnya. "Astaga... Aku ingin menemuinya, Mino.. Aku sangat merindukannya."

"Bagaimana kalau kita mengajaknya makan malam? Dan, oh ya, kau ajak juga Taehyung. Karena Appa-mu ingin bertemu dengannya."

"Ada apa? Kenapa Appa ingin bertemu dengan Taehyung?"

"Apa yang kau bicarakan?! Tentu saja dia ingin bertemu dengan kekasihmu!"

Jennie menghela nafas lega, masih sedikit ketakutan perihal kematian Kwon Jiyong.

"Arraseo. Aku akan mengabarimu nanti malam."

"Oke."

Telfon dimatikan.

Asisten Manager itu menarik nafas panjang, menelfon Sang Kekasih untuk mengabari hal mendadak ini.

Dua kali panggilan, pria itu baru menjawab.

"Nee?"

"Apa yang kau lakukan?"

"Tidur."

Jennie tersenyum. "Dimana?"

"Apartemen, Chagi..."

DARK & DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang