[ T A M A T ]
"Kim Taehyung memasuki hidupku seperti petir dalam kegelapan...."
Jennie Kim merupakan gadis penuh ancaman yang membuatnya seumur hidup dihantui oleh trauma masa lalu.
Hal itu membuatnya merasa sangat tersiksa sekaligus membutuhkan per...
4 hari berlalu, Jennie akhirnya bisa berjalan normal.
Ia memang kesakitan setelah Best Sex itu, karena Taehyung benar-benar tidak berhenti menggempurnya seharian.
"Dan dimana pelaku kekerasan itu sekarang? Dasar brengsek, ingin kumakan saja miliknya hingga habis!"
Sambil mengomel, Jennie menggosok tangannya dan mengusapkan vitamin ke tiap helai rambutnya.
Ia berjalan keluar dari kamar, menuju ke ruang tengah.
"Taehyung-ah?!"
"Nee..."
Benar sesuai dugaan, Sang Suami tengah berada di ruang tengah, menata kado-kado pernikahan mereka.
Tapi yang membuatnya ternganga adalah Taehyung melepas kaosnya, memperlihatkan otot perutnya yang.....
"Luar biasa. Tubuhmu benar-benar jantan."
Jennie mendorong dada pria itu dan langsung menindihnya di bawah lantai yang dilapisi oleh permadani.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Taehyung tertawa kecil, mengusap pinggang ramping wanita itu.
"Yeobo..."
"Kenapa tidak memakai baju hm?"
"Gerah.."
"Kau membangkitkan gairahku."
"Mau bermain disini?"
"Ani, selangkanganku masih sakit."
"Oh mian... Kemarilah.."
Taehyung menarik tengkuk Sang Istri dan melumat bibirnya dengan lembut.
"Butuh sesuatu Chagi?"
"Tidak. Aku akan membantumu menata kado-kado ini."
"Arraseo.. Kajja."
Jennie beranjak dari tubuh jantan itu dan meraih satu kado dari tumpukan.
Ia menghancurkan bungkusnya dan membuka kotaknya, mengeluarkan isi kado itu yang ternyata beberapa buku seputar hubungan suami istri, hubungan orang tua dan anak, juga cara untuk mengenal anak lebih dalam.
"Waw, kusimpan ini di dalam kamar."
Jennie membuang bungkus kado itu ke tumpukan sampah yang nantinya akan dibersihkan.
Taehyung yang juga tengah unboxing kado, menoleh melihat buku-buku itu. "Kau ingin memiliki anak?"
"Untukmu. Bukankah kau ingin memiliki anak?"
"Nee... Kau belum merasakan apapun sampai sekarang?"
Jennie menghela nafas panjang. "Belum, Chagia... Apa itu mengecewakanmu?"
"Tidak, Jennie.. Tentu saja tidak. Aku tetap mencintaimu, tidak ada yang berubah."
"Aku takut.. Aku takut tidak bisa hamil karena pil itu."
