.
.
.Aku gak nyangka ternyata banyak yang kesal sama Soohyun wkwk
______
Jika kalian bertanya dimana Yeaji sekarang, jawabannya adalah dia sedang berkencan namun bersama pelakor sekaligus.
Ya, sejak sehari yang lalu Yeaji dan Dohwan sudah berbaikan. Tidak, mereka memang tidak bertengkar, hanya saja kemarin Dohwan baru mengirimkan pesan pertama kali untuk Yeaji setelah 3 hari tiada obrolan di ruang chat mereka. Tentu saja Yeaji langsung bersemangat, dan dengan senang hati ia meminta berkencan saat Dohwan menawarkan apa yang wanitanya inginkan.
Sayangnya, ekspetasi memang tidak pernah selaras dengan realita. Yeaji membayangkan jika hari cuti kerjanya ini akan menyenangkan dihabiskan bersama Dohwan di sepanjang sungai kota sembari bergandengan tangan, dan membeli beberapa makanan kecil. Sederhana namun menyenangkan.
Nyatanya,
"Yongji meminta ikut, katanya dia butuh refreshing." Dohwan memberitahu saat Yeaji masuk ke dalam mobilnya, pantas saja Dohwan membawa mobil padahal lelaki itu lebih suka naik motor saat berkencan dan menjadikan mobil alat transpotasinya ke kantor.
"Dan kau meng-iyakan?"
"Atas alasan apa aku melarang?"
"Alasan bahwa tidak ada yang namanya kencan bertiga." Yeaji memalingkan wajahnya ke jendela. "Kau akan terlihat berkencan, tapi juga mengajak simpanan." Lirih Yeaji.
Dohwan hanya menggeleng sembari terkekeh kecil, "aku hanya mencintaimu." Ah, Yeaji muak mendengar itu. Hatinya tak lagi luluh dan jantung tak lagi berdebar karena Dohwan selalu mengatakan itu ketika Yeaji menunjukan kecemburuannya untuk Yongji, dan itu teramat sering otomatis Dohwan juga sering mengatakannya.
Mobil melaju menuju kediaman Yongji.
"Lihatlah, wanita itu senang sekali menjadi pengganggu hubungan orang." Batin Yeaji saat melihat Yongji sudah siap di depan gerbang rumahnya.
Mobil Dohwan berhenti tepat di depan Yongji dan disambut senyum riang wanita dengan wajah perpaduan bule itu.
"Hai Dohwan, dan hai Yeaji." Yongji masuk dan duduk di belakang. Dohwan tersenyum menimpali sedang Yeaji merotasi bola matanya malas.
Di perjalanan Yongji terus memulai banyak percakapan dengan memajukan tubuhnya sejajar dengan Yeaji dan Dohwan, tapi percakapan itu hanya ditujukan untuk Dohwan. Wanita itu mengatakan banyak hal, dan itu adalah pembahasan yang tak pernah bisa Yeaji ikuti, pembahasan Yongjj selalu seputar masa lalu mereka sebelum Yeaji datang mengenal Dohwan. Tentu saja wanita itu sengaja.
"Dan kau ingat saat aku dipanggil BK?" Yongji menggebu.
"Ah aku ingat, dan sialnya kau ikut menyeretku." Tanggap Dohwan.
"Bukan aku yang menggeretmu, tapi kau saja yang ingin melindungiku hingga ikut masalah itu." Yongji bermaksud pamer namun Dohwan yang tak peka hanya mengangguk, sedang Yeaji langsung menyalakan musik di tape dasbor.
"Dohwan, apa kau tidak ingin mengunjungi jjampong yang sering kita makan di restoran dekat sekolah? Itu yang terbaik." Yongji mengganti topik namun tetap seputar masa lalu.
"Benar, Jjampong nenek Sung adalah rasa terbaik yang pernah kumakan. Rasanya sangat berbeda dari jjampong yang lain. Aku sangat rindu." Timpal Dohwan antusias.
"Benar, di restoran tiongkok itu banyak kenangan semasa sekolah, bukan?"
"Iya benar, kita sering terjebak hujan di restoran itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello to My Ex
Fanfiction"and i'm gonna stop crying, stop feeling, stop thinking about you my babe." Ketika sepasang mantan kekasih kembali dipertemukan, apakah itu artinya mereka memang berjodoh? Atau tanda bahwa saatnya memang mereka saling melupakan?