18 | Tiba-tiba Buntu

9K 837 47
                                    

Penjelasan Brian membuat Keifani dan Darius semakin tercengang, bagaimana bisa ada istri yang seperti Lena yang mengizinkan suaminya menikah lagi hanya karena harta? Keifani tak dapat menduganya, sebab beberapa bulan yang lalu Lena mendatangi rumah Bunda dan membuat keributan di sana. Dan ternyata itu hanya sandiwara Lena dengan alasan ingin menganggu kehidupan bundanya hanya karena iri Keifani menikah dengan orang kaya.

Lena tidak mau kalah akhirnya mengincar Hanum, janda kaya raya yang mempunyai restoran ayam geprek dengan puluhan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Hanum ternyata adik kelas ayah sewaktu SMA dulu, sampai Lena akhirnya tahu tentang Hanum yang ternyata diam-diam mencintai ayahnya.

"Perempuan itu sangat serakah, Kei. Perusahaan Ayah ternyata nggak cukup untuknya, Ayah benar-benar nggak tahan sama semua sikapnya. Itu makanya sejak Ayah menikah dengan Hanum, Ayah nggak pernah lagi pulang ke rumah." Brian menarik napas sebelum melanjutkan. "Dan mengenai pernikahan Ayah dengan Hanum, awalnya Ayah menolak tetapi Lena terus mempertemukan kami disetiap kesempatan sampai akhirnya kedekatan Ayah dengan Hanum terjalin. Ayah nyaman saat bersamanya, Ayah merasa dihargai dan dicintai." Brian menoleh ke sampingnya seraya tersenyum kecil.

Darius bisa melihat cinta ayah mertuanya untuk Hanum begitupun dengan Keifani.

"Lena semakin menjadi begitu pernikahan kamu dan Darius semakin dekat, Ayah didesak terus-menerus akhirnya memutuskan untuk menikahi Hanum. Toh, Ayah dan Hanum juga saling mencintai. Lena sendiri yang menjadi saksi pernikahan Ayah dan Hanum."

Keifani memijat kepalanya yang mendadak pusing, makanan yang dipesannya sudah tak menarik lagi. Dia ingin pulang sekarang!

Darius seperti mengerti kondisi Keifani lantas angkat bicara. "Maaf, Yah, Tante. Kei kayaknya butuh waktu untuk ini, biarkan dia mencerna masalah ini dulu, nanti kalau keadaannya sudah lebih baik. Ayah bisa bicara lagi dengan Kei."

Brian mengangguk maklum. "Baiklah, kalau kalian mau pulang duluan, silakan. Saya titip Kei ya, Dar. Jaga baik-baik, hati-hati dijalan," pesannya, meski dirinya masih ingin bersama putri pertamanya lebih lama lagi. Tetapi Brian tak boleh egois, apalagi melihat Keifani seperti tertekan oleh dirinya. Putri mana yang akan bangga punya ayah macam Brian.

Sepanjang perjalanan Keifani hanya diam memandang kosong jalanan di balik jendela, Darius tidak menganggu karena tahu perempuan itu sedang ingin sendiri. Sesampainya di apartemen pun Keifani langsung masuk ke dalam kamar, Darius meneruskan langkahnya ke dapur, meletakkan semua belanjaan di atas meja makan.

Setelah selesai menyelesaikan mengatur belanjaan di tempatnya, perut Darius berbunyi, dia kelaparan sekarang. Tetapi mau makan apa? Dia tak bisa masak sedangkan tak mungkin meminta Keifani memasakkannya makanan.

Darius menghembuskan napas panjang, sepertinya dia harus memesan makan malamnya melalui Go-food dulu. Ya dia tak punya pilihan. Mengambil gelas yang berisi air putih lalu dia bawa ke ruang tengah, Darius membuka aplikasi Gojek.

"Enaknya makan apa ya?" gumamnya pada dirinya.

Suara pintu di belakangnya membuatnya mengalihkan perhatian dari layar ponselnya.

Keifani dengan wajah segar keluar dari kamar, setelan kantornya sudah berganti dengan baju kaos longgar dipadu celana pendek selutut. Senyum nampak menghiasi wajahnya tetapi tidak dengan matanya, terlihat sendu dan kosong.

"Mas mau makan, kan? Tunggu ya, aku masak bentar."

"Kamu baik-baik saja?" Langkah kaki Keifani terhenti mendengar pertanyaan Darius.

Keifani memasang senyum manis. "Aku nggak pa-pa, Mas."

Darius meletakkan gelas dan ponselnya di atas meja, lalu beranjak dari duduknya melangkahkan kakinya mendekat. Dia menatap lekat mata kelam milik Keifani.

Loveable Ties (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang