<[Ɱαԋʅυƙ]>
Hari membuka matanya, ia terkejut menatap sekitar. Teman-temannya telah tumbang.
Hari menatap sosok gadis yang melakukan semuanya, gadis itu memegangi kepalanya dan berteriak-teriak kesakitan."(name)! Hentikan ini semua!!"pekiknya.
Sekilas hari dapat melihat tatapan kosong gadis itu. Gadis itu terduduk, dan kemudian terbaring lemah.
"Dia kalah?" tanya pemuda surai kuning, rion. Hari menggeleng."dia belum kalah, itu hanya .... Pembangkitan."jawabnya.
Whushhh ...
Tiba-tiba angin kencang berhembus, sosok yang tadinya terbaring menghilang. Sebuah bunga besar membuka kelopaknya, dan sosok gadis surai (hair colour) terbaring dengan wajah pucat disana.
Mata gadis itu perlahan terbuka, gadis itu berjalan turun dari bunga itu. Tatapannya dingin, tidak ada senyum di wajahnya.
Gadis itu memegang kepalanya."aku, ingat semuanya ... "Lirihnya dengan suara kecil.
"Hari."gadis itu menatap hari. Dia tersenyum kecil." hashashiburi hari"ucapnya membuat hari mengingat masa lalu gadis itu.
"(Name), hentikan semua ini!" kata hari, namun gadis itu, hanya tersenyum mengabaikan.
Sebuah sepasang sayap muncul, sayap kanan bewarna hitam dan sayap kiri bewarna putih, lalu dua hairpin kupu-kupu yang familiar bagi hati.
"hancurkanlah hairpin itu, jika kau inggin menyematkan dunia."ia mengingat perkataan nyonya himawari, ibu dari (name).
Gadis itu mengibaskan tangannya. Angin kencang dan dingin menerpa, lalu mereka berada di tengah kota. Tangan (name) membentuk lingkaran, dan kemudian keluar api dari lingkaran yang di buat (name).
Api-api itu menghancurkan gedung-gedung tinggi."para manusia tidak tahu diri, harus mati."gunam gadis itu seraya terus mengeluarkan kekuatannya untuk menghancurkan kota.
"Kekuatan kartu sabit :" rion menggunakan kartu sabitnya menyerang dari belakang (name). Namun ia malah terhempas dan memuntahkan darah.
"Menyerang dari belakang? Sungguh tidak laki." cibir (name), dia kemudian mengeluarkan senar-senar dan mengikat rion.
"Kau ingat rion. Kita pernah bertemu, waktu setelah di gunung salju. Rubah ekor sembilan, gelang itu miliknya bukan?"
"Bertemu?" tanya rion."kau adalah!! Gadis itu!!"
(Name) berjalan ke arah rion, ia kemudian meraih dagu rion dan mengarahkan telunjuknya ke dahi rion."tertidurlah, dan lupakan."bisiknya.
Sebuah cahaya putih keluar dari tangan (name), memasuki dahi anak surai kuning itu. (Name) kemudian melepas leon, ia berdiri dan mengangkat tangannya ke atas.
Tersenyum kecil, tangannya mengeluarkan api."bola api raksasa."sebuah bola api raksasa terbentuk.
Gadis itu kemudian melempar bola ke atas. Yang kemudian ia melompat ke atas dan menendang bola raksasa itu ke kota.
Duarr ..
Salah.
Brummm ..
Kok jadi suara motor, ya?
Baiklah serius.Kota itu hancur, dalam beberapa detik. Teriakan orang-orang meminta tolong terdengar, tangisan-tangisan itu semakin kencang.
KAMU SEDANG MEMBACA
mahluk [shinbi house X readers ]
Sonstiges[10 capter] : on going waktuku disini sudah terlalu lama, aku bahagia dapat memainkan biolaku dan musik-ku untuk kalian. årïgå†ð ɏðð [måhlµk þêmµ§ïк]