Prolog

23 9 8
                                    

   Perempuan yang lagi duduk bersandar di taman yang indah adalah Kim Hjie Na, Hjie Na adalah yatim piatu karena kedua orangtua-nya mengalami kecelakaan setelah mengantarkan Hjie Na ke Bandara. Hjie Na anak orang yang kaya raya akan tetapi setelah kematian kedua orangtua-nya Hjie Na baru tau kalau ayahnya memiliki utang yang sangat besar sehingga rumah mewah yang dulu ditempati oleh Hjie Na sekeluarga diambil paksa oleh si penagih utang dan itu belum cukup untuk melunasi semua utang ayahnya.

  Saat ini Hjie Na lagi memikirkan hal apa yang akan dia lakukan untuk kedepannya supaya dia bisa membayar utang ayahnya tersebut.

"Aku harus mencari pekerjaan segera, kalau tidak aku bisa masuk penjara" Ucap Hjie Na sambil berpikir.

"Tapi apa ada perusahaan yang mau menerimaku yang lulusan hanya SMA saja?" Ucap Hjie Na lagi.

"Hhhuuuuhhh.. Andai saja, waktu itu aku jadi ke luar negeri untuk kuliah disana pasti aku sudah menjadi lulusan yang terbaik. Tapi ayah dan ibu sudah lebih dulu meninggalkanku"Ucap Hjie Na sedih teringat kejadian waktu itu.

   Tidak lama kemudian, sahabat baik Hjie Na Lee Ara duduk disamping Hjie Na.

"Ini, aku punya informasi untuk mu" Ucap Ara.

"Apa itu?" Tanya Hjie Na bingung.

"Kau kan butuh pekerjaan, aku punya informasi kalau di perusahaan Chin Corp menerima karyawan baru. Ya posisinya tidak tinggi sih tapi cocok untuk mu" Jawab Ara.

"Apa kau bisa mengirimkan nya ke Handphone ku, Ara?" Tanya Hjie Na

"Tentu saja" Jawab Ara

   Ara segera mengirim informasi tersebut ke Handphone Hjie Na. Hjie Na pun segera membaca dengan hati-hati informasi tersebut.

"Ara, bukannya Chin Corp ini adalah perusahaan yang terkenal itu? Kenapa dia mau membuka lowongan pekerjaan yang kriteria nya semudah ini. Aku rasa ada yang tidak beres?" Tanya Hjie Na

"Mana aku tau, aku mendapatkan informasi itu dari sepupu ku yang bekerja disana." Jawab Ara

"Jadi, keputusan mu bagaimana? Mau atau tidak?" Tanya Ara kepada Hjie Na.

"Biar aku pikirkan lagi" Jawab Hjie Na

"Jangan kebanyakan mikir, Hjie Na. Kau ingat, kau harus membayar sisa utang ayahmu sama penagih utang yang gila itu. Untung saja, aku bisa menyelamatkan mu waktu penagih utang itu mau menamparmu kalau tidak kau sudah habis babak belur ditamparnya, Hjie Na" Ucap Ara yang mengingat kejadian waktu Hjie Na hampir ditampar oleh si penagih utang karena Hjie Na belum bisa membayar utang ayahnya.

"Iya, untung saja kau datang tepat waktu. Kalau tidak mungkin wajah cantik ku ini hancur" Ucap Hjie Na sambil tersenyum.

"Wajah cantik mu? Cantik dari mana nona muda Kim Hjie Na HAHAHA" Jawab Ara sambil tertawa.

"Lihat saja, wajah ku masih cantik kan?" Tanya Hjie Na

"Mmmmm.. Masih sih, tapi.." Jawab Ara sambil melihat wajah Hjie Na

"Tapi kenapa?" Tanya Hjie Na penasaran.

"Tapi sepertinya kau kurang perawatan deh" Jawab Ara sambil terus melihat wajah Hjie Na

"Kau tau kan aku belum ada uang untuk melakukan perawatan di klik kecantikan, bisa makan saja aku sudah bersyukur" Ucap Hjie Na

"Iya sih, jadi kau tetap memikirkan dulu tentang lowongan pekerjaan ini?" Tanya Ara

"Sepertinya tidak, besok aku akan mencoba memasukan surat lamaran ku kesana" Jawab Hjie Na semangat

"Good Luck Hjie Na, semoga kau keterima disana dan kau bisa mentraktir ku makanan enak-enak" Ucap Ara semangat.

"Pastinya" Ucap Hjie Na sambil tersenyum.

_bersambung_

The Silver BulletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang